PART XV

40 12 3
                                    

Hai! sebenarnya besok UN -_- tapi masih saja sempat untuk ngelanjutin ini walaupun bukan hari rabu. gapapa yakan? lebih cepat lebih baik? hehe. Besok harus semangat UN!

.

.

Mata Nayeon Membulat, dan spontan, Kopi yang Ia pegang tadi melayang dan jatuh mengenai sepatu sekolahnya. Hehe! Aku sudah bisa tebak dari wajahnya! Ketahuan kau!

"OMO!" teriaknya panik lalu segera membersihkan sepatu basah rasa kopi itu. Dari jauh Jisoo kelihatan terkejut melihat kami, lalu segera berdiri dari duduknya.

"Kamu tidak apa-apa?" Tanya Kak Yena lalu segera menghampiri Nayeon. Semua perhatian terpusat pada Nayeon. Orang-orang disana mengangkat alis mereka dengan bingung.

"Ah.. tidak apa-apa." jawabnya lalu menggerutu kecil. Aku segera mengambilkan sapu tangan untuk membersihkan sepatunya tersebut.

"Ada apa?" pekik Hong Jisoo yang tiba-tiba datang. Matanya langsung terarah ke Nayeon yang sedang berjongkok sibuk dengan sepatunya itu.

Nayeon terdiam sejenak, lalu menengadah ke atas tepat kepada Jisoo. Tapi tak lama, Ia membuang wajahnya lalu kembali membersihkan sepatu.

"Pfft!" aku menutup mulutku yang ingin tertawa ini. sungguh lucu sekali melihat Nayeon yang angkuh dan sok kaya itu jadi kayak orang blo'on! Wkwk.

"Ah! Kotor banget!" gerutunya lalu berdiri. Matanya tiba-tiba menatapku.

"Gara-gara kamu!" lanjutnya menatapku tajam. Nayeon menggenggam erat sapu tangan yang kuberikan tadi. sepertinya, Ia benar-benar marah. Marah karena aku mengetahui rahasianya. Haha!

"Aku? Aku kenapa?" aku pura-pura bodoh didepannya. Nayeon membuka mulutnya, tapi akhirnya Ia tahan.

"Hey Hong Jisoo!" panggilku pada Jisoo yang berada di belakang Nayeon. Nayeon mematung sejenak, wajahnya kaku sekali saat tahu Jisoo masih ada dibelakangnya.

"Kau tau? tad.."

"PFT!" tiba-tiba sebuah telapak tangan besar menutupi mulutku sekarang. sungguh sangat kasar! Bahkan aku tak bisa bernafas!

Aku berusaha untuk melepaskan tangan Nayeon dari mulutku ini. aku memukul-mukul telapak tangannya, dan akhirnya Ia mengalah lalu melepaskannya.

"Huh.." akhirnya, oksigen ini kembali mengalir kedalam hidungku.

"HEY! Kenapa kamu menutup mulutku?!" teriakku geram lalu menatapnya tajam. Seketika, pandangan orang-orang di Café kembali tertuju pada kami.

"Kamu! Kamu pasti mau membeberkan sesuatukan?" Tanya Nayeon ketakutan. Aku memutar bola mataku dengan malas.

"Hm.. membeberkan kata-kata yang tadi maksudmu? jadi.. itu benar?" aku kembali bertanya dengan alis terangkat satu. Nayeon tampak diam dan bingung harus menjawab apa. bola matanya bergerak-gerak bingung mencari jawaban.

"Kalau itu tidak benar, kenapa kamu repot-repot menutup mulutku atau bahkan terlihat kaku? Bilang saja tidak benar di depanku. Apa susahnya?"

Nayeon kelihatan kehabisan kata-kata. Sebenarnya, aku kembali tertawa di dalam hati. Ia sungguh tak bisa mengelak bahwa Ia benar-benar menyukai Jisoo. Hihi!

"B..bukan.. maksudku.. tidak .. sepenuhnya. Aduh.. aku bicara apa sekarang?" Ia lalu memukul kepalanya sendiri.

"Kalian dari tadi bicara apa?" Jisoo dengan Linglung mendengarkan percakapan kami berdua dari tadi. aku dan Nayeon bertatapan sebentar.

"Ahaha! Ini masalah Kpop! Biasa... kami rebutan oppa." Jawabku lalu tertawa-tawa dengan wajah bodoh. Nayeon keliatan bingung, tapi akhirnya Ia mengangguk-angguk membenarkan kata-kataku.

Summer Rain (With You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang