Kenapa ini part ke 17 ? Bukan ke 16? Karna aku anggap part ending? Itu part ke 16 oke langsung aja ke ceritanya😊
******************************
Pukul 9 pagi Risa dan Raffi sudah berada di Cafe yang terletak tidak jauh dari rumah Raffi.Oh ya kenapa waktu itu Raffi bisa ke Malang bareng sama Rena? Karena rumah Rena juga di Malang tapi lumayan jauh jaraknya dari rumah Raffi sekitar 2 jam
"Udah lama Raf ? Eh yang disamping kamu bukanya cewek kemarin yang 1 pesawat ?"berondong Rena setelah duduk di depan mereka
"Iya dia Risa tunangan aku"jawab Raffi
"Apa? Tunangan? Terus bukanya aku sama kamu pacaran?"tanya Rena kaget sekaligus marah
"Aku minta maaf banget sama kamu kalo ini semua mungkin mendadak menurut kamu. Tapi aku emang sama Risa udah kenal lama sebelum kita kenal. Aku juga tunangan sama Risa bukan karna terpaksa tapi karna cinta dan sayang. Aku sangat menyayangi Risa" jelas Raffi mantap sambil menggenggam tangan Risa.
"Terus kamu anggap apa hubungan kita?"tanya Rena sedih sambil menangis
"Aku menerima kamu bukan karna dasar cinta atau sayang tapi karna kasihan. Kasihan karna kamu udah ngejar aku selama 4 tahun. Aku juga punya rasa mengahargai perasaan orang juga karna Risa. Dia segalanya bagiku"jawab Raffi
"Tapi apa kamu tau rasa sakit yang aku rasain sekarang?"tanya Rena lagi dengan air mata yang menetes sangat deras bagaikan air terjun dipegunungan
"Iya aku tau rasa sakit kamu mb"jawan Risa yang mulai bersuara karna sedari tadi dia hanya diam saja
"Aku juga gitu ditinggalin selama 5 tahun tanpa kontekan dan bertemu langsung "jawab Risa tersenyum
"Apa gak ada rasa sedikit aja buat aku Raf?"tanya Rena memastikan lagi sambil menggenggam tangan Raffi yang sedang menggenggam tangan Risa diatas meja
"Maaf sekali lagi gak ada"jawab Raffi melepaskan genggaman tangan Rena
"Baiklah umur aku juga udah dewasa jadi pemikiran aku juga harus dewasa. Walaupun ini sakit ya sakit banget tapi aku harus bisa hadapi ini semua karna ini jalan terbaik yang udah Allah tunjukin sama aku. Terima kasih untuk waktu saat kita bersama"tutur Rena tersenyum getir
"Semua omongan kamu itu emang benar. Dan aku yakin kamu juga bisa mendapatkan lebih dari aku"jawab Raffi tersenyum menguatkan Rena
"Iya amin byeeee see you next time Raffi dan Risa aku doakan semoga kalian langgeng"ujar Rena tersenyum kuat berdiri mulai beranjak pergi dari tempat itu. Yang hanya di balas anggukan oleh Raffi dan Risa.
"Kamu gak nyesel mutusin dia?"tanya Risa memastikan
"Kan aku udah bilang kalo aku gak ada rasa apa-apa sama dia"jawab Raffi menatap Risa
"Tapi aku ngerasa gak enak sama dia mas"ujar Risa
"Kamu denger ya"ujar Raffi menggenggam kedua belah pipi Risa. Risa pun mengangguk
"Jangan pernah salahin diri kamu karna kamu gak pernah salah. Yang salah itu aku kamu juga jangan pernah merasa dia lebih baik dari kamu. Karna kamu gak akan pernah tergantikan dengan yang lain termasuk Rena"jelas Raffi kemudian mengecup kening Risa dengan mesra. Sampai ia lupa kalau mereka masih di Cafe yang menjadi pusat perhatian orang.
"Mas malu dilihatin"tutur Risa menunduk
"Sayang ku ini punya malu toh,yaudah yuk kita jalan-jalan aja"ajak Raffi mengacak rambut Risa lembut
Merekapun berdiri dan berjalan meninggalkan Cafe menuju tempat parkiran.
******************************
"Kita jadinya mau kemana?"tanya Raffi saat berada di dalam mobil"Kata mas jalan-jalan"jawab Risa
"Iya tapi kemana?"tanya Raffi lagi
"Kemana ya? Kan jalan-jalan jadi yaudah jalan-jalan aja yang penting jalan-jalan"jawab Risa terkekeh
"Hubungan kita aja punya tujuan, masa jalan-jalanya gak ada tujuan?"ujar Raffi gemas mencubit hidung Risa yang membuat si empunya meringis kesakitan.
"Ih yaudah terserah kamu"jawab Risa kesal
"Yaudah kita pulang aja"jawab Raffi ngasal
"Loh kok pulang? Kan katanya mau jalan-jalan?"tanya Risa bingung
"Ya iya kan kita pulang kerumah ngelewatin jalan jadi ya ujung-ujungnya jalan-jalan juga kan?"tanya Raffi makin ngaco
"Emang ngapain pulang kerumah?"tanya Risa penasaran
"Mau nonton film aja yang baru aku beli kemaren sambil beli cemilan nanti disupermarket"jawab Raffi
"Kok gitu? Kenapa gak nonton bisokop aja di mall?"sesal Risa
"Ngirit uang"kekeh Raffi sambil menyalakan mesin mobil dan mulai menjalankanya menuju rumahnya
"Dih emang uang nya buat apa? Kok sampe harus ngirit?"tanya Risa kesal
"Abis buat biaya tunangan kemaren"celetuk Raffi yang membuat Risa semakin kesal
"Sok-sokan ngomong gitu orang biayanya yang nanggung ortu kita masing-masing. Kamu tau kemaren kita tunangan aja gak. Kok bilang duitnya abis buat biaya tunangan"tutur Risa memutar bola matanya malas
"Mmm aku kira candaan aku bisa bikin kamu ketawa"jelas Raffi sambil menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal
" "
"Sayang"panggil Raffi
"Apa mas?"jawab Risa
"Kamu marah ya?"tanya Raffi
"Marah? Kenapa?"tanya Risa balik
"Gara-gara kita gak jadi jalan-jalan cuma dirumah aja"jelas Raffi merasa bersalah
"Oh itu gak kok"jawab Risa singkat
"Terus kamu kenapa sih?"tanya Raffi kesal
"Gak papa"jawab Risa masih pendek
"Yaudah kalo gitu"putus Raffi pada akhirnya
****************************
Sesampainya dirumah Raffi....
"Kok rumah sepi ya?"tanya Raffi begitu sampai di dalam rumah"Ya gak tau lah rumah-rumah kamu kok tanya aku"jawab Risa cuek
"Iya iya"kesal Raffi
"Bi.... bibi"panggil Raffi kepada Art dirumahnya
"Iya den kenapa?"tanya Bibi
"Orang rumah pada kemana? Kok sepi?"tanya Raffi
"Eh anu den lagi persiapan buat...."jawab Bibi yang terputus karna tatapan tajam dari Risa
"Buat apa bi"tanya Raffi penasaran
"Ya allah den bibi lupa masih masak capcai kompornya belum dimatiin"kilat Bibi langsung berjalan menuju dapur
"Kenapa semua hari ini pada aneh?"tanya Raffi pelan yang masih didengar oleh Risa yang hanya dibalas dengan senyum penuh arti.
BERSAMBUNG
*****************************
Gimana dipart ini? Gak ada feelnya ya? Gak jelas ya? Sorry😌Dipart selanjutnya bakal aku usahain ada konflik yang makin seru 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Prestige Or Love? [END]
Romance"Jadi kamu gak bakal nembak aku? " Ujar risa lirih "Gak aku gak bakal nembak kamu"ujar raffi tegas kendati hatinya ingin menembak risa namun ia urungkan karena ego dan gengsi membuat cinta nya tertutupi "Terus buat apa kamu bilang suka sayang sama...