Ketertarikan Pertama

7.6K 476 78
                                    

Seorang pemuda bersurai raven, berwajah tampan namun stoick, beriris hitam kelam dan tajam menatap jalan dari mobil sport lamborghini raventon yang dikendarainya malas. Karena sang pemilik yang tak punya ketertarikan apapun.

Yah, dia sempat berfikir akan memeriksakannya ke psikologi soal keanehan dalam dirinya. Meski dia sangat dipuja oleh kaum hawa dan uke, namun satupun tak ada yang menarik baginya.  Apakah dia ambisek? Tak tertarik pada keduanya?

Namun pikiran itu seolah hilang dan buyar begitu saja saat melihat sosok mencolok didepan sana. Sosok pemuda berambut pirang cerah seperti mentari saat ini, kulitnya tan yang ia yakin pasti sangat mulus dan lembut.

Namun bukan itu, terlebih seragam yang sosok itu pakai, sama sepertinya. Entah kenapa ia menarik ujung bibirnya saat mengetahui sosok yang menarik itu bersekolah sama sepertinya. KHS. Konoha High School.

Sengaja melambatkan laju mobilnya, ia membuntuti pemuda mungil yang sedang bersepeda dengan santainya itu menuju sekolah. Namun harus sedikit kecewa saat sampai didalam area parkir. Dia harus melesat cepat jika tak mau kehilangan jejak si pirang mungil.

Dengan tergesa Sasuke memarkirkan mobilnya asal. Berjalan sedikit berlari kearah parkiran sepeda. Dan menghela nafas kecewa saat tak ada siapapun yang bisa dilihatnya. Hanya sepeda yang berjejer banyak tak terhitung jumlahnya.

Berbalik, iapun berjalan malas menuju bangunan mewah sebuah sekolah ditengah kota Konoha yang terkenal. KHS. Tentu dengan menghiraukan berbagai banyak pasang mata yang menatap penuh minat kearahnya.

"Yo, Sasuke. Kenapa kau keluar dari parkir sepeda? Apa kau tersambit sesuatu sampai memakai sepeda ke sekolah?" Ujar seorang pemuda berambut silver dengan iris violet pada sosok raven yang kita bicarakan tadi. Merangkul bahunya akrab.

Tepis.

Itulah yang dilakukan Sasuke, pemuda raven dengan berjuta pesona awesome-nya. Meski si pemuda silver adalah teman dan anggota geng Taka nya, namun dia sangat menjaga jarak, dengan siapapun itu.

"Hn." Gumaman sebagai tredmark Sasukepun menjadi jurus andalan membungkam setiap orang yang berbasa-basi padanya.

"Kau kenapa sih, Sas? Kau lebih parah dari hari-hari sebelumnya." Tanya pemuda silver itu lagi agak kesal dengan sikap makin menyebalkan sang kaichou. (*ketua)

"Jugo, seret Suigetsu menjauh dariku." Tandas Sasuke melirik pemuda besar bersurai orang disampingnya setelah memberi deathglare andalan pada si silver bernametag Suigetsu.

Mengangguk, Jugo langsung menyeret Suigetsu menjauh dari jangkauan sang kaichou. Membuat Suigetsu tak berdaya dalam kungkungan pemuda besar seperti beruang madu itu.

Melanjutkan lagi jalannya, Sasuke menatap annoyed kearah anak buah sekaligus teman sekelasnya. Berjalan menuju papan pengumuman untuk mengetahui kelas baru yang akan dia tempati, mengingat tahun ajaran baru ini dia naik ke kelas dua.

Sepanjang jalan fikirannya kembali keseseorang yang bisa menarik hatinya. Berbagai pertanyaan muncul dibenaknya mengingat selama setahun bersekolah disini, ia tak pernah melihat sosok manis itu. Satu-satunya sosok yang berhasil menarik perhatiannya.

Sepertinya dia harus mencoret scedule pemeriksaan ke psikiater, mengingat ia yakin jika masih normal. Buktinya dia bisa tertarik akan sesuatu. Atau mengkin moodswing nya yang lebih merepotkan saat tak kunjung bisa menemukan si pirang itu lagi. Ataukah dia berhalusinasi?

Oh, thanks. Dia tak pernah terfikir sosok semanis itu dalam kamus otaknya. Kemungkinan paling besar adalah, si pirang ada. Hanya saja menunggu takdir menemukan mereka lagi.

Takdir?

Sekali lagi Uchiha harus rela mempercayainya untuk saat ini.

"Kelas 2A." Ucap dua orang berbeda suara namun spontan berbarengan kala melihat nama mereka tertera dipapan pengumuman pembagian kelas. Suara barithone dan suara sopran lembut beradu, membuat masing-masing pemilik agak terkejut dan langsung menoleh.

Brandal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang