1. Awal Baru

1.3K 255 296
                                        

Aku berharap ini menjadi awal yang baik

-Lina Naladhifa-

***
Pagi ini, hari pertama gadis berparas cantik itu masuk ke sekolah barunya. Dia Lina Naladhifa. Gadis yang kerap disapa Lina ini berangkat pagi-pagi sekali, pukul enam lewat lima belas menit, Lina sudah berangkat dari rumahnya. Sebelum berangkat, pastinya tidak lupa Lina berpamitan dan mencium tangan Mamanya. Ia, dia adalah Melani ibu kandungnya.

Lina berangkat ke sekolah diantar oleh Pak Asep, supir pribadi keluarganya. Lina memang sangat dekat dengan pak Asep, dari dia masih kecil. Lina sudah menganggapnya seperti ayah keduanya setelah "Teguh" ayah kandungnya, tentunya. Jarak rumah Lina dengan sekolahnya tidak terlalu jauh. Dengan menempuh waktu lima belas menit, Lina sudah sampai kesekolah.

Gadis itu hanya bisa melongo, mulutnya terbuka sempurna, saking kagetnya melihat sekolah barunya, SMA Angkasa. Sekolah yang begitu megah menurutnya.

Masih dengan mulut terbuka sempurna, gadis itu berjalan ke dalam gerbang sekolah nya. Lagi-lagi dirinya tambah dibuat melongo dengan pamandangan di depan matanya. Halaman yang luas, ditambah Lapangan Basket menurut Lina menjadi kesan menarik tersendiri baginya.

"Ya elah biasa aja kali ngeliatnya," ucap seseorang dari belakang."Kayak nggak pernah ngeliat gedung sebesar ini aja" lanjutnya. Gadis itu masih tidak menyahut ia masih dibuat kaget sama sekolah barunya ini.

Satu detik.......

Dua detik.......

Ia tersadar lalu menengok kebelakanng, sebelah alisnya terangkat. Seakan paham dengan maksud gadis itu, laki-laki ini bersuara lagi "Gue cowok terganteng disini" ucapnya bangga, sambil mengulurkan tangannya. Gadis itu tidak peduli, ia langsung pergi begitu saja dari hadapan laki-laki tadi sambil berjalan ke depan menyusuri koridor sekolahnya untuk mencari kelasnya.

Sebelum berangkat sekolah Lina sudah di beri tahu oleh Papa nya, kalo Lina berada di kelas mana. Papa Lina sangat dekat dengan Kepala Sekolah SMA Angkasa. Yang merupakan sahabat lama Papa nya.

"Gila baru pertama kali ini cewek nggak terpesona sama kegantengan gue." batinnya. sambil terus memandang punggung gadis tadi hingga tidak terlihat lagi.

Laki-laki itu--Rizky Pramayudha, cowok tinggi, dan terkenal dengan predikat playboy nya. Siapa yang tidak tau dengan cowok tampan itu? Cowok yang bisa membuat hampir semua siswi SMA Angkasa terpesona oleh karismanya. Tapi tidak dengan Lina

***
Gadis itu terdiam sejenak di depan pintu ruangan yang bertulis XII IPA II, kelas yang sedari tadi dicarinya. Setelah yakin bahwa itu kelasnya, gadis itu pun melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kelasnya. Sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan, tak sengaja ia menemukan coretan tip-x yang bertuliskan nomor handphone di atas salah satu meja di depannya

"Itu nomer handphone gue" ucap seseorang tiba-tiba dari arah belakang gadis itu. Spontan, ia pun berbalik dan menemukan si pemilik suara tadi yang ternyata adalah Rizky, laki-laki yang beberapa saat lalu ia abaikan.

Dengan santai Rizky masuk ke dalam kelasnya. Tepat di depan gadis itu langkah nya terhenti dengan jarak satu meter. Pandangannya tertuju pada rambut panjang dan mata coklat milik Lina. Yang sedari tadi menarik perhatiannya. Menurutnya gadis ini berbeda. Tidak seperti gadis-gadis lain jika melihat dirinya akan memekik histeris. Dari ujung atas sampai ujung bawah Rizky masih memandang Lina. Sambil tersenyum miring.

"Woy tumben jam segini lo udah dateng?" tanya seseorang sambil merangkul Rizky.

"Gak salah lo?" adanya gue yang harus nanyak, tumben jam segini lo udah dateng?" jawab Rizky.

Fadli terkekeh. "Ngapain masih berdiri depan pintu? takut masuk kelas lo?" tanya Fadli lagi. Sama sekali tidak ada respon dari Rizky.

Sadar dengan tingkah laku Rizky. Fadli mengikuti arah pandangan mata sahabat nya.

Mata Fadli melotot, hampir saja keluar dari tempatnya. Melihat gadis cantik di depan nya.

Lina mengulurkan tangan nya."Lina Naladhipa" ujarnya. "Panggil aja Lina" lanjutnya. Sambil mengulum senyum nya.

Dengan sigap Fadli membalas uluran tangan Lina. Fadli berdehem sejenak. "Ehmz...gue Fadli, sahabat nya Rizky." ucapnya sambil tersenyum.

"Rizki?" tanya Lina.

"Ia yang ada di depan lo sekarang ini, tepatnya si yang ada di samping gue" cengir Fadli.

Lina tersenyum melirik laki-laki di depan nya ini. Sambil menatapnya dengan penuh selidik.

Rizky menaikkan sebelah alisnya, tanda ia sedang bingung. Maksud dari tatapan gadis di depan nya ini.

"Udah... biasa aja ngeliat gue. Nggak usah sampai segitunya." ujar Rizky sambil mengerlingkan sebelah matanya pada Lina.

Hening tidak ada sahutan dari Lina.......

"Percaya diri banget nih orang" batin Lina.

"Giliran gue aja di kacangin." sindir Rizky yang masih bisa di dengar oleh Lina.

Spontan Fadli tertawa terbahak-bahak mendengar gumaman sahabat nya itu.

Meski playboy Rizky selalu menaati peraturan sekolah nya. Datang lebih awal salah satu kebiasannya. Membuat gadis-gadis SMA Angkasa maupun guru-gurunya semakin dibuat gila olehnya. Bagi Rizky playboy tidak harus selalu melanggar peraturan sekolah. Itu prinsip yang selalu ia pegang.

***

Jangan lupa

vote + comment ya...😊😘
Karena satu vote + comment dari kalian sangat berharga bagi sya😘😘😘

Complicated LOVEWhere stories live. Discover now