Aku memandangi keadaan diluar dengan gelisah, hujan lagi. Perlahan ku kunyah nasi dan lauk demi membuat perutku tak terlalu kosong. Hingar bingar masih mendominasi tempat ini meskipun hujan diluar masih terdengar.
Disinilah aku. Sebuah pesta pernikahan seorang teman. Menikmati hidangan dengan perasaan gelisah, takut tak bisa pulang.
"Hujannya engga terlalu deras kok, entar kita langsung pulang aja."
Teman yang mengajakku ke acara ini berbicara dengan keras, mengimbangi suara musik yang juga tak kalah kerasnya.
"Kayanya kalau nekat bisa sih sampai rumah dengan basah kuyup."
Dia hanya terkekeh dan menepuk pundakku pelan, kembali melanjutkan makannya dan tak mengacuhkan ocehanku.
————o————
Pria itu datang. Dengan gerimis yang tak terlalu deras, kemejanya tetap saja basah.
"Mau kemana?"
Tanyanya begitu aku mendaratkan bokongku diatas motornya.
"Terserah."
"Kan kamu yang ngajakin ketemu, masa engga tau mau kemana."
"Aku minta ketemu karena kangen bukan mau ngajakin jalan."
"Padahal aku udah basah-basahan gini loh demi ke rumah kamu."
Aku mendengus dan membuang muka. Dia selalu banyak alasan seperti biasanya.
"Temenin aku ngisi minyak aja deh ya di spbu sana." Katanya.
"Oke, come on pak bos!!"
Motornya melaju membelah gerimis yang mulai berubah menjadi lebih lebat dari yang tadi. Aku memeluk pinggangnya erat, rasanya dingin sekali malam ini.
"Biasanya engga pernah mau megang pinggang tuh, tumben banget."
Aku melepas tanganku dari pinggangnya seketika.
"Eh, aku bercanda. Aku ikhlas kok kamu pegangin gitu."
"Pinter banget sih buat aku badmood."
"Hehehe pegangan lagi dong."
Aku melingkarkan tanganku di pinggangnya kembali, dasar tukang protes.
Malam itu kami menghabiskan waktu dengan jalan-jalan akhirnya, ditengah hujan pula. Ah, aku jadi merindukan makan es krim ditengah hujan dengannya jika begini.
Kenapa kita tidak membeli es krim malam itu, ai?
—oOo—
KAMU SEDANG MEMBACA
愛 (AIKU)
Cerita PendekJanuari, 2016. ".....aku fikir lebih baik kita menjadi teman." Aku tertegun. Walaupun kenyataannya aku lebih dari tau bahwa pertemuan malam ini pasti menjadi ajang untuk mengakhiri hubungan kami. Tapi yang tak pernah aku bayangkan adalah fakta bahwa...