Ada yang masih nyimpen cerita ini??? Jangan bilang kalau kangen kembar ya, karena saya bisa baper setelah itu. Hahaha
Notife ku ngagetin ya? Hahaha. Maafkan. Saya tidak bermaksud begitu. Jangan berharap ini ekstra ya. Saya nggak mau kalian mendesah kecewa.
Jadi gini loh temen-temen dan Mbak-mbak yang cantik. Sebenarnya saya kurang pede, cuma saya ada pengen banget buat nyetak si Nara dan Nadia ini.
Bukan di mayor, apalah saya yang amatir ini. Cetak pribadi aja. Sebagai temen, sedikit novel di rumah saya.
Jadi, kira2 ada nggak ya yang mau nemani saya buat nyetak Nara dan Nadia??? Yang mau aja, saya nggak memaksakan, kok.
Tapi ya itu. Karena ini pribadi, saya nggak berani janjiin cover yang daebak, sama layout yang keren. Seadanya, gitu, kak, tapi saya usahakan semaksimal saya bisa. soal editing, saya berusaha mengurangi typo sih. kalimat per kalimat sudah kubaca, kalau ada yang tidak sesuai pastilah saya perbaiki. Hanya saja, mata saya sesekali juga bisa kesandung hingga jatuh di beberapa meter di depan. Jadi kelewatan itu mungkin ada.
Saya mau jujur2an aja. Nggak mau kalian berekspektasi tinggi, lalu jatuhnya kecewa. Saya nggak mau kayak gitu.
Jadi, kira2 ada yang mau nemani saya apa enggak ya? Nggak bulan ini, kok. Mungkin bulan depan. Saya pengen tes ombak saja saat ini.
Yang beneran serius tapi ya. Please. Cukup dua orang yang PHPiin saya, kalian jangan. 😆😆😆
Terimakasih teman-teman. Maafkan sudah mengganggu. Sangat ditunggu responnya ya??
Luvyu... 😘😘😘😘
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian Berharga
General FictionSewindu jelas bukan waktu yang singkat untuk menunggu, untuk berharap pada yang belum juga memberimu kepastian. Sewindu berlalu, Nadia dihadapkan pada dua pilihan. Berhenti lalu menerima yang pasti. Atau bertahan dengan ketidakpastian. Beberapa pa...
