Aku datang terlambat 1 jam. Hari ini ada mogok angkot persoalan rute trayek angkot yang baru beroperasi. Ratusan penumpang terpaksa berjalan kaki dan salah satunya aku. Untungnya bus patas yang biasa aku naiki tidak ikutan mogok. Ardi tidak bisa membantu, karena dia sudah tiba dikantornya sejak pukul 6.30 pagi. Ibu Anna terlihat sangat khawatir ketika aku tiba.
"Mba Laras, Pak Krishna ga masuk hari ini. Tipes dirawat di RS."
Untuk pertama kalinya sepanjang 6 bulan aku berkerja disini dia tidak masuk dan sakit. Aku tidak cemas, hanya merasa akan sedikit terbebas dari sikap sinisnya. Aku bertanya kenapa Ibu Anna begitu cemas. Bukankah wajar orang yang bekerja dengan jam kerja seperti ini sakit. Ternyata Ibu Anna khawatir karena ada masalah keterlambatan pengiriman ponsel pelanggan VIP. Akibatnya pelanggan tersebut menulis surat pembaca ke salah satu koran ternama di negeri ini. Ini kabar buruk. Belum sempat aku memberi komentar telepon di mejaku berdering. Aku menjawab dan segera naik ke ruangan Mr.Han.
Lantai atas dibagi menjadi 2 bagian. Operation area menempati 70% dari lantai atas, 30%nya adalah area tim Customer Service, ruangan IT, ruangan Mr.Han dan ruangan Direktur. Untuk pertama kalinya aku menghadap Mr.Han tanpa bosku. Di luar ruangan, Ibu Ria menjelaskan apa yang terjadi. Aku masuk dengan sedikit ragu-ragu. Mr.Han minta aku menutup pintu ruangan. Setelah melakukan apa yang dimintanya aku duduk dihadapannya.
Mr.Han terlihat gusar. Bukan gusar, marah, kecewa. Itu yang disampaikannya. Nada bicaranya makin tinggi ketika mengetahui bahwa masalah ini sesungguhnya bisa dihindari jika saja aku dan bosku mau memberikan informasi lebih awal. Informasi tentang kinerja kurir PT.A yang memang sudah berbulan-bulan bermasalah. Aku diam, tidak berkomentar. Mr.Han makin menjadi-jadi. Emosinya yang meluap-luap mendorongnya untuk memukul meja dan bersuara makin lantang. Aku tidak gentar. Aku tetap duduk memperhatikan, mencatat jika memang dibalik kemarahannya ada arahan. Setelah Mr.Han mulai tenang, aku meminta maaf. Lalu aku membaca catatan arahan yang aku tangkap saat beliau marah dan berjanji akan segera memperbaiki. Setelah pamit aku segera keluar ruangan. Aku tutup pintu dibelakangku lalu Ibu Ria menarikku duduk di mejanya.
"Ras, kamu ga apa-apa ? Itu Mr.Han keterlaluan deh marahnya sama kamu. Pintunya sampe getar coba. Aku ambilin minum ya." Ibu Ria benar-benar khawatir. Semua mata orang di luar ruangan memandangku. Aku bahkan tidak mengira kalau ternyata Mr.Han marah sedahsyat itu.
Aku menceritakan apa yang terjadi dari sisi divisiku. Ini memang salah dan harus segera diperbaiki. Aku tidak akan membantah. Dina menghampiri dan berkata jika ia yang mengalami itu pasti akan menangis ketakutan. Aku hanya tersenyum dan kembali berkata aku tidak apa-apa. Aku tidak berbohong. Apa yang disampaikan Mr.Han benar. Mungkin memang dengan cara yang berlebihan, namun tetap benar. Setelah beberapa kali kembali meyakinkan aku tidak apa-apa, aku kembali ke ruangan. Saat ini bosku tidak ada, mungkin hingga 1 minggu berikutnya. Jadi aku harus bisa menyelesaikan masalah ini bersama Ibu Anna dan tim yang lain. Hal pertama yang aku lakukan adalah menghubungi kurir PT.A untuk meeting review kinerja.
Sudah 2 minggu semenjak kejadian itu. Minggu pertama setelah aku dimaki oleh Mr.Han duniaku jungkir balik. Meeting, laporan, review kinerja dan update tentang isu tersebut harus aku lakukan berdua dengan Ibu Anna. Kemampuan bahasa inggris Ibu Anna yang pas-pasan membuatku harus selalu berhadapan dengan Mr.Han. Waktu terasa melayang sampai akhirnya bosku keluar dari RS dan kembali bekerja.
Aku duduk berhadapan dengannya di ruangan meeting. Ini hari pertama dia kembali ke kantor dan dia memanggilku menghadap. Aku mempersiapkan mental untuk segala kata-kata makian atau kalimat-kalimat sinis yang akan dia lontarkan.
"Sepertinya kita mulai dengan cara yang salah." Dia memulai kalimatnya dan untuk pertama kalinya dia bicara sambil menatapku. "Awalnya saya under estimate kamu. Tapi saya harus akui, kamu bagus."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss and I [Completed]
ChickLitLaras adalah fresh graduate yang baru saja diterima di sebuah start up company. Dia bertemu dengan Krishna, bosnya yang super menjengkelkan. Kehidupan Laras jungkir balik karena perilaku Krishna. Sementara Ardi pacar Laras tidak banyak membantu, La...