PART XIIV

62 11 11
                                    

"YA!! bangun cepat!!" teriakku keras melihat kamar Yulhee yang seperti kapal pecah ini. oh bukan! Seperti rumah saat dilanda gempa.

Bahkan babi itu masih terbaring didalam selimutnya tanpa bergerak sedikitpun.

"Bangun cepat! Babi!" aku segera menarik selimut yang menutupi seluruh tubuhnya itu. terlihat wajah lusuh dan setetes air suci yang mengalir dari mulutnya tersebut.

PAK! Aku segera memukul pantat squishy nya tersebut.

"Bersihkan kamar ini cepat! eh bukan! Ini kandang babi!"

"Bersihkan kadang babi ini! babi!" aku kembali memukulinya. Matanya agak bergerak-gerak sedikit, mungkin terusik dengan kehadiranku.

"AAHH!! Aku tau!" Ia berteriak lalu bangkit dengan wajah kesal. Rambutnya terlihat seperti gumpalan gulali yang tak beraturan.

"Aku lapar! Buatkan aku makan!" cerocosnya sambil segera menggaruk-garuk perutnya. Mulutnya seketika terbuka lebar.

"Bersihkan kandang babi ini dulu atau gak akan kuberi makan!" ucapku dengan tajam lalu bangkit dari kasurnya. Yulhee memasang wajah memelasnya seketika, tapi aku segera melemparkan batal ke wajah bengkaknya tersebut.

***

Aku meletakkan Dakjuk dan beberapa makanan kecil lain di meja makan. Hari ini, ayah kerja lembur. Jadi, beliau tidak ada dirumah.

Terlihat Yulhee keluar dari kamar mandi menuju arah meja makan.

"Wuaa.. benar-benar! Dakjuk!" teriaknya senang lalu segera duduk dikursi dengan wajah kelaparannya tersebut. Tapi, saat Ia ingin mengambil sesendok dari mangkuk itu, aku segera mengambil paksa sebelum bubur itu berada di sendoknya.

Fyi Dakjuk adalah masakan korea yang terbuat dari daging Ayam yang direbus dalam air dan dicampurkan bumbu bawang putih dan bawang merah. Lalu kemudian di tambahkan nasi dan dimasak sampai matang. Bahan utama Dakjuk adalah beras, ayam, dan bawang putih .

"YA! kenapa kakak ambil?" Ia menggerutu lagi.

"Kamarmu sudah bersih?" aku menatapnya dengan tajam tanpa celah.

"Ss-su-sudah kok!" jawabnya tanpa melihat kearahku. Hum.. Ia pandai sekali berbohong.

"Bersihkan dulu, atau gak akan ku kasih ini!" aku meletakkan Dakjuknya di sebelah mangkukku dan mengawasi Yulhee dengan wajah betenya.

Ia bangkit dari kursi dan berjalan lunglai lalu sesekali menatapku dengan tajam.

TENG! TONG!

Tiba-tiba kami dikejutkan oleh bell rumah yang berbunyi. Siapa yang datang kesini pagi-pagi? Aku segera melirik jam dinding. Ini pukul sepuluh pagi. Sementara pengantar susu, sering kesini saat jam delapan pagi. Apa Ia terlambat untuk memberikan susunya?

"OH SUSU!" Yulhee berteriak senang lalu beralih berlari ke pintu depan. Ia membuka pintunya.

Aku segera menyuap bubur ini dimulutku sambil menunggu Yulhee masuk kedalam rumah sambil membawa susu. Tapi, lama kelamaan Yulhee tak kunjung masuk. Memangnya bukan si pengantar susu ya?

Karena penasaran, aku segera bangkit dari kursi dan menuju keluar. Terlihat Yulhee sedang membelakangiku dan berbicara pada seseorang didepannya. Orang itu tak bisa kulihat dengan jelas karena terlindung badan babi Yulhee.

Tapi semakin aku dekati, semakin jelas. Dan tiba-tiba mataku terbelalak melihat seseorang didepanku sekarang.

"O! Eunseo!" teriaknya saat melihatku muncul tiba-tiba, Ia melambaikan tangannya.

Summer Rain (With You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang