Tok tok tok"Siapa ma?" Tanyaku pada mama saat ini .
"Mama gak taulah put . Mama kan disini lagi makan sama kamu . Kamu itu nanya mbok ya yang logis dikit". Ucap mama sebal dengan pertanyaanku .
"Yee si mama sensi amat . Yakan siapa tau mama ada janji temu gitu sama tante yuni ngerumpi rumpi harga panci ". Ucapku nyindir mama yang selalu asik ngerumpi jika sudah bertemu dengan tante yuni yang rumahnya hanya berjarak dua rumah dari sebelah timur rumah kami .
"Asem bener ini anak ,mama ngerumpi itu karna ... "
TOK TOK TOK
Suara pintu diketuk kembali terdengar makin keras dan jelas , menghentikan mama yang ingin membalas sindiranku .
"Udahlah kamu itu anak kecil gak bakal tau seninya orang ngerumpi ". Ucap mama berlalu meninggalkanku .
"Dasar emak emak . Ngerumpi aja seni . Seni apa coba ? Seniningan yang ada " . Ucapku setelah mama pergi membuka pintu dan aku melanjutkan kembali makan nasi beserta temannya yang sempat kuabaikan .
Baru dua suap kulanjutkan makanku mama teriak memanggil dari ruang tamu .
Dengan sedikit ketidakrelaanpun aku meninggalkan makananku ."Ada apa sih maaaa ? " ucapku sedikit teriak sambil berjalan keruang tamu .
"PA PA" . Ucapku sedikit keras dan terkejut .
Pria dewasa itu tersenyum . Senyum yang selalu ku rindukan . Tanpa aba aba aku berlari menghambur kepelukan papa .
"Rindu papa hem ". Ucap papa menggodaku .
"Putri rindu ga cuma sekali tapi berjuta kali bahkan danau lautan loh paa ".
aku mempererat pelukanku pada papa dan papa juga makin memperat pelukannya padaku .
"Papa juga rindu sangat dengan gadis manja ini " . Balas papa mengusap usap puncak kepalaku .
Pelukan kami terlepas ketika mama menanyakan keberadaan anak kecil dibelakang papa .
"Loh Dia siapa pa?" . Tanya mama .
"Dia akan jadi anak angkat kita Ma . Ceritanya panjang nanti papa jelaskan " .
"Baiklah . Sekarang kita makan dulu yuk pa . Kebetulan mama dan putri tadi lagi makan . Put ajak adek kamu juga". Ucap mama yang disetujui papa .
Mama dan papa pun berjalan keruang makan . Aku menghampiri anak laki laki yang mungkin masih SD kalau dilihat dari besar tubuhnya .
"Ayo dek makan " . Ucapku tersenyum dengan anak kecil yang cukup sangat menggemaskan ini .
"Iyaa kak " . Balasnya dengan senyum canggung .
Akupun menggandeng anak kecil itu keruang makan . Disana papa dan mama makan sambil mengobrol ringan .
Aku duduk ditempatku tadi . Nasiku tadi masih melambai lambai . Ku ajak adek baruku ini duduk disamping kananku .
"Adek mau makan apa?biar kakak ambilkan ". Tanyaku pada adek baru .
"Rino suka ayam ". Ucapnya singkat masih terdengar nada canggung dan takut .
"Baiklah . Kakak ambilkan , pakai sayur soup juga ya ".
ucapanku ini lebih terdengar seperti perintah daripada pertanyaan.Dan luarbiasanya anak ini cuma mengangguk tanpa protes .
Apa gue nakutin yak . Batin gue"Nih dimakan dihabisin ya ".
Aku menyerahkan sepiring nasi berteman ayam dan soup dihadapannya .
Walaupun agak canggung tapi dia mulai menyendok makanannya .
KAMU SEDANG MEMBACA
flavour
Teen FictionCinta ? Sahabat ? Cinta dan sahabat ? Mengapa mereka terhubung erat dan begitu dekat ? Pernah terpikir olehku jika jatuh cinta dengan seorang sahabat itu mungkin akan terasa begitu menyenangkan dan menenangkan . Karna pada hubungan itu dari awal...