Tara terbangun dari tidurnya, mengingat setiap detail mimpi yang baru saja Tara alami. Tara membuka handphone Tara, tanggal 11, seharusnya ini adalah hari jadi ia dan Arra yang ke tiga bulan, Tara ingat rencananya beberapa minggu lalu untuk mengucapkan 'selamat tanggal 11' sebelum Arra mengucapkannya pada Tara. Tara kembali terbayang dengan mimpinya semalam, bersama dengan Arra di mobil, berbaikan dan bercanda satu sama lain, sangat menyenangkan. Mengapa semua itu hanya mimpi? Mimpi itu menggambarkan keinginannya hari ini. Ya, Tara sangat ingin bertemu dengan Arra tapi Tara tau dia tidak mungkin menghubunginya. "Apa Tara harus menghubunginya?".
"Bukannya kemarin gue udah berusaha nenangin diri dan ngeluarin dia dari kepala gue?" Mimpinya pagi ini sangat mengguncang Tara, setelah kemarin menjalani satu hari penuh untuk dirinya sendiri, ternyata tidak menangkan pikirannya, ia tetap saja memikirkan tentang Arra, hingga pikiran itu merauskinya melalui mimpi.
Tara berfikir keras tentang apa yang harus ia lakukan. Komunikasi. Itu permasalahan mereka, Tara dan Arra sama-sama tidak bisa memulai percakapan serius. Tara sudah menyadarinya sejak lama, namun Tara tidak tahu apakah Arra menyadari hal tersebut. Tara dan Arra memiliki kesamaan sifat, merka pasif dalam menentukan pilihan, cuek satu sama lain, overthinking.
Tara ingin menghubunginya, tapi apa yang akan dikatakan teman-temannya? Ya, Tara memang seorang pemikir keras, dalam bertindak, Tara sering sekali berfikir dan terus berfikir namun dampak yang Tara dapatkan adalah, terkadang membuat Tara tidak bertindak secara bebas. Tara mencoba memutar keadaannya, jika teman-temannya berada di keadaannya saat ini, apa mereka akan menelfonnya sebelum mengambil keputusan? Itu kesalahannya. Tara selalu melibatkan orang lain dalam mengambil keputusan.
Tara berusaha mengingat teman-temannya, mereka selalu mengambil keputusan dengan dirinya sendiri, saat ia sudah melakukan dan melaluinya mereka baru bertanya tentang pendapatnya. Sedangkan Tara sendiri tidak pernah berani mengambil keputusan untuk dirinya sendiri. Kali ini ia yakin apa yang akan ia lakukan, mungkin sudah cukup ia terlalu mengikuti permainan yang dibuatnya dalam dirinya sendiri, kini saatnya ia harus menghadapi dirinya sendiri. Ia mengambil handphonenya
· Ra...
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE FINE DAY
ChickLitCerita ini di kemas dengan alur maju mundur, notice the date. Setelah peristiwa putusnya dirinya dan Arra, Tara merasa ada kekosongan dalam dirinya, ia merasa tidak pernah melakukan yang terbaik untuk dirinya sendiri, tidak pernah memahami betapa pe...