"david"
"hmm"
"pak david"
"iya"
Mendengar david yang tetap serius pada laptop dan berkasnya tanpa memperdulikan adara yang memanggilnya membuat adara jengah. Bagaimana tidak setelah pertengkaran adara dan wanita yang mengaku kekasih david. Saat kembali keruangan david hanya diam dan fokus dengan berkas di hadapannya.
Adara menghela nafas pelan lalu menatap david tajam "david apa benar silvi itu kekasihmu?" david melihat adara sekilas lalu kembali sibuk dengan pekerjaannya "bukan dia hanya mantan kekasihku." adara hanya mengangguk tanda mengerti.
"baiklah kalo begitu jika aku menghancurkan wanita itu kamu tidak masalah bukan?"
"terserah"
Adara yang sudah tidak tahan dengan david yang acuh hanya dapat memutar bola mata kesal. Akhirnya keluar ruangan david dan menghubungi seseorang.
Lihat saja permainanku yang akan membuatmu menyesal telah menyebut vano anak haram kata adara dalam hati lalu kembali keruangannya.
***
"vano minum susunya dulu nak" seru adara seraya memberikan susu pada vano yang sedang asik bermain dengan robot-robotannya. Vano segera meminum susunya.
"mom tamu daddy kok lama sih mom diruangan itu! vano kangen daddy mom" gerutu vano.
Saat ini memang david sedang memiliki tamu diruangannya. Ntah apa yang dibicarakan hingga sudah hampir satu jam belum keluar. Sebenarnya tamu yang datang adalah pengacara keluarga alcander. Padahal tidak biasanya pengacara itu datang.
Apakah ada masalah hingga pengacara datang. Bukankah selama ini pengacara datang hanya saat mendesak. Atau jangan-jangan....tidak jangan berfikir yang macam-macam dar. Kamu harus berfikir positif. Tapi jika benar bagaimana. Adara terus melamun hingga suara telpon membuyarkan lamunannya
Kring..kring...kring..
"hallo dengan adara disini.""maaf buk ini saya desi."
"ya des ada yang bisa di bantu"
"saya hanya memberi tahu jika di lobby sedang ada wanita yang mengamuk dan berteriak memanggil pak david buk"
"wanita!! Siapa dan kenapa dia mengamuk di bawah?"
"saya juga tidak tahu buk tapi dia minta pak david bertanggung jawab. Kami sudah berusaha menanganinya tapi dia sulit ditangani buk"
"baiklah saya akan memberi tahu pada pak david"
"baik buk trima kasih dan maaf mengganggu"
"ya tidak masalah"
Sambungan terputus oleh adara."vano mommy mau keruangan daddy dulu vano jangan nakal ya nak"
"oke mommy" jawab vano. Adara segera melangkah keruangan david.
Tokk...tokk..tokk..
"masuk" teriak david dari dalam. Adara segera masuk ke ruangan dan david serta pengacara itu memandang ke arah adara."maaf pak di bawah ada seorang wanita mengamuk meminta tanggung jawab bapak" kata adara to the point. David yang mendengar menaikan alisnya. "siapa dar?" tanya david datar.
"saya kurang tahu pak. Tadi pihak resepsionist menghubungi dan hanya memberitahu itu saja pak" jelas adara.
"baiklah kamu boleh keluar nanti akan saya tangani. Oh atau kamu bisa menaganinya dulu sebelum saya selesai bicara pada pengacara" perintah david sambil menunjuk pengacaranya.
"baiklah akan coba saya tangani. Kalo begitu saya permisi pak" david hanya menganggukan kepala dan adara segera keluar ruangan.
"vano ikuy mommy kebawah yuk" ajak adara saat diruangannya.
"kemana mom?" tanya vano seraya menghentikan permainannya. "kebawah yuk ikut." tanpa bertanya lagi vano menggandeng tangan adara untuk turun kebawah.
Sesampainya di bawah adara melihat wanita yang mengamuk itu ternyata silvi. See jadi cepat juga dia kembali kesini. Sepertinya dia mengira david yang menghancurkannya. Batin adara menyeringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
I hate you but I love you
RomanceSesakit inikah mencintaimu. Kenapa aku harus kembali merasakan sakit hanya karna sebuah cinta. -Adara Charissa Wirawan-