🍃Tebak Nama🍃

92 19 8
                                    

Aku membantu mamah untuk menyiapkan makan malam..

Ayahku masih ada di masjid. Sedangkan kakakku belum pulang kerja.

"Masaknya tumben banyak mah?"

"Iya,pacarnya a iki kan mau datang,"

"Hah?" Aku terkejut karena baru mengetahui hal ini.

"Iya.. Tadi pagi si ayah maksa supaya a iki bawa pacarnya,terus katanya malam ini mau ke rumah."

"Oh gitu," aku mengangguk paham

Tak lama suara deru motor terdengar ke dalam rumah..

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam," ucapku dan mamah berbarengan. Kami pun beranjak dari dapur menuju ruang tamu.

Aku dan mamah sama sama membelakkan mata saat melihat wanita di sebelah kakakku.

"Assalamualaikum bu," ucap wanita itu lalu mencium punggung tangan mamahku

"Adeknya Rizki ya?" Tanyanya padaku. Aku hanya tersenyum dan mengangguk singkat

"Ayo duduk dulu." Ucap mamah

"Neng ambilin minum atuh!" Pinta mamah,
aku pun segera bergegas pergi ke dapur

Samar-samar aku mendengar obrolan mereka di ruang tamu yang tidak terlalu jauh dengan dapur.

"Neng geulis,saha atuh namina?"

Geulis : cantik
Saha: siapa
Namina: namanya

"Oca bu,"

Ya Allah,aku merinding mendengar suaranya yang dilembut-lembutkan. Badan gede ,suara lembut. Gak cocok!

Aku kembali ke ruang tamu dengan membawa nampan berisi gelas yang sudah ada teh manis di dalamnya.

"Minum dulu teh," ucapku ramah

"Eh iya.. Kamu siapa namanya?" Ucap Kak Oca

"Naazira Aqnelya teh, tapi biasanya di lingkungan rumah di panggilnya aqnel."

"Panggilnya neng aja atuh biar lebih akrab." Ucap mamah

"Neng kelas berapa?" Tanya kak Oca

"Kelas 7 teh,"

Kak Oca manggut-manggut mendengar penuturanku.

Mata aku tak henti hentinya menatap kak Oca. Ralat, tubuhnya maksudnya.

Kak Oca memakai dress tanpa lengan yang panjangnya dibawah lutut berwarna merah cabe. Dress itu terlihat sangat ketat dan kekecilan menurutku. Jika sedang dalam posisi duduk,melihatkan lemak yang menggelambir diperutnya.

"Lengan udah kayak betis. Betis udah kayak paha. Pahanya kayak apa ya? Kayak kaki gajah jangan-jangan." Pikirku

"Astagfirullah," ucap ayahku kaget saat memasukki rumah

"Eh... Assalamualaikum.." ralat Ayah membuat kami terkekeh

"Ada tamu ya?" Ucap ayah. Kami kemudian bergantian mencium tangan ayah yang baru saja pulang dari masjid.

Akhirnya kami berlima duduk untuk mengobrol ringan dengan pacar kakakku.

"Abis dari kondangan dulu ya?" Tanya ayahku yang langsung membuatku ingin tertawa seketika

"Abis pulang kerja yah," ucap kakakku dengan muka memelas agar ayah tidak melanjutkan topik pembicaraan ini.

Tapi ayah.. ya tetap ayah..

Berawal Dari AdzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang