Breakeven

17 1 0
                                    


9 may 2017

-well, Gue putus sama Tara karena gue nggak sesuai sama apa yang dia pengen. Dia pengen A, sedangkan gue ini B, berbanding terbalik gitu loh, dan gue cuma merasa kalo di lanjutin ya jadinya bakal berantem doang, nggak ada kemajuannya. Dan gue emang lagi sibuk sih kemaren, banyak banget tugas dan gue mau uas, saat gue banyak tugas aja dia ngerasa gue nggak ada waktu buat dia. Kalo dia sayang sama gue sih harusnya dia ngertiin dan ngalah sedikitlah kan gue juga ngurusin kuliah buat nyenengin dia juga ntar. Mungkin enakan gini. Dia sekarang mungkin juga nggak terbebani, nggak mikirin gue juga. Mungkin sekarang dia lega. Gue juga beda banget lah sama mantannya yang terakhir, ya, jadi menurut gue, dia nggak terbiasa sama sikap gue.

Tara tertegun membaca pesan tersebut. "Jadi ini salah gue? Kenapa sih dia nggak bisa ngomong apa yang dia pikirin langsung ke gue? Kenapa gue harus tau ini saat gue pisah?"

· Yah, Tara pasti merasa bersalah.

· OMG, Sorry ra gue mau kirim itu ke ray

· Ra, R u ok?

- You know me Lis.

- You know what I felt right now.

· Jangan merasa bersalah, Ra, ini bukan salah lo.

· By the way, ko bisa ya dia bawa-bawa mantan lo, kalian nggak perna ngebahas itu kan?

- Gue ngerti perasaan dia, Lis. Itu pasti nganggu perasaan dia selama ini. Dia pasti ketakutan, takut nggak bisa nyenengin gue.

- Gue juga sebenernya ngerasain hal yang sama, gue tau gue nggak bisa nyenengin dia kaya mantannya, gue nggak bisa bersikap aktif kaya mantannya.

· Ya mungkin juga sih ra. Tapi lo harus inget ini bukan salah lo ya ra, lo harus tau lo udah jadi orang tersabar yang pernah gue kenal. You always do.

Pikirannya kacau, pesan tersebut di kirimkan oleh Arra ke Ray pacar Lisa. Ray berpesan "Mungkin lo bisa ngartiin sendiri deh, Ra, lo harus inget aja itu adalah chat man-to-man jadi ya lo mikir aja artinya apa". Man-to-man talk? Apa yang dilakuin sesama laki-laki kalo lagi ngobrol? Sangat jujur atau menutupi kesalahan mereka masing-masing? Nggak mau terlihat lemah? Tara tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Pesan tersebut membuat Tara berfikir Arra menganggap bahwa dirinya merasa Arra tidak pantas atau tidak cocok untuk Tara, tapi Tara sangat tidak ingin Arra berfikir begitu, karena Tara tau Arra sangat berarti, pantas dan cocok untuknya.

Why do I keep running in this situation? What I want? Why Can't I understand my self better? Tara harus mencari jalan keluar, Tara butuh waktu untuk menenangkan dirinya sendiri, waktu untuk berfikir mengapa Tara merasa bersalah dengan dirinya. "Apa kemaren gue terlalu cepet mutusinnya?" Tara bergumam dalam hatinya, air matanya tidak berhenti mengalir. "Tapi dia juga nggak nahan gue buat pergi? Apa dia senggak sayang itu sama gue?"

"Apa gue emang terlalu overthinking?" Tara berusaha mengatur nafasnya, ia membaca beberapa pesannya dan Arra beberapa hari terakhir sebelum mereka putus, semuanya hanya berisi dimana keberadaan ia dan Arra, tidak ada obrolan yang lainnya, tiap kali Tara membahas sesuatu selalu ada hal-hal lainnya yang membuat pembicaraan mereka terdistract. "Apa emang gue yang nggak ngertiin dia?"

ONE FINE DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang