P R O L O G

189 23 11
                                    

    Aku jatuh cinta pada suara itu,pada muadzin yang mengumandangkan panggilan Allah dengan suara yang syahdu...

Aku menguncir rambutku asal,beberapa helai anak rambutku bahkan masih ada yang terurai..

"Windiii!" Teriakku ketika langkahku sudah sampai ke anak tangga terakhir..

Windi memutar tubuhnya yang sudah sampai di depan Masjid Sekolah..

"Kenapa sih kalian ninggalin aku?" ucapku sewot dengan nafas yang tersenggal senggal akibat berlarian..

"Kamu lama sih." Windi terkekeh melihat aku yang kelelahan mengejarnya..

"Udah ayo Naazira,Windi bentar lagi mau adzan." ucap Putri..

Windi mengangguk,ia melanjutkan langkahnya..
Aku mengikuti mereka menuju masjid yang terletak di samping lapangan Sekolah..

Setelah membuka sepatu, kami kemudian beranjak masuk ke dalam masjid, meletakkan mukena dan bergegas mengambil wudhu..

Meski kami baru kenal saat masuk kelas 7,tapi kami langsung akrab dan menjalin persahabatan sampai sekarang sudah semester genap..

Karena persahabatan itu bukan dari seberapa lama saling mengenal..

Windi Firanti
  Teman sebangku sekaligus orang pertama yang mengajakku kenalan saat pertama kali aku menginjakkan kaki di kelas 7..
  Dia termasuk orang yang ceria dan tipe orang yang banyak bicara..
  Tingginya hanya setelingaku,ia memiliki kulit sawo matang dengan rambut sebahu..

Putri Dewanti
   Aku mulai dekat dengannya saat kami ditempatkan dalam satu kelompok,sifatnya yang ramah dan murah senyum membuat siapapun ingin berteman dengannya..
Tubuhnya yang gempal sering kali aku jadikan sasaran empuk ketika sedang kesal sebagai bahan cubitan

                     🍃

Allaahu Akbar Allaahu Akbar
Allaahu Akbar Allaahu Akbar

Gerakan memakai mukenaku terhenti karena suara adzan berkumandang

Hatiku berdesir mendengar suara adzan tersebut..

'Siapa yang menjadi muadzinnya?' Batinku

Setelah Adzan selesai di kumandangkan,aku bergegas menggunakan mukena kemudian berjinjit ingin melihat muadzin yang memiliki suara indah tersebut..

"Nad?kenapa?" tanya Putri karena melihat gelagatku yang aneh

"Eh..emm itu..." Aku mengedarkan pandangan dan ternyata beberapa pasang mata mulai memperhatikan tingkahku

'Bodoh kamu Nad,gara gara suka sama suara muadzinnya kamu ga sadar udah jadi pusat perhatian' Batinku

Allaahu Akbar Allaahu Akbar
Asyhadu An laa Illaaha Illallah
Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah
.......

Iqomat telah disuarakan,tanda sholat dzuhur akan dimulai,aku bersiap untuk melaksanakan sholat melupakan sejenak rasa penasaran akan pemilik suara yang merdu itu...

Jika hanya dengan mendengar suaramu saja sudah mampu membuat hatiku berdebar... Apa jadinya jika suatu saat aku dapat mengetahui wajahmu?






Hallo readers💞

Ini bukan cuman kisah spiritual,bakal ada humornya juga(kalo nanti ada yang lucu) terus horror nya juga nanti ada,lebih tepatnya acak sih.. Tapi karena ini masih cerita remaja jadi genrenya Fiksi remaja..

Jangan lupa baca deskripsi ceritanya dulu yak😊

Vote and comentnya yaa.. Makasii banyak😊

Berawal Dari AdzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang