Hari ini Dave dan Caramel akan menonton bioskop berdua. Mereka berniat menonton film Dilan yang lagi booming.
Dave menelpon Caramel terlebih dahulu untuk menanyakan apakah jadi atau tidak.
"Hallo"
"Iya Dave"
"Mel tr jadi khan?"
"Iya"
"Kamu udah siap?"
"Udah"
"Yaudah aku jemput sekarang ya"
"Iya"
Tutuututuutuuttututuutut..... Dave mematikan teleponnya lalu dia bergegas keluar dari kamar. Tiba-tiba Dinda adik dari Dave itu melihatnya dan langsung memanggilnya.
"Abang!" Terdengan suara panggilan dari dinda yang cempreng
"jangan lari din" Pinta Dave
"Abang" kata dinda yang terus berlari kecil menghampiri Dave.
"Sini sama abang" Dave berjongkong dan menangkap dinda.
"Dinda mau ngapain?"
"Gendong dinda dulu" Kata dinda memohon. Dave tersenyum melihat adik cewenya yang satu ini.
"Sini abang gendong" Dave menggendong dinda
"Sekarang kamu mau apa?"
"Atu mau itut abang pegi"
"Gak boleh din"
"Boleh"
"Gak boleh sayang, kamu khan masih kecil" Kata Dave lembut ke dinda
"Dinda udah gede"
"Kata siapa Dinda udah gede?"
"Kata abang fallel"
"Khan itu kata abang Farrel,kalo kata abang Dave dinda itu masih kecil"
Dinda memajukan bibir imutnya.
"Jangan ngambek dong"
"Abisnya abang bilang dinda masih kecil si"
"Yaudah deh abang bilang kalo kamu itu udah gede"
"Nah gitu dong"
"Dah ya turun abang mau pergi main"
"Gak mau"
"Kenapa gak mau?"
"Atu mau itut abang"
"Gak boleh Din"
"Boleh"
"Gak, tr kamu di marahin papah"
"Papah gak malah kalo atu peginya sama abang"
"Kamu perginya sama abang Farrel aja ya"
"Gak" Tiba-tiba Dinda menangis. Tangis Dinda meledak hingga terdengar oleh Indah dan Farrel.
"Pake nangis lagi nih bocah" Batin Dave.
Indah dan Farrel menghampiri mereka.
"Kenapa si Dave?" Tanya indah
"Ini mah aku mau pergi tapi dindanya mau ikut" Kata Dave. Indah melihat ke arah dinda yang berada dalam gendongan Dave.
"Berisik banget tau gak ganggu gw aja" timpal Farrel
"Bawel lu"
"Sudah-sudah jangan berantem"
"Emng kamu mau kemana Dave?"
"Mau main ma"
"Oh"
"Ajak aja si bang, Dinda khan gak pernah di ajak main sama lu"
"Jangan tr dia kenapa-kenapa lagi" Kata indah khawatir
"Tau lu"
"Gpp mah abang Dave itu perginya sama cewe bukan sama cowo jadi otomatis abang Dave gak mungkin balap-balapan dan kebut-kebutan" kata Farrel menjelaskan
"Apaan si Rell"
"Emang bener khan" Dave menatap Farrel tajam.
"Emang kamu mau main kemana?"
"Ke mall pusat kota ma"
"Oh, yaudah ajak aja dinda tapi kamu bawa mobil ya tr Farrel ngikutin dari belakang"
"Kenapa gak dinda aja sama Farrel" Usul Dave
"Dinda maunya sama abang Dave" Kata dinda dengan isak tangisnya
"Noh lu denger sendiri" Kata Farrel
"Yaudah"
"Gc sono ganti baju Rell"
"Bawel" Farrel pergi ke kamarnya untuk ganti baju.
"Dinda tr jangan nakal ya" Kata indah
"Iya mah"
"Udah ayo" Kata Farrel yang sudah selesai mengganti pakaian.
"Kamu hati-hati Dave"
"Iya ma"
"Assalamualaikum ma"
"Wa'alaikumsalam"
"Dadah mamah"
"Dadahhh hati-hati Din"
"Lu gak bawa motor rel?" Tanya Dave
"Gak usah udah kalian gabung aja jadinya khan Dinda ada yang jagain tr" Usul Indah
"Noh denger kata mamah"
"Gagal deh gw kencan berdua" Batin Dave
"Tenang aja bang gw gakk bakal ganggu lu berdua" Kata Farrel menepuk pundak Dave dan masuk ke dalam mobil.
Mereka bertiga pergi ke rumah Caramel menggunakan mobil. Tadinya Dave mau membawa motor saja tapi karna Dinda dan Farrel ikut jadinya dia gak jadi bawa motor deh.
Skip rumah Caramel
Tintitnnnnn..... suara klakson mobil Dave berbunyi didepan sebuah rumah.
"Ini rumah siapa bang?" Tanya dinda
"Ini rumah ka Caramel din"
"Oh"
"Dinda tunggu sini ya abang mau manggil ka Caramel dulu"
"Gak mau, dinda mau ikut abang"
"Dinda disini aja ama abang Farrel" bujuk Dave
"Gak mau Dinda mau ikut"
"Shit, yaudah ayo" Pasrah Dave
"Assalamu'alaikum"
"Walaikumsalam" Caramel membuka pintunya
"Hay" Sapa Dave
"Hay juga Dave dan ini siapa?" Tanya Caramel mengusap ujung rambut Dinda
"Ini dinda adik gw"
"Oh, cantik ya"
"Makasih ka"
"Jadi dia mau ikut kita Dave?"
"Iya, yaudah ayo tr keburu ke malaman"
"Sebentar ya"
"Bun aku pergi" Pamit Caramel
"Hati-hati"
Setelah Caramel ijin dengan bundanya mereka memasuki mobilnya Dave dan bergegas pergi. Caramel kaget setelah melihat Farrel yang berada dalam mobilnya Dave.
"Hey Farrel" Sapa Caramel
"Iya mel"
"Lu ikut kita?"
"Iya gw mau nemenin Dinda"
"Oh"
"Katanya tadi mau bawa motor" Tanya Caramel ke Dave
"Iya niatnya eh tapi dinda sama Farrel di suruh ikut yaudah deh jadinya bawa mobil"
"Oh"
Kemudian suasana menjadi hening.
Setengah jam kemudian mobil mereka berhenti di sebuah Mall di pusat kota.
"Yeaayyyy kita sampai" Girang Dinda
"Dinda udah gak sabar ya?" Tanya Caramel yang gemes melihat tingkah lucu Dinda
"Iya"
"Yaudah ayo turun"
Mereka turun dari mobil dan bergegas masuk Mall.
"Dinda main trampolin aja ya sama abang Farrel" Ajak Farrel
"Gak mau, atu maunya nonton sama abang Dave"
"Abang Dave mau nonton film setan tau din"
"Iya Dinda tr dinda di samperin setannya loh" Kata Dave
"Gpp, kata mamah atu gak boleh tatut sama setan"
"Yaampun nih anak" Kesel Dave
"Yaudah gpp Dinda sama Farrel ikut nonton juga Dave" Usul Caramel
"Tapi Mel"
"Gpp ko gw gkk merasa ke ganggu"
"Udah Mel lu sama abang Dave nonton berdua aja tr gw yang ngurusin Dinda dah"
"lu beneran gpp Rell?" Tanya Dave
"Iya"
"Yaudah gw duluan ya"
"Bye"
"Abang Dave mau kemana?" Tanya Dinda ke Farrel
"Abang Dave itu mau nganterin ka Caramel pipis" Kata Farrel berbohong
"Emang ka Calamel boleh di antelin sama Abanh Dave?"
"Boleh lah Din, sekarang abang anterin kamu pipis ya biar kita ketemu sama abang Dave"
"Yaudah ayo"
Caramel dan Dave pergi ke bioskop sedangkan Farrel yang mengajak Dinda bermain di timezone dengan alasan tr abanh Dave bakal datang kesini.
#Bioskop
"Baper ya?" Tanya Dave
"Iya"
"Aku mau jadi Dilan lah"
"Kenapa emngnya?"
"Karna Dila itu selalu bisa bikin orang yang dia sayangnya itu tersenyum terus"
Caramel terdiam mendengar ucapan Dave tadi.
"Dave" Panggil Caramel
"Iya"
"Aku gak minta kamu untuk jadi Dilan, aku hanya minta kamu untuk jadi diri kamu sendiri dan aku gak minta kamu buat bikin aku tersenyum dengan caranya Dilan. Aku hanya ingin kamu bisa bikin aku tersenyum terus tapi pakai cara kamu sendiri bukan cara orang lain Dave" Pinta Caramel.
Dave juga terdiam mendengar ucapan Caramel.
"Aku akan terus buat kamu tersenyum Mel tapi dengan cara aku sendiri itu khan yang kamu mau"
"iya Dave, makasih"
"Jangan bilang makasi ke aku, seharusnya aku yang bilang makasih ke kamu karna kamu udaa membuat hari-hariku lebih berwarna"
"Kamu sosweet juga ya" Caramel terkekeh.
Tak ada kata-kata yang keluar dari mereka berdua sampai film berakhir.
"Tadi baper ya? "
"Iya"
"Makasih ya Dave karna kamu udah ngajakin aku nonton Dilan"
"Iya Mel sama-sama"
"Yaudah ayo kita ke timezone tr takutnya Farrel sama Dinda nungguin" Ajak Dave
"Iya"
Mereka pergi ke timezone.
#Skip timezone
"Abang Dave mana bang?" Tanya Dinda
"Abang Dave khan nganterin ka Caramel ke kamar mandi"
"Tapi masa lama banget" Keluh Dinda
"Sabar Din tr juga abang Dave datang"
Tidak lama kemudian Dave dan Caramel datang.
"Itu abang Dave sama ka Caramel din"
"Abang! " Teriak Dinda sambil berlari ke arah Dave
"Jangan lari mulu Din" Pinta Dave
"Abang dali mana aja si katanya tadi cuma sebentar" Kesel Dinda
"Dinda kangen ya sama Abang Dave?" Tanya Caramel
"Iya dong"
Dave terkekeh melihat kelakuan orang yang sangat dia sayanginya itu bisa bahagia seperti ini.
"Yaudah ayo pulang" Ajak Dave
"Abang Fallel ayo pulang" Ajak Dinda ke Farrel
"Yaudah ayo"
Mereka bertiga berjalan ke parkiran.
"Ka Calamel main ke lumah aku dulu ya" Pinta Dinda
"Tapi aku gak lama ya Din"
"Yaudah deh"Tr dilanjut lagi ya di chapter selanjutnya 😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Regrets Love💔
Подростковая литература[ Proses Revisi ] Jatuh cinta itu mudah mempertahankannya yang butuh usaha. Karna diam adalah cara terbaik untuk menutup luka.