Sudah sebulan david bekerja menggantikan ayahnya yang saat ini sedang terbaring dirumah sakit. David pun makin dekat dengan vano dan adara tidak ada lagi tatapan tajam dari david pada adara. Bahkan kedekatan david pada vano dan adara sudah menjadi perbincangan hangat karyawan kantor.
"hai vano makin ganteng aja" sapa zia saat adara dan vano baru tiba di kantor.
"hai juga bunda. Vano tau kok vano emang ganteng" kata vano dengan percaya dirinya.
Adara cekikikan melihat tingkah vano. "jangan kebiasaan zi muji vano makin percaya diri dia". Zia dan adara pun tertawa.
"dar lo tahu gosip tentang lo. Kayaknya makin heboh aja loh dar. Kenapa nggak lo klarifikasi sih makin aneh tahu"
"gue nggak terlalu perduli zi. lagian yang mereka bicarakan juga nggak penting"
Zia menghela nafas tidak habis pikir dengan adara yang membiarkan begitu saja gosip tentangnya. Sedangkan zia yang mendengarnya saja kesal bahkan jika ada yang bicara tentang adara di dekat zia maka tidak akan di diamkan zia begitu saja. Zia akan marah bahkan tidak segan-segan meminta gibran memecat orang itu.
Seakan sadar vano tidak didekatnya lagi adara celingak-celingkuk mencarinya. "ngapain lo dar celingkukan gitu" zia heran dengan kelakuan sahabatnya ini.
"vano zi. Tadi ada disini sekarang nggak ada" sontak zia ikut melihat sekeliling.
Sementara vano yang dicari sedang berlari menghampiri pria yang sedang bersama wanita di dekat lobby.
"daddy"teriak vano. Pria yang mendengar panggilan itu melihat kebelakang dan tersenyum.
"hey boy sendirian aja mana mommy?" tanya pria yang ternyata david.
"mommy lagi bicara sama bunda" jawab vano lalu merentangkan tangan. David yang mengerti langsung mengendong vano tidak lupa mencium pipi vano.
"sayang dia siapa?" tanya wanita yang tadi bersama david. David hanya menatap wanita itu dingin.
"hey tante menor aku vano" kata vano sambil melambaikan tangannya. Wanita itu membelalak mata kesal mendengar vano yang menyebutnya tante menor. Sedangkan david menahan tawa mendengar ucapan vano yang polos.
"kamu berani-beraninya ya. Nggak sopan banget" pelotot wanita itu.
"daddy tante ini siapa sih! Mukanya serem kayak hantu yang vano liat di tv" ujar vano polos.
"david dia siapa masih kecil sudah tidak punya sopan santun. Kenapa juga dia memanggil kamu daddy"
"dia anak saya" jawab david singkat
"mana mungkin kamu pasti bohong" wanita itu tidak percaya karna yang dia tau david masih lajang.
"is tante menor ini siapa sih sebenarnya" kata vino sebal. "diam kamu jangan ikut campur urusan orang tua" bentak wanita itu lalu mecubit lengan vino. David yang melihat rahangnya sudah mengeras tanda dia marah.
"SILVI APA-APAAN KAMU" bentak david pada silvi.
"huaaaaa mommy" teriak vino menangis. David langsung mengelus lengan vino yang di cubit silvi. "vano udah sayang jangan nangis ya nak" bujuk david.
Tidak jauh dari sana adara dan zia yang melihat vano menangis langsung berlari menuju ke vano.
"vano sayang kamu kenapa nak?" tanya adara yang mengambil vino dari david.
"huaaa mommy tante jahat mom." adu vano pada adara.
"oh jadi ini ibu dari anak yang tidak punya sopan santun. Pantas saja ibunya saja seperti wanita penggoda" kata silvi menatap adara sinis. Adara menatap tajam silvi dia yakin silvi yang membuat vano menagis.
"apa maksud anda?"
"anak kamu itu tidak punya sopan santun. Berani-beraninya dia memanggil calon suami saya daddy. Kemana ayahnya hingga mengakui david daddynya hah" bentak silvi.
"apa masalah anda lagi pula bapak david tidak keberatan di panggil daddy." ucap adara lalu melihat tampilan silvi dari atas sampai bawah. "dan anda yakin david mau dengan anda yang dandanan seperti ini." sambung adara menatap silvi sinis.
"sayang dia siapa sih tidak punya sopan santun sama sekali." tanya silvi pada david sambil mengelayut manja ditangan david. Dengan cepat david menghempaskan tangan silvi dan menatap tajam silvi.
"lebih baik kamu pergi dari sini. Jangan pernah datang lagi kesini. Dan sekali lagi kamu menyentuh vano habis kamu ditangan saya" ujar david tajam.
Silvi yang tidak terima dengan perlakuan david padanya langsung mendorong adara. Untung dibelakang adara ada zia jika tidak adara mungkin akan terjatuh.
"semua ini gara-gara kamu. Dasar wanita murahan kamu. Saya yakin anak ini pasti anak haram karna dia tidak memiliki ayah" teriak silvi. Adara yang mendengar vano di sebut anak haram mulai geram. Diberikannya vano yang masih terisak pada zia.
Plak
Adara menampar silvi membuat zia dan david membelalak. "jangan berani-berani menyebut anak saya anak haram" geram adara."kamu berani menampar saya. Awas kamu saya akan hancurkan kamu dan anak haram itu" teriak silvi marah.
Plak plak
Kembali adara menampar pipi kanan dan kiri silvi. "STOP sebut anak saya anak haram karna dia bukan anak haram" bentak adara marah. Silvi tersenyum meremehkan. "sekali anak haram memang anak haram dasar wanita murahan." pekik silvi. "liat Akan saya hancurkan kamu dan anak haram kamu itu karna sudah merebut david dari daya"sambung silvi menatap adara.Adara menghadap kearah david. "siapa dia? pacar bapak? Jika dia pacar bapak bisa bapak ajarkan bahasa yang benar padanya" ujar adara menatap tajam david. Sedangkan david yang tadi diam sontak kaget karna baru kali ini dia melihat adara semarah ini.
"Dia bukan siapa-siapa aku dar. Dia hanya masa lalu yang datang karna tahu aku yang seorang billionaire dan dia ingin meminta kembali" jelas david menatap adara. Adara menatap mata david mencari kebenaran dan adara yakin yang diucapkan david benar.
Adara kembali menatap silvi tajam. "dengar kamu tidak akan bisa menghancurkan saya" ucap adara datar. Silvi tersenyum sinis "saya bisa menghancurkan kamu, asal kamu tahu saya pemilik perusahaan alexis" kata silvi sontak membuat tawa adara pecah. Sedangkan david zia dan silvi menatap adara bingung.
"kamu yakin kamu pemilik alexis. Kalo kamu pemilik perusahaan terbesar itu lalu kenapa kamu mengejar david yang perusahaannya dibawah alexis hm!"
"karna saya cinta dengan david."
Adara berdehem lalu menatap tajam silvi. "saya tahu pemilik Alexis jadi jangan coba-coba mengaku jika kamu pemilik Alexis" jelas adara membuat kaget mereka. "david bisa kamu kasih tahu aku siapa sebenarnya wanita ini?" tanya adara tanpa menatap david.
David menghela nafas. "dia putri dari mr.bennet" jawab david singkat. Adara menyeringa mendengar kata david tadi.
Tunggu dalam waktu 3 jam saya pastikan kamu hancur karna sudah menyakiti putra saya. Batinnya

KAMU SEDANG MEMBACA
I hate you but I love you
RomantizmSesakit inikah mencintaimu. Kenapa aku harus kembali merasakan sakit hanya karna sebuah cinta. -Adara Charissa Wirawan-