Chapter 14

65.7K 3.8K 1K
                                    

Beautiful Prince(ss)
.
Byun Baekhyun as Hisahito no miya Bekkyon shinno denka
Park Chanyeol as Mafia Phoenix
.
SUMMARY
Baekhyun tidak mengerti saat seseorang membawanya ke tempat yang asing, istana mafia Phoenix. Dia hanya seorang pangeran penerus takhta kedua dari Jepang dan ia tak mengenal Chanyeol sama sekali. Lantas ia bertanya-tanya tentang apa yang Chanyeol rencanakan dengan menculiknya hingga ia tahu dan menyadari bahwa dunia memang tak pernah berpihak kepadanya.
.
WARNING : BOY X BOY (YAOI)! MATURE CONTENTS! Abuse! Mafia!
Don't bash! Don't plagiat!
.

Chapter 14

Setelah pers yang mengundang banyak kontroversi ditayangkan hampir di setiap channel tv di seluruh dunia, kini Baekhyun bebas lagi berkeliaran di muka umum. Banyak yang berpendapat buruk tentang itu, tapi tak sedikit juga yang menanggapinya dengan baik. Banyak yang memberikan dukungan padanya lewat SNS dengan hastag #SaveExPrince seperti lewat Twitter dan Instagram. Baekhyun seperti seorang idola yang memiliki fans club nya sendiri sehingga banyak yang tetap mendukungnya apapun yang terjadi. Semuanya memang tidak mudah, seperti yang ia katakan saat pers waktu itu. Pada awalnya ia menjalaninya dengan sulit ketika banyak komentar buruk terhadap dirinya, belum lagi tanggapan dari berbagai negara terhadap keputusannya. Beberapa dari mereka menyetujui bagian dari pidato nya yang menyinggung tentang sebuah pembaruan.

Namun kini, ia tak lagi mempermasalahkan pendapat orang tentangnya. Persetan dengan itu, ia akan hidup untuk dirinya sendiri mulai sekarang dan seterusnya. Setidaknya ia punya tanggung jawab untuk merawat janinnya.

"Aku selalu memutar ulang rekaman pidato mu saat itu. Fantastic! Kau luar biasa." Itu suara Jongdae. Sejak ia pulang dari Jepang, ia mulai sering mengobrol dengan pria itu dan setiap harinya mereka mulai dekat. Kini ia punya geng nya sendiri. Jongdae, Joonmyeon, Minseok dan Luhan. Omong-omong tentang Luhan, pria China itu jadi tak semenyebalkan dulu meski mulutnya tetap pedas dan blak-blakan. Setidaknya ucapannya tak menyakiti hati orang lain.

"Aku tak percaya sekarang kau bisa berada dimana saja." Joonmyeon menggedik, menghisap kembali cerutunya hingga asap mengepul keluar dari mulutnya. Joonmyeon berada dalam jarak yang cukup jauh dari Baekhyun, untuk menjauhkan asap hasil pembakaran nikotin agar tak terhisap oleh Baekhyun. Lelaki itu tengah mengandung jadi semua harus menjaganya atau Park Chanyeol akan membunuh mereka semua.

"You left them running through my head, you're always there, you're everywhere, but right now I wish you were here..." suara alunan lagu terdengar samar begitu Luhan datang membawa botol gin dan tonik dari gudang minuman. Ia meletakkan keduanya di atas meja saat Minseok menahan tawanya hingga ia terlihat konyol.

"Kau merindukan Sehun, hm?" Alisnya naik turun seiring dengan kekehannya ketika melihat ekspresi kaget Luhan. Sehun masih berada di Itali omong-omong. Urusannya dengan De Santis belum selesai. De Santis terlalu keras kepala untuk menyetujui tawaran Phoenix terhadapnya. Chanyeol bilang tidak ada kekerasan, jadi ia harus bersabar dengan segala bujukannya terhadap kepala keluarga De Santis. Itu menjengkelkan baginya, tapi tidak ada pilihan lain setelah Godfather mengultimatum.

"Demi tujuh lautan! Lebih baik aku makan ramen lewat hidung daripada harus merindukan pria bodoh itu!" Luhan berkacak pinggang, hidungnya kembang kempis, dan dagunya mendongak ke atas dengan angkuh. Oh Sehun adalah musuhnya, akan tetap begitu sampai kapanpun. Itu menurutnya.

"Baby wolf.." suara berat Chanyeol mengalun dengan begitu lembut, membuat mereka menyadari bahwa kini Chanyeol ada disana. Langkahnya benar-benar senyap sehingga mereka tidak mengetahui bahwa sang Phoenix mendekat. Kini Chanyeol berdiri disana, di belakang sofa yang Baekhyun duduki. Tubuhnya sedikit membungkuk lalu mencuri sebuah kecupan lembut di pipi gembil submisifnya.

Beautiful Prince(SS) [CHANBAEK] | (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang