PART XI

45 19 1
                                    

"Eunseo! Kamu kenapa?!" teriak Nayeon lalu tiba-tiba muncul tepat didepan wajahku. Sontak aku terkejut.. lalu memandangi sekitarku. Nafasku masih terengah-engah. hm? apa yang terjadi?! Jadi.. yang tadi mimpi? Kenapa aku terus menerus memimpikan itu. tiba-tiba juga, air mataku mengalir tanpa kuperintahkan.

"Eunseo ya!" panggil Nayeon lagi. aku hanya menutup wajahku dengan kedua tangan. Kenapa selalu saja mimpi itu. tidak pernahkah mimpi indah sekali saja? mimpi oppa yang menikah denganku begitu?

"Kamu mimpi buruk?" Nayeon kembali menanyaiku. Argh! Tidak bisakah dia diam sebentar?! Cerewet sekali!

"Ini jam berapa?" tanyaku masih dengan menutup wajah.

"Jam tiga subuh. Kenapa?"

"Oh iya, sepertinya kita akan pulang lebih awal. Musim panas pertama tahun ini dipenuhi hujan. Guru Choi salah menentukan jadwal liburan. Ia menyesal menyuruh kita liburan awal musim panas," jelas Nayeon lagi. aku membuka tanganku dari wajah. Huh.. seharusnya dari awal aku tidak ikut beginian.

"Hey? Kenapa ditenda ini hanya ada kita berdua?" tanyaku penasaran. Aku baru sadar ternyata yang tidur disini hanya kami berdua. Dimana Eunbi dan Yuna?

"Ow.. si Nbi dan Yuna? Mereka tidur di tenda sebelah. Kayaknya mereka takut denganku. Padahal, akukan ga gigit." Ucap Nayeon lalu memasang wajah seperti bebek.

Dia ga sadar sikapnya juga acuh dan sombong? Mana ada yang ingin berteman dengannya? Apalagi, Ia adalah teman dekat Yeri. Semua orang juga pasti jadi takut.

"Kamu pasti mengusirnya!" teriakku lalu kembali merebahkan diri dibantal kecil berbentuk donat yang kubawa. Lalu, kupasang selimut tipis dibadanku.

"Tidak! mana mungkin aku begitu!" Nayeon kembali membela dirinya.

"Mungkin sekali," jawabku singkat lalu menutup mataku.

"T..tidak! aku tidak kejam kok!"

"Eh? Eunseo! Kamu ga tidurkan? Aku takut sendiri,"

"Eunseo! Jangan tidur! Bagaimana kalau hantu mengangguku?!"

"Jangan tinggal aku sendirian!"

***

"Kau masih ngantuk?"

Astaga! Sekarang Ia mengejutkanku. Aish! Padahal tadi udah hampir terlelap! Selalu saja Jisoo ini mengangguku!

"Bagaimana kalau kita ke kantin untuk membeli es krim?" tawarnya dengan wajah senang. Aku menatapnya dengan datar,

Tapi.. oh! OOHH! OHH! Tatapanku yang dari tadi sayu, tiba-tiba terbelalak melihat wajah Jisoo.

Kali ini aku juga baru sadar wajahnya tampan sekali. Sungguh.. seperti aku melihat oppa-oppa di TV. Senyum lebar dengan giginya, ditambah lagi Ia mempunyai eyes smile dimatanya yang indah.

"Eunseo! Kok melongo?"

JLEB! Seketika aku langsung bangun dari lamunan gilaku. Ahh! bodoh!!

"Ayo ayo! Aku meneraktirmu deh.." ucap Jisoo lagi. aku tetap diam memandanginya. Sejak kapan orang tampan begini berteman dengan gadis lusuh sepertiku.

Lalu, aku alihkan pandangan ke cewek-cewek yang dari tadi mengumpat-ngumpat tidak jelas diujung pintu. Ternyata, itu geng Kim Yeri and friends. Ia lalu menyadari aku menatapnya. Tapi, Ia malah memasang wajah ketus bersama gengnya. Kecuali Nayeon yang dari tadi cengengesan ngeliat aku. Eh? Kenapa dia -_-

"Apaan sih tu si Babi deket-deket sama Kuda putih? Bikin kotor Kudanya aja!"

"Babi ingin dibelikan es krim? Ga modal banget!"

Summer Rain (With You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang