Sinar matahari menerpa mataku, kulihat wanita disampingku belum membukakan mata nya sedikitpun.
'Dia sangat cantik'
"Aigooo... apa yang kupikirkan" kududukan diriku di pinggiran kasur kingsize ku dan langsung berjalan menuju kamar mandi.
Jangan kalian pikir kami berdua satu kasur lalu aku menyentuh dirinya. Oh itu tidak mungkin. Aku tidak sedikitpun menyentuh wanita itu. TIDAK SEDIKIT PUN.
Ceklek.
Pintu kamar mandi terbuka. Seorang pria tampan pun keluar. Siapa lagi kalau bukan aku. Kulangkahkan kakiku ke lemari dan dan memakai baju yang akan kukenakan ke kantor. Lalu aku melihat diriku di kaca besar.
"Wow kau memang tampan baek" ucapku sombong pada diriku sendiri sambil tersentum sombong.
Aku melupakan sesuatu. Gadis itu belum bangun?
"Apa dia tidak akan bangun sampai siang?" Kataku lalu berjalan menuju gadis itu.
Kupegang dahi nya menggunakan punggung tanganku.
"Hmm tidak terlalu panas, sebaiknya kusuruh bibi saja menjaganya." Ucapku dan aku melangkah pergi.
Tapi......."Eughh"
"Kau sudah sadar" kataku bersemangat dan kutampilkan senyum ramah.
Wanita itu tetap diam, matanya terus menatap ku dengan lemah dan kebingungan.
"K..kkauu... siapp..pa?" Ucapnya dengan kebingungan.
Ya ampun dia lucu sekali. Wajahnya sangat menggemaskan. Rasanya aku ingin mencubit pipinya.
Oh tidak apa yang kupikirkan.
"Kau pingsan di taman. Aku membawa mu kerumahku, jangan takut aku tidak berniat jahat padamu. Dan aku akan ke kantor jadi kau tetap disini. Nanti ada pelayan datang, juga jangan pergi sebelum aku datang! Satu lagi kulihat kau bingung kenapa baju mu sudah ganti?" Kataku diakhiri dengan naiknya salah satu alisku.
"Hm? Nnee.?" Katanya gugup.
Kutunjukan senyum miring dan kurasa sedikit bermain-main boleh.
"Aku yang menggantinya tentu saja haha. Bye aku pergi." Kataku lalu pergi.
"MWOOOO!!!" Teriaknya yang masih bisa kudengar karena aku masih belum jauh dari pintu kamar.
Kedua sudut bibirku terangkat keatas. Dan tetap melangkah pergi.
"Jangan lupa beri dia makan dan layani dia." Kataku pada beberapa maid sambil tersenyum.
"Ne Tuan Muda" katanya dan membungkuk.
Lalu aku pergi menuju kantor dengan seulas senyum yang tidak pernah lepas dari bibirku.
.
.
.
.
..
.
.
.
.Author pov.
Wajah Sora terlihat merah. Dia masih memikirkan ucapan namja gila tadi.
"Bagaimana bisa dia yang mengganti bajukuuuuuuu! Akh! TIDAK!" Teriak Sora frustasi.
Ceklek
"Ada apa nona?" Tanya seorang maid.
'Siapa dia?, kurasa dia maid. Sepertinya aku bisa menanyakan nya soal siapa yang mengganti pakaian ku' batin Sora.
"Boleh kah aku tau siapa yang mengganti pakaianku?" Kata Sora malu-malu.
"Saya yang menggantinya tadi malam nona, Tuan muda yang memerintahkan untuk mengganti pakaian nona agar lebih nyaman beristirahat. Dan saya kemari membawa sarapan untuk nona atas perintah Tuan muda." Ucap maid yang ternyata ada Bibi choi.
"Ahh. Terimakasih banyak dan maaf merepokan" ucap sora dan tersenyum lembut.
"Sama-sama nona. Perkenalkan saya bibi choi. Jika nona membutuhkan sesuatu panggil saja saya atau maid yang lain. Saya permisi nona." Ucap bibi choi lalu pergi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sora melangkahkan kaki keluar kamar untuk mendapatkan udara segar, ia bosan jika harus dikamar terus menerus.
Ketika ia hendak bertanya kepada maid ia mendengar bisik-bisik yang mereka ucapkan.
"Siapa nona itu, kenapa tuan muda membawanya kemari?"
"Sepertinya nona itu dan tuan muda mempunyai suatu hubungan."
"Ya benar. Seumur hidup aku tidak pernah melihat tuan muda membawa seorang wanita."
"Bukan kah tuan muda paling anti dengan seorang wanita."
"Wahh. Beruntung sekali nona itu."
"Aigoooo. Diam lah, nona itu ada di dekat kita."
Mereka pun segera membungkuk dihadapan Sora.
"Apa ada yang bisa saya bantu nona?" Tanya seorang maid.
"Aku hanya ingin keluar kamar. Aku ingin menghirup udara segar saja." Jelas sora.
"Mari saya antar ke taman belakang, nona."
Sora pun mengikutinya dan betapa terkejut nya ia ketika melihat taman yang begitu indah. Banyak bunga-bunga yang indah dan terdapat air terjun yang indah tapi sepertinya itu buatan dan sejenis kolam renang.
"Hmmm sejuk sekali disini." Ucap sora dan segera tidur di rerumputan.
"Kenapa kau tidak duduk atau tidur bersamaku disini. Kemarilah." Kata sora seraya tersenyum manis kepada maid yang tadi mengantarnya.
"Maaf nona saya hanya seorang pelayan." Ucap maid itu.
"Kau temanku mulai sekarang. Lagipula tidak ada tuan muda mu kan. Ayolah, namaku Park Sora. Namamu siapa?." Kata sora. Pelayan itu menuruti apa kata sora dan berbaring tepat di sebelah sora.
"Terimakasih nona sudah mau berteman dengan saya. Nama saya Nana." Ucapnya.
"Baiklah nana. Aku mengantuk aku akan tidur disini yaa." Ucap sora yang sudah menutup matanya.
Sora pun terlelap hingga sore hari. Nana sudah kembali ke dalam dan yang menjaga sora adalah bibi choi.
Di lain sisi Baekhyun sedang menuju kamar yang dipakai oleh sora. Tapi hasilnya nihil, ia sudah geram dan berteriak sangat kencang.
"DIMANA WANITA ITU! BUKAN KAH AKU BILANG JAGA DIA DAN JANGAN SAMPAI DIA HILANG!!! " teriak baekhyun kepada semua pelayan dan penjaga.
"Maaf tuan nona sedang ada di taman belakang." Ucap nana.
Baekhyun sudah sangat murka. Ia pergi ke taman belakang dengan wajah tampan nya tapi sekarang sangat menyeramkan.
Setelah ia sudah berada di taman belakang ia melihat bibi choi, dan baekhyun memberikan isyarat agar bibi choi pergi. Apa yang akan terjadi dengan Sora sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
The psychopath is my prince (Baekhyun EXO)
FanficJika dia ingin berada disisiku aku akan membuatnya menjadi ratu di istanaku. Tapi jika dia ingin pergi dariku. Lebih baik dia mati.