Pemanasan

11 0 0
                                    


Juni 2017

"Ra... Kamu tuh nggak monoton sama sekali loh, malah kamu tu tipikal orang yang sangat nyenengin..."

"Mond, lo itu lagi bahagia sama gue, kalo saatnya lo udah ga ngerasain gini lagi, lo bakal tau kalo.... Bentar..."

Tara mengerutkan dahinya, ia mendapatkan pesan dari Arra, 

*Ra...

-Iya kenapa Ra?

*Kamu inget lagu yang pernah kita denger di Ace hardware, yang kamu tau judulnya... yang nyanyinya Bruno Mars...

Tara berfikir keras memikirkan lagu yang di maksud Arra, dan pada akhirnya berhasil memecahkan tekateki lagu Brunomars tersebut, 

"Aku heran deh, ada temenku yang nanya lagu yang pernah kami denger secara random..."

Tara melanjutkan perbincangannya dengan Raymond, semakin hari ia dan Raymond memang semakin dekat, berangsur-angsur Arra mulai menghilang dari pikiran Tara. Setelah Arra menolak Tara yang ingin bertemu dengannya Tara mulai menjauh dan berusaha menerima keadaan, "Arra emang bukan buat gue". Berulang kali Tara mendengar desas dessus Arra dekat dengan orang lain, ia berusaha tidak peduli, dan keberadaan laki-laki lain seperti Reymond membuatnya teralihkan. Setidaknya dalam beberapa minggu terakhir Arra sering secara random mengechatnya, dan ia berhasil tidak terbawa perasaan. 

Ia tidak mengatakan bahwa ia benar-benar menyukai Reymond, bahkan ia masih jauh dari kata suka, masih terlalu banyak pertimbangan, ditambah ia belum mau menyeriusi masalah hubungan. Dengan Sherly ia berkata "Lagi capek sama hubungan." 

Sedikit demi sedikit sikap Tara mematahkan semangat reymond, perlahan tapi pasti akhirnya Reymond mundur, dan entah bagaimana Arra mulai terlihat mengapproachnya kembali. Namun mungkin terlambat, Tara tidak mengatakan bahwa ia sudah benar-benar melupakan Arra, tapi ia sudah terlanjur mendengar Arra bersama dengan orang lain.

September 2017

*Drrrt...Drrrt...Drrrt* ***ARRA***

Foto Tara dan Arra terpampang nyata pada handphone Tara, Foto itu diambil saat ulang tahun Arra yang dirayakan Tara. Mereka tampak mesra dengan Arra yang merangkul dan menatap Tara. Foto itu satu-satunya foto dimana Arra yang menatap Tara. Tara menghembus nafasnya perlahan, mengangkat handphonenya dan mengangkat telfon dari Arra

"Hallo"

"Hey babe. U miss me?"

Tara hanya bisa tersenyum mendengar Arra berkata begitu. "Lagi sibuk?"

"Kan aku yang nelfon, masa sibuk sih,"

"Ya... Kamukan punya ribuan kesibukkan diluar aku." 

"Buktinya aku masih nelfon, walau sibuk, kamu nggak sibuk gak ada kepikiran untuk nelfon" Ujar Arra menyindir Tara. 

"heh" Tara hanya tertawa mengejek mendengar ucapan Arra, 'gimana bisa aku nelfon pacar orang?' ujarnya dalam hati, tapi tentu ia tidak menyatakannya secara langsung, Ia dan Arra memang tidak pernah membahas hubungan mereka masing-masing. Arra dengan kekasih barunya dan Tara dengan semua laki-laki yang datang dan pergi dikehidupannya. 

Hubungannya sekarang dengan Arra kembali membaik, namun Tara sangat menyadari yang dilakukannya adalah kesalahan. Sebenarnya Tara tidak sekalipun mencari Arra.

"Hiduptu ribet ya Ra." Ujar Tara akhirnya setelah beberapa menit mereka sibuk dengan kerjaan masing-masing. Suatu kebiasaan Arra dan Tara, mereka akan tetap membiarkan telepon tersambung walau keduanya tidak mengatakan apapun.

"Seandainya ya Ra, kita tau apa yang terjadi sama hati, kita lari jam yang salah dilapangan yang bener, malah pingsan saat pemanasan, lucunya, kita bangun disaat lapangannya udah ada yang pakek." Sambung Arra mengetahui kemana arah ucapan Tara

"Suatu hari Ra, kita bangun diwaktu yang sama, dan semoga saat itu kita nggak pingsan lagi, saling nguatin satu sama lain. Tapi gue kasi tau sesuatu, kita harus mulai lagi dari pemanasan."

"We will Ra, You know we will."


ONE FINE DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang