chapter 5

18.9K 614 3
                                    

Hii guys gimana chapter 4 nya. Ngak sabar ya untuk chapter 5 nya. Nini untuk pembaca setia aku. Chapter 3 nya udah ada.😉

-----------------------------------------------------

Kepanikan melanda tubuh dave, bagaimana tidak cewek yang ia cintai tak sadarkan diri, wajahnya pucat pasi. Dave menyetir dengan kecepatan tinggi, saat sedang di perjalanan kemacetan malah timbul di saat yang tidak tepat.

"Aggghhhhh......, macet segala, brengsek" timpal dave dengan memukul stir mobilnya.

Tet...tet...tet...

Berkali-kali klakson di tekan, semua percuma saja tetep macet. Wajah dave gini tampak ketakutan takut terjadi apa-apa sama indhy.

"Sabar ya sayang" dave sambil mengelus pipi indhy.

Dave kejebak macet hampir 2 jam. Ia bingung harus bagaimana sekarang posisi mobilnya berada di tengah-tengah. Seandainya mobilnya di tinggal dan mambawa indhy keluar dari kemacetan dia rasa akan terjadi banyak masalah. Terpaksa dave menunggu jalan tidak macet lagi.

Dave merasakan tubuh indhy bergerak dan diliriknya perlahan mata indhy membuka. Saat matanya sepenuhnya terbuka Indhy merasa ada yang aneh.

'Duh kepalaku masih pusing, Dimana aku sekarang, kenapa ada di dalam mobil?' batin indhy

Sambil memegang kepalanya yang masih agak pusing indhy menengok ke arah samping. Betapa terkejutnya melihat cowok brengsek itu.

"Akhirnya lo sadar juga, gimana ada yang sakit?. Ya tuhan. Bentar lagi nyampe RS, bentar ya masih macet jalan nya"dave menghela nafas lega memberi senyuman kepada indhy.

"Kenapa gue ada di sini?" lirih indhy. Ia sangat ketakutan. Tubuhnya gemetar.

"Tadi lo pingsan, terus gue mau bawa  lo ke RS, tapi malah macet, tahan bentar ya" dave masih memandang indhy. "Lo minum dulu nih" sambil mengulurkan air mineral

"Gu-gue ngak apa-apa, mending lo turunin gue disini aja" pinta indhy dengan wajah datar dan was-was takut kejadian lampau terulang lagi.

"NGGAK!!! GILA YA LOO..." bentak dave.

Indhy merasa kaget, selama 2 minggu dia tidak dengar bentakan kini ia mendengar lagi. Tak terasa matanya mulai berkaca-kaca tak bisa dibendung lagi air mata yang ada di matanya jatuh.

"Maaf gue nggak bermaksud bentak lo. Gue nggak mau terjadi apa-apa sama lo" dengan sepontan dia memeluk tubuh indhy. Ia tak bermaksud untuk membentaknya dia hanya tidak mau indhy kenapa-kenapa. Indhy berusaha memberontak tetapi pelukan dave sangatlah erat.

"Lep-lepasin guuueeee..." pinta indhy. Kemudian dave melepaskan pelukannya dan menagkup kedua pipi indhy dengan tangannya.

"Gue nggak mau terjadi apa-apa sama lo, jadi gue mohon ikutin perintah gue" kini keduanya sedang bertatap-tatapan.

"Nggak gue ma-mau pul..angg atau hiks an..terin ke kampus" pinta indhy dengan isakan tangisnya. Dadanya terasa sesak.

"Indhy dengarkan gue, lo tadi pingsan, lo harus di periksa oleh dokter, dan sekarang gue antarkan lo ke RS" dave berusaha meyakinkan indhy

"Gue udah nggak kenapa-kenapa, gue udah sadar liat gue sekarang apakah gue masih pingsan, ngak kan? Gue nggak mau ke RS titik" nada suara indhy agak meninggi.

"Tap-"

"Kalau lo nggak mau nganterin gue, sekarang turunin gue di sini kalau ngak gue lompat" indhy berusaha membuka pintu mobil tiba-tiba dia tangannya dicekal olah dave.

INDHY & DAVE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang