Pernyataan Cinta

21 3 0
                                        

Secangkir coklat hangat mengawali hariku di pagi ini. Nikmat sekali rasanya nggak ada yang mengganggu cuma suara musik yang terdengar ku putar Lagu-lagu John Mayer di komputer, memang sengaja aku lebih awal datang ke kantor takut kena macet ia siapa sih yang nggak kenal Jakarta.  Kota macet, Aku bernyanyi mengikuti lirik lagu sesekali bergoyang. Tiba-tiba saja mang Ujung datang mengagetkanku.

"Pagi mba Dinda. " tersenyum

"Astagfirullah, mang Ujung, ngagetin aja, kenapa sih belakangan ini orang-orang suka ngagetin." terkejut

"Hahahaha, mba Dinda sih mengelamun. " sambil mengambil kertas-kertas di tong sampah

"Ih siapa juga yang ngelamun, mang Ujung tu datang tak di undang pulang tak di antar."  memonyongkan bibir

"Emangnya mamang jaelangkung, udah ah mau lanjut kerja lagi, jangan suka melamun mba ntar kesambet."

Ku lanjutkan lagi nyanyianku yang tertunda gara-gara mang Ujung. Sekarang mala Leka yang mengagetkanku.

"PAGI." sambil teriak

"Astagfirullah, Leka! apan sih teriak-teriak, kayanya aku mesti bawa tasbih deh. Beristigfar tiap saat
. " memegang dada

"Hahahaha, lebay deh loe."  Anya datang tiba-tiba membawa secangkir kopi

"Pagi karti-kartiku. "

Serentak "Pagi... Pak Indra."

"Tumben mampir sini, ada apa kah gerangan paduka?"

"Hahaha, Leka ada-ada saja, cuma mau kasih info besok pimpinan kita yang baru bakal ke kantor ini kasih tau Tara ya dan siapkan diri kalian para lady. " berlalu begitu saja

Kesibukan di mulai pagi ini seperti biasa semua fokus dengan kerjaannya masing-masing aku pun begitu. Handphoneku bergetar nada sms, ku lihat ternyata dari Arya yang mengajakku makan siang bareng. Aku tersenyum kecil lalu membalas ia untuk menyetujui ajakannya.

Di sebuah warung dekat kantor Arya mengajakku makan siang karena waktu istirahat juga sebentar jadi nggak bisa ke mana-mana. Ada apa dengan Arya hari ini terlihat rapi wangi juga, berbeda dengan kemarin-kemarin aneh sekali dia.

"Din ada yang mau gue omongin ke loe. " dengan nada lembut

"ia ngomong aja." sambil makan

"Gimana ya ngomongnya. "

"Ia tinggal ngomong." 

"Din, gue suka ma loe dari sejak pertama ketemu, gue udah jatuh hati ma loe, gue sayang loe. Mau nggak jadi pacar gue. " sambil berlutut

Aku tersedak mendengar perkataan Arya tadi "Bangun doang Arya, malu di liatin orang ni." menarik tangan Arya

"Iya ya gue bangun, tapi jawab dulu, loe mau kan jadi pacar gue?"

"Haduh(menggaruk kepala) gimana ya ar, aku bingung mau jawab apa, kenapa tiba-tiba gini sih. " bingung

Berdiri di atas kursi "DINDA MAU KAH ENGKAU JADI PACAR ARYA PERDANA?" berteriak depan orang-orang

Menutup muka malu bangat "Aduh turun doang Arya, malu ni."  menarik-narik tangan Arya biar turun dari kursi

"Apa masih kurang. "

"Cukup, ok ayo pergi, aku malu bangat ni."  langsung pergi begitu saja

"Din tungguin doang. " mengejar Dinda yang lari

"Bodo amat." tetap berlari mala lebih kencang

Susah payah mengejar Dinda akhirnya bisa juga ke susul "Dinda tunggu gimana dengan jawabnya."  menarik tangan

Smile LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang