Hungry

10 3 0
                                    

Malam ini dia memakai kaus coklat kebanggaannya dan celana jeans

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini dia memakai kaus coklat kebanggaannya dan celana jeans. Sendal jepit dan tampilan rambut yang sudah agak memanjang. Tersenyum lebar saat melihatku keluar dari tempat kerja.

"Jadi, mau jalan-jalan apa langsung pulang?"

"Pulang deh."

"Engga ada yang mau dibeli?"

"Engga."

"Yakin?"

Aku mendengus mendengar pertanyaannya.

"Yakin."

Aku segera naik ke atas motornya dan menepuk pelan pundaknya sebagai tanda bahwa aku sudah dalam keadaan safety diatas kendaraannya itu.

Sekitar lima menit kami di perjalanan, tiba-tiba aku merasakan lapar yang berlebihan karena memang ini sudah jam makan malam.

"Kayanya aku laper deh."

"Bentar lagi sampai rumah, kan bisa makan."

"Tapi aku pengen makan sate."

"Terus?"

"Ya balik lagi dong, deket rumah aku engga ada yang jualan sate."

Dia hanya tersenyum dan memutarbalik kendaraannya ke arah berlawanan kami pulang. Dia memang yang terbaik kalau urusan perut dan buat aku senang.

*Rumah*

Aku berdiri dihadapannya dengan tatapan memohon. Dia hanya menatapku sebal dan menggelengkan kepala.

"Ayo dong, aku engga sanggup habisin satenya sendirian."

"Yang laper kan kamu, aku engga."

"Tapi kan kamu bisa bantuin aku makan."

"Engga."

Aku menunduk dan mengunyah sate dengan perlahan. Pasti bakalan mubazir nih kalau engga aku habisin tapi masalahnya aku udah kenyang sekarang.

"Oke, aku bantuin kamu habisin satenya."

Aku mendongak. Dia tersenyum sambil mengangkat satu tusuk sate beserta lontongnya. Aku juga tersenyum.

Sudah aku bilang dia adalah yang terbaik kalau urusan perut dan buat aku senang.

—oOo—

愛 (AIKU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang