Adante

2.7K 233 43
                                    

.
.
.

Kecepatan kaki Idate memang tak bisa diremehkan. Dia bahkan bisa bergerak cepat menendang pistol Itachi dan akan menghujam si Komandan itu dengan pisau kecilnya saat Naruto melesat cepat menggagalkan niatan Idate itu.

"Hei, kau?!" Lirih Itachi terkejut, sama halnya dengan Idate yang meliahat Naruto lah yang tertusuk pisau.

Meski hanya lengannya, Idate gemetar ketakutan melihat darah yang mengucur deras di lengan Naruto yang sedang menahan rasa sakit menatapnya lurus.

"Ini tak bisa dibiarkan." Ujar Itachi beranjak akan menangkap Idate sebelum sebuah tendangan melayang telak di tulang keringnya hingga membuatnya meringkuk kesakitan.

Tak membuang waktu, Naruto menggunakan tangannya yang tak terluka untuk memukul tengkuk Itachi dan menyeret Idate pergi dari sana.

Menyengat taksi, Naruto membawa Idate ke markas Besar Kitsune dimana sudah ada para pangeran-pangeran tampan yang menungguinya.

Siapa lagi kalau bukan  Sasuke, Shika, Gaara, dan Sai.

Keempatnya terkejut melihat Naruto membawa seorang pemuda asing yang tampangnya lumayan untuk dijadikan saingan,  mengeryit tak suka dan bersidekap angkuh mendiskriminasi Idate yang menciutkan nyali mendapat tatapan tajam dari keempatnya yang seolah akan mengebirinya hidup-hidup detik berikutnya.

"Jangan hiraukan mereka. Ayo, masuk." Ujar Naruto menggandeng Idate berjalan masuk menghiraukan keempat pemuda tampan yang mengeram tertahan merasa saingan mereka bertambah. Meski levelnya lebih rendah dari mereka, tapi siapa yang jamin Naruto takkan luluh padanya?!

Mereka bahkan shock berat saat melihat Naruto membawa pemuda asing itu masuk ke kamar kebesaran sang Kitsune. Menutup dan menguncinya rapat, bahkan menutup lubang kunci segala. Membuat mereka panas dingin was-was terbakar api cemburu.

"Si... siapa kau sebenarnya?  Kenapa kau menyelamatkanku?" Tanya Idate akhirnya.  Menatap ragu penuh tanya pada Naruto yang melepas jaket dan membersihkan luka tusuk di lengannya dengan santai.

"Tidak sakitkah? " tanya Idate pada Naruto yang tadinya datar-datar saja berubah langsung mendelik galak padanya. Membuat Idate berjengit terkejut dibuatnya.

"Memang kau pikir  darahnya keluar dari mana?!" Garam Naruto menahan diri untuk tak menghajar Idate detik itu juga.

"Ma... maaf. Kau sendiri yang muncul tiba-tiba ditengah kami.-"

"Dan membiarkan kau menikam Komandan polisi?! Kau benar-benar berniat tinggal di sel penjara menghabiskan masa remajamu, ya?!" Amuk Naruto tak tahan lagi. Meledakkan emosi pada Idate yang mengkerut takut. Ia tak mengira pemuda semanis  Naruto bisa berubah segalak itu.

"Kau. Mulai sekarang menjadi anggota gang ku. Dan menjadi bagian dari Kitsune mulai sekarang." Tandas Naruto begitu saja. Membuat Idate kembali berjengit terkejut lagi.

"Ki... Kitsune?! Jadi ini markas Kitsune?!" Beo Idate kaget. Mengamati lagi sekitar dari jendela.

Dan benar saja, terlihat banyak anggota gang yang sedang berlatih beladiri di halaman sana. Sepertinya orang berkemampuan terpilih saja.

"Ya. Dan kau kupilih  sendiri saat melihat skill menarikmu. Kuharap kau bisa bekerjasama dengan gang ku." Sahut Naruto tersenyum pada Idate yang berkedip bingung mendengarnya.

"Gang ku?! Maksudmu... kau ini... Kitsune?!" Pekik Idate ternganga lebar saat Naruto mengangguk polos menjawabnya.

.
.
.

Disisi lain, Neji  tengah meminta maaf pada Ibiki maupun Itachi yang harus kehilangan targetnya.  Namun dia berjanji akan menjamin Idate tak melakukan kriminalisasi seperti mencopet atau merugikan orang lagi. Selain kepentingan gang tentu saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Brandal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang