Chapter 14

11.9K 738 547
                                    

Author POV

Masih dikediaman seulrene. Mereka ingin kembali ke rumah moonbyul, untuk membukakan moonbyul pintu.

Selain untuk membukakan pintu moonbyul, mereka ingin menemuin orang tua mereka untuk membicarakan soal pernikahan.

"Berangkat sekarang yuk" kata Seulgi

"Kok buru buru kenapa?"

"He..he..he tadi aku ngunciin moonbyul di dalem rumah"

"Kamu mah, kasian moonbyul tau"

"Iya... iya... makanya mau aku bukain pintunya"

"Ya udah cepet"

"Iya sayang"

Seulgi dan Irene keluar dari rumah, naik mobil bonyok moonbyul yang sekarang sudah menjadi milik seulgi.

"Udah siap?" tanya Seulgi

"Udah yuk"

"Cium dulu" kata seulgi menunjuk pipinya

"Ihhh kamu mah gitu"

"Cepet nggak mau jalan nih mobilnya"

"Iya iya"

Irene mencium pipi seulgi, hanya beberapa detik.

"Udahkan sekarang cepet jalan"

"Iya sayangku, bundaku, cintaku"

"Jijik tau nggak ayahku"

"Hahaha jalan sekarang ya?"

"Iya"

Seulgi menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang, karena ingin menikmati perjalanannya dengan Irene.

Irene menarik salah satu tangan seulgi, ke pahanya yang terumbar karena dia hanya memakai rok pendek.

"Kenapa?" tanya Seulgi

"Pinjem aja"

Hal ini sontak membuat seulgi senang, seulgi mengusap usap dengan lembut paha irene itu. Sementara orang yang mempunyai paha hanya diam menahan senyum.

"Kenapa senyum senyum?"

"Siapa?"

"Kamulah, bundaku sayang ini kenapa senyum senyum sendiri"

"Nggak apa apa"

"Beneran?"

"Iyalah"

Setelah menempuh waktu kurang lebih tiga puluh menit mereka tiba di rumah moonbyul.

"Kamu tunggu disini aja, aku cuma sebentar"

"Hmmm"

Seulgi dan irene di mobil itu, belum membuka pintu irene memanggil seulgi.

"Seul..."

"Kenapa?"

"Takut"

"Ya ampun, ini cuma di depan rumah moonbyul aku jalan sepuluh langkah aja udah sampe dan aku juga masih keliatan dari sini"

"Tapi seul..."

Seulgi memotong ucapan irene dengan mencium pipi irene.

"Udah tunggu bentar, kamu kenapa kok jadi manja gini?"

"Ya udah deh sana, ayah jangan lama lama ya"

"Iya bundaku yang manja"

"Ihh..."

Irene mencubit perut seulgi. Membuat orang yang punya perut mengaduh kesakitan.

Setelah irene berhenti mencubiti perut seulgi, seulgi turun dari mobil masuk ke halaman depan rumah moonbyul.

Dijodohin (SEULRENE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang