Suara dari beberapa murid yang saling bersahutan mulai mendominasi ruangan kelas XII IPA II. Semua murid yang masuk ke delam kelas menatap Lina dengan tatapan bertanya.
Rizky yang tadinya masih berdiri kini sudah berjalan menuju tempat dudukmya paling depan. Di susul oleh ketiga temannya. Fadli, Rafa, dan Andra.
Berbeda dengan Lina yang masih mematung di depannya. Tidak tau harus duduk di mana karena Lina merupakan murid baru.
"Emm... Lina sini gabung duduk sama kita" ajak Fadli. Yang sudah berada di tempat duduknya.
Lina langsung menoleh ke arah Fadli. "Berti--"
"Udah...lo duduk sama kita aja dulu" potong Rizky. "Lo mau, cantik-cantik berdiri jadi patung di situ hem" rayu Rizky sambil tersenyum manis. Senyum yang membuat kaum hawa meleleh padanya.
"Yaaaaaaaa ampunnnnnn babang Rizkyyyy."
"Senyumnya masyaallah. "
"Oh god manis bangeeetttt." terdengar teriakan histeris cewek - cewek didalam kelas.
Tapi tidak dengan Lina. Lina malah memutar bola matanya malas mendengar gombalan receh dari Rizky...
Melihat Lina masih mematung, ide cermelang muncul begitu saja dari kepala Rizky untuk mengerjai Lina. Di hiasi dengan senyum liciknya. Rizky berdiri dari tempat duduknya, menyondongkan kepalanya ke arah Lina, Hingga menyisihkan jarak di antara meraka berdua. Jantung Lina berdetak begitu cepat. Tidak seperti biasanya." Astaga jantung gue kenapa?" batinnya.
Lina mundur satu langkah dari hadapan Rizky......
"Ma-mau apa lo?"tanya Lina gugup.
Melihat ekspresi Lina, Rizky semakin gencar ingin mengerjai Lina.
"Gue mau cium bibir mungil lo" ucap Rizky tepat di samping telinga Lina. Masih bisa di dengar oleh teman-temannya. Lina terkejut luar biasa begitu pula orang-orang yang ada di dalam kelas. Spontan Lina langsung mendorong tubuh Rizky. Lalu berlari keluar kelas mencari toilet untuk menetralkan detak jantungnya.
Setelah Lina pergi, Rizki langsung tertawa terbahak-bahak bersama teman-temannya. Tapi tidak dengan Andra.
"Gila lo Ki, muka anak orang lo buat merah kayak kepiting rebus." ucap Rafa dan Fadli masih dengan tawanya.
"GAK LUCU." sahut Andra. Langsung berlari keluar kelas mencari Lina. Tanpa perduli tatapan dari ketiga temannya.
Rafa dan Fadli sama-sama memincingkan matanya melihat tingkah Andra pergi begitu saja meninggalkan kelas.
"Tuh anak kenapa sih?" tumben-tumbennya kayak tadi." tanya Rizky pada dua sejoli itu. Siapa lagi kalo bukan Fadli dan Rafa.
Rafa dan Fadli hanya menaikkan bahunya.
***
BRUUKKK
Lina menabrak wanita di depannya. "Aww" pekik Lina. "Ma-maaf saya nggak sengaja, tadi saya buru-buru." Ujar Lina sambil terus melihat kebawah.
"Iya nggak apa-apa, lain kali kalo jalan hati-hati ya." Jangan sampai nabrak Buguru lagi." ucap Buk Maria lembut.
Mendengar kata GURU Lina langsung mendongakkan kepalanya. Sambil tersenyum ramah
"Kamu murid baru ya? baru pertama ini Buguru liat kamu."
"I-iya Buk, saya anak baru di sini, I-ini hari pertama saya masuk sekolah." jawab Lina gugup.
"Kelas kamu di mana?" tanya Buk Maria lagi
Lina tersenyum ramah sebelum menjawab."Di kelas XII IPA II Buk."
"Wahh kebetulan dong, Buguru wali kelas anak XII IPA II. Ayo ke kelas barengan sama Buguru" ajak Buk maria lembut pada Lina.
Dengan perasaan canggung Lina berjalan menuju kelas mengikuti Gurunya dari belakang melewati koridor sekolah yang begitu sepi. Karena saat itu kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.
Setelah lama berjalan kini Lina dan Buk Maria sudah sampai di depan kelas. Bersamaan dengan datangnya Andra dari belakang.
Andra melirik ke arah Lina sebentar sebelum masuk ke dalam kelas."baguslah dia baik-baik aja" batinnya. Begitupun dengan Lina yang juga mencuri-curi pandang ke arah Andra."Ya ampunnn ni orang ganteng bangeettt" batin Lina masih terus memandang ke arah Andra.
Entah siapa duluan memutuskan pandangan di antara mereka, kini Andra sudah berjalan melangkah ke dalam kelas menuju tempat duduknya.
"Pagi anak-anak" ujar Buk Maria
Serempak anak XII IPA II menjawab "Pagi Buuuuukkkkkk."
"Oh iya anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru." ujar Buk Maria lagi
"Udah tauuu Buuuuuukkkkkkk." kompak anak XII IPA II
"Tadi nih anak udah masuk kok buk ke kelas, tapi keluar lagi." ucap Rizky memasang tampang sok polosnya.
"Semuanya juga gara-gara lo bego". Lina memandang Rizky dengan kesal seraya mengumpat dalam hati. Rasanya Lina ingin sekali mencakar muka Rizky sekarang juga.
"Iya betul buk tadi dia udah masuk ke kelas kok buk" sahut Dimas si ketua kelas yang agak lola.
DIAM. Kata ini menggambarkan keadaan Lina sekarang. Lina sangat malu mengingat di mana kejadian ketika dirinya keluar begitu saja dari dalam kelas. "Oh god kenapa gue harus ketemu sama cowok nyebelin ini sihh.ini bener-bener hari tersial. gue maluu banget."
Buk Maria berjalan menuju tempat duduknya, menaruh tas dan buku yang sedari tadi di bawanya dia atas meja. "Ayo Lina perkenalkan diri kamu." Ucapan Buk maria berhasil menyadarkan Lina dari lamunannya. Lina menarik napas. Menghilangkan rasa gugupnya. Merasa sudah tenang Lina berdeham sebelum mulai bicara ."Ehmm......Perkenalkan saya Lina Naladhipa, panggil aja Lina". Ucapnya sambil tersenyum.
"Hai Llinaaaa." sapa gadis berambut pirang. "Lina Kamu duduk sama aku aja ya? Gimana?." Salsabila melihat ke arah gurunya. "Buk, Lina boleh duduk sama saya kan?"
"Iya boleh, Lina kamu duduk sama salsabila ya."
Lina menganggukan kepalanya. Berjalan ke arah meja tempat gadis berambut pirang yang menjadi teman duduknya. Belum sempat Lina sampai tempat duduknya sebuah kaki membuat Lina terhuyung ke lantai. Ia kini menjadi pusat perhatian. Muka Lina merah menahan malu di hadapan teman-temannya.
Lina mulai dapat menguasai diri. Lina bangkit berdiri dengan kedua tangannya menatap Rizky dengan tatapan tajam. Ia marah luar biasa dengan perlakuan Rizky. Seenaknya saja Rizky sengaja menaruh kakinya begitu saja membuat dirinya terjatuh mencium lantai.
Rizky tersenyum lebar melihat Lina yang menatapnya tajam. Bagi Rizky gadis di depannya ini sangat menggemaskan ketika marah.
Dasar cowok NYEBELIIIINNN........
Jangan lupa vote + comment ya😘😘😘

YOU ARE READING
Complicated LOVE
Ficção Adolescente( Cover by @Retno_apriani) Dua orang remaja berlainan jenis itu sedang asik duduk di sebuah bangku taman. Menikmati kesejukan dan melihat anak-anak kecil bermain dengan riang tanpa beban. Dan kedua remaja itu pun juga berpikir lebih enak menjadi se...