chapter 1

68.6K 1.4K 22
                                    

Awal Kehancuran

      Isakan tangis menggema di penjuru apartemen milik seorang laki-laki. Malam ini suasana hujan semakin membuat suasana menjadi sunyi selain suara tangis seorang gadis.

"Apa yang mau lo lakukan sama gue?" Tanya seorang gadis yang kini berada di sebuah kamar. Gadis itu mundur menjauh dari laki-laki itu. Namun saat tubuhnya terbentur oleh tembok dia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Hmm, aku mau kamu.” laki-laki itu mendekatinya dan memegang dagu  gadis itu lalu ditarik untuk saling berhadapan. Membuat gadis itu ketakutan. Hanya air mata yang bisa dia keluarkan.

"Gue mohon Dave tolong lepasin gue.” pinta gadis itu. Laki-laki itu bernama Dave.

"Enggak, lo harus milik gue. Selamanya.” Dengan menekan kata milik gue. Kemudian Dave menarik tangan Indhy  dan dihempaskan tubuh Indhy  ke ranjang.

"Gue mohon Dave jangan lakukan itu.” sebisa mungkin Indhy  menjauh dari Dave, tapi nihil hasilnya. 

"Lo enggak bisa kemana-mana.” senyum getir Dave membuat Indhy  semakin ketakutan.

"Dave kakakmu bakal marah kalau dia tahu apa yang lo lakukan sekarang ini Dave. Gue mohon tolong lepasin gue.” suara tangis Indhy pecah ketika Dave mulai menindih badan Indhy.

"Gue enggak takut.” bentak Dave kepada Indhy.

"Dave gue mohon lo lagi mabuk, gue mohon kontrol Dave" Dave langsung melumat bibir Indhy  dengan kasar tanpa ampun. Indhy berusaha melepaskan dan memukul-mukul dada Dave tetapi tenaganya tidak bisa mengimbanginya. Dave memulai melepaskan pakaian mereka hingga tanpa sehelai benang pun dan sekejap pula mahkota yang selama ini dijaga Indhy untuk suaminya kelak telah hancur. Indhy hanya bisa menangis, dirinya sekarang sudah tidak suci lagi.

***

Mengingat perlakuan Dave, Indhy  enggak habis pikir apa yang terjadi semalam. Saat ini Indhy  memikirkan bagaimana masa depannya kelak, semua telah musnah.

Sekarang Indhy  berada di atas ranjang dengan posisi duduk dan merangkul lututnya. 
"Aggghhhh.” teriak Indhy membuat Dave yang sedang tidur pulas berada di samping Indhy terbangun. Dave kemudian bangun dan duduk di samping Indhy, lalu Dave memeluk Indhy  erat tanpa balasan dari Indhy.
"Gue benci sama lo hiks..hiks.."  Indhy hanya menangis di dada Dave sambil memukul-mukul dada Dave.

"Maaf.” hanya kata maaf yang bisa di ucap oleh bibir Dave karena lidahnya kaku untuk mengatakannya.  

"Kenapa lo melakukan ini sama gue, gue benci sama lo, hiks..hiks...lo jahat, pergi dari sini gue enggak mau ketemu sama lo lagi. Gue jijik sama lo. Pergiiii....hiks...” Indhy  mendorong Dave Hingga terlepas dari pelukannya.

"Aggghhhh.” Indhy  melempar bantal pada muka Dave.

"Maaf, gue melakukan ini karena gue cinta sama lo. Gue enggak mau kehilangan lo. Lo harus milik gue.” Dave mendekat ke arah Indhy dan memegang bahu Indhy tapi ditepis oleh Indhy .

"Jangan sentuh gue bajingan, gue enggak sudi lo sentuh. Pergi dari sini.” teriak Indhy.

"Maaf.” kata itu kembali terucap dimulut Dave.
"Gue enggak bakal maafkan lo. Jadi jangan coba-coba menyebutkan kata maaf lagi di hadapan gue.” Indhy  hanya bisa menangis dan menatap tajam Dave.

Terdengar suara bel, kemudian Dave segera memakai baju dan menuju depan melihat siapa yang bertamu pagi-pagi.

**

"Kak aku mohon bantu Rio untuk membujuk Dave agar mau pulang ke rumah kak, kasihan Mama sampai sakit memikirkan Dave.” pinta Rio kepada Maura. Maura adalah anak nomer satu. Sedangkan Rio adalah anak nomer dua dan sekaligus pacar Indhy  yang baru 2 hari jadian.

INDHY & DAVE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang