Part. 25

5.1K 914 154
                                    

Mianhae typo!

V
O
M
E
N
T

J
U
S
E
Y
O
😘😘

***

Yoongi berdiri tak jauh dari kursi taman rumah sakit dimana ada Hyumi di sana.

Tatapan sendunya membuat hati Yoongi seakan teriris. Yoongi rasa ia lebih baik melihat Hyumi marah atau memakinya di bandingkan terdiam seperti ini.

Deru angin malam berhembus dengan begitu kencangnya. Terasa menusuk-nusuk kulit tubuhnya hingga menebus ke sum-sum tulangnya.

Yoongi mendekati Hyumi. Ia melepaskan jas yang di pakainya dan memakaikannya pada tubuh Hyumi yang hanya berbungkus piyama rumah sakit.

Yoongi memeluk Hyumi dari belakang, mencium pucuk kepalanya dengan sayang.

Hyumi hanya diam tidak bergeming menganggapi apa yang Yoongi lakukan padanya.

Bagaikan sebuah mayat hidup. Wajah sendu, pucat tidak bergairah. Yoongi hanya bisa menghela nafas. Ia merasa terluka melihat kondisi Hyumi yang nampak begitu kacau.

Hal ini membuatnya kembali teringat dengan mendiang ibunya. Membuat perasaannya hancur.

Yoongi berlutut di hadapan Hyumi yang hanya memandang lurus. Tatapannya kosong. Entah apa yang sedang ia pikirkan.

Helaan nafas Yoongi kembali terdengar. Ia nampak frustasi memikirkan apa yang sedang istrinya rasakan saat ini. Apa yang sedang wanita itu pikirkan.

Yoongi meraih kedua tangan Hyumi. Kedua tangan itu sangat dingin membuat Yoongi terkesikap. Ia mengusapnya dan meniupnya agar mungkin memberikan sedikit kehangatan di sana.

"Kau kedinginan"ucapnya seraya menggenggam erat kedua tangan itu. Wajah Yoongi terus menatap genggaman tangan yang ia lakukan pada kedua tangan Hyumi.

"Kalau kau marah padaku. Seharunya kau maki-maki saja aku. Jangan diam seperti ini"

Yoongi mendongak memandang Hyumi. Melihat wajah tanpa ekspresi yang Hyumi tunjukan seolah menyayat perasaannya sendiri.

Satu helaan nafas panjang. Ia bangkit berdiri di samping kanan Hyumi.

"Sudah malam. Kau harus tidur chagi"ucapnya seraya mengelus pucuk kepala Hyumi lembut.

Dengan hati-hati ia menarik Hyumi ke dalam dekapannya, ia menggendongnya. Membawa sang istri menuju kamar ruang inapnya.

Hyumi hanya diam. Tak berkutik apapun saat Yoongi membawanya.

Yoongi kerap kali beralih menatap Hyumi. Wajah wanita itu tertunduk masih dengan ekspresi datarnya.

Setelah sampai di dalam ruang inapnya.
Yoongi membaringkan Hyumi di atas ranjang setelah mengambil jasnya dari tubuh sang istri, Hyumi berbaring miring memunggungi Yoongi.

Hyumi memejamkan matanya. Tetap terdiam membuat Yoongi merasa takut. Kebisuan ini lebih menyeramkan di bandingkan marah dengan luapam emosi yang meledak-ledak.

Setidaknya dengan marah Yoongi dapat mendengar suaranya, mengerti apa yang ia pikirkan dan apa yang ia inginkan.

Yoongi beranjak baik ke atas brankar tempat tidur Hyumi. Memeluk tubuh sang istri dengan erat.
Ia menaruh wajahnya di curuk leher Hyumi. Menghirup dalam aroma fermonom sang istri yang begitu ia rindukan.

Sebuah alunan merdu yang Yoongi alunkan. Bagaikan sebuah lagu pengantar tidur untuk Hyumi.
Suara bariton berat itu cukup merdu mengalunkan sebuah lagu yang bernada lembut hingga bermenit-menit lamanya dan berakhir dengan kecupan manis selamat malam.

Married With The Devil [ Myg ] [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang