06.

440 20 1
                                    

~Senin~

Hari ini adalah hari senin. Hari yang sangat dibenci oleh sebagian siswa, karena pada hari senin diadakan upacara yang tentu saja siswa harus berjemur dibawah terik matahari sambil mendengarkan amanat pembina upacara yang terkadang tak tahu batas waktu.

Kriingg..Kriingg..Kriingg.
Alarm weker Irina yang menunjukkan pukul 05.30 sudah berbunyi dari tadi. Namun, sang empunya malah mematikan weker tersebut dan membuangnya sembarangan tanpa memikirkan nasib jam weker tersebut.

Sebenarnya yang memasang alarm pukul 05.30 itu bukan Irina, sudah pasti itu kerjaan Citra,  karena ia tidak ingin terlambat ke sekolah gara-gara kakaknya itu tidak bangun-bangun.

Karena ia tahu kebiasaan kakaknya yang suka bangun telat, Citra pun beranjak untuk membangunkan kakaknya itu dengan caranya sendiri. Dengan senyum liciknya, ia mengambil segayung air dari kamar mandi Irina, dan  menyipratkannya ke wajah ayu kakaknya yang sedang tertidur pulas.

Irina yang merasa ada sesuatu yang basah diwajahnya pun bangun, dan mendapati adiknya sedang tertawa terpingkal-pingkal karena berhasil mengerjainya. "Eh lo apa-apaan sih main guyur-guyur ae. Lo kira gue kebo diguyur-guyur". Amuk Irina.
"Lah, emang lo kebo kan. Buktinya aja lo gak bangun-bangun. Udah tau ini hari senin, masih aja asik molor. Ini udah jam 06.00 ogeb. Buruan siap-siap. Kalo gue telat gue sebar nih foto lo yang tidur pelukan sama kak Aska". Ancam Citra yang sontak membuat Irina bergegas ke kamar mandi.
"Eh gila lo. Jangan disebarin elah. Iya-iya gue siap-siap ini. Udah lo tunggu di bawah, 15 menit lagi gue turun". Ucap Irina dengan nada pasrah.
"15 menit ya. Awas lo kalo telat. Sedetik aja lo telat, gue sebar nih foto mesra lo. Hahah". Dengan tawa liciknya, Citra pun meninggal kan kamar Irina dan turun untuk sarapan.

Irina pun bergegas mandi dan bersiap-siap. Setelah itu, dia berdiri didepan cermin untuk mengecek apakah penampilannya hari ini sudah rapi atau belum. Setelah mengecek penampilan dan melengkapi atribut sekolah untuk upacara nanti, ia pun menyusul Citra untuk sarapan.

Jam menunjukkan angka 06.20 di jam tangan putih yang melingkar di tangan putih Irina, ia dan Citra pun pamit ke sekolah dan mencium tangan papa dan mamanya.
"Pa, Ma, Irin berangkat dulu ya. Takut telat. Soalnya ntar upacara". Pamit Irin.
"Kamu berangkat sama Aska ya nak, tadi mama udah nyuruh dia buat jemput kamu. Citra gak papa kan kalo berangkat sendiri?". Ucap mama Irina.

"Ih, mama ngapain sih pake nyuruh Aska buat jemput aku segala. Kan ngerepotin ma". Kesal Irina.
"Gak ngerepotin kok ma". Ucap Aska yang tiba-tiba muncul di dapur dan mengambil sandwich yang ada di depan Irina.
"Yaudah ma, pa, Citra berangkat dulu ya . Kak Irin, kunci mobil mana?". Tanya Citra kepada Irina. Dan Irina pun melemparkan kunci mobilnya. "Hati-hati lo bawa mobil gue, lecet dikit aja gue gepak lo". Ucap Irina.
"Oke bos". Balas Citra dengan senyum lebarnya.

"Yaudah Ma, Pa, Aska sama Irina berangkat dulu ya. Assalamualaikum ". Pamit Aska dengan sopan. Ya, sekarang ia diwajibkan untuk memanggil Mama dan Papa Irina dengan sebutan Mama dan Papa juga.
"Iya, hati-hati ya nak. Jangan ngebut loh ya". Ucap mama Irina.
"Iya ma". Jawab Aska.

Aska dan Irina pun berjalan kedepan rumah Irina ketempat Aska memarkirkan motor Ninja berwarna  merah kesayangannya. Aska memakai helm full-face yang menambah ketampanannya. "Kalo diliat-liat, sahabat gue ini ganteng juga ya, hehe". Batin Irina sambil senyum-senyum gak jelas.

Aska yang menyadari bahwa Irina sedang senyum-senyum sendiri pun menepuk pelan bahu Irina.
"Mau berangkat ke sekolah apa mau senyum-senyum ngeliat gue?". Tanya Aska dengan pedenya. "Mampus, ketauan kan gue kalo lagi ngeliatin dia". Batin Irina.
"Ge-er banget lo". Ucap Irina.
"Nih, pake helmnya". Ucap Aska sambil menyodorkan sebuah helm berwarna pink.
"Lucu banget helmnya. Lo baru beli ya?".
Tanya Irina sambil menerima helm dari Aska.
"Udah pake aja napa. Jangan banyak ngemeng". Ujar aska.
"Iya iya bawel ah. Eh tapi gue gak tau masang kaitannya. Gimana nih?".
Tanya Irina kebingungan.
"Ck, gitu aja gak tau. Sini gue pakein". Kata Aska

Marriage With My Bestfriend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang