BERSAMA (2)

4 3 0
                                    

CKLEK

Airi membuka pintu atap sekolah, setelah perjalanan melelahkan dirinya untuk naik ke atap sekolah bukan untuk menenangkan diri seperti di anime-anime dia hanya mencari seseorang.

Seseorang yang membolos jam pelajaran hanya karena dia tidak di anggap dan bahkan biasanya dia tidak begitu.

Airi meluaskan pandangannya mencari sosok tersebut,suara dengkuran ringan kini terdengar di telinganya, membuatnya bertanya-tanya.apakah dia atau bukan ?.

Rasa takut kini menjalar di tubuh Airi walau dia seorang gadis yang semangat tapi dia juga bukan seorang superhero yang tidak mengenal takut.

Dengan langkah pelan Airi mencoba mencari arah sumber suara tersebut dengan bermodal tekat dan semangat dia mulai mendekati arah suara tersebut.

Dengan perasaan takut akhirnya Airi menengok ke sebelah kanan dinding yang menutup akses pintu ke atap.Airi kini dapat bernafas lega karena pemuda yang di carinya kini tengah tertidur pulas.

Airi berjalan menghampirinya dengan pelan agar dia tidak membangunkan sang pemuda dari alam bawah sadarnya.Airi kini berada di dekat Rei lebih tepatnya dia berjongkok di sisinya.

Deru nafas Rei yang teratur terdengar oleh Airi.Tenang,damai dan juga nyaman tergambar jelas di wajah Rei dan ekspresi tersebut mampu membuat seorang Airi tersenyum tanpa penuh arti.

"Hmm...ternyata dia memang manis kalau lagi tidur." Ucap Airi lirih agar tidak membangunkan Rei.

Airi kini duduk di atas kepala Rei memposisikan dirinya dengan benar.Dengan perlahan Airi mengangkat kepala Rei dan meletakkannya di pahanya agar di jadikan bantal olehnya.

Airi sendiri tidak tau apa yang telah dia lakukan,hanya saja dia merasa senang jika dekat dengan pemuda tersebut,pemuda yang cuek,dingin dan juga aneh.Airi mengingat kembali pertemuannya dengan dirinya.

Semilir angin menerpa rambut Airi yang di gerai,membuat rambutnya melayang-layang sejenak.

1 jam kemudian

Rei membuka matanya perlahan, dengan mata yang setengah terpejam Rei mengucek matanya sambil melihat ke atas,cuaca yang cerah serta hempasan angin yang begitu menyejukkan hati membuat badan Rei merasa segar.

Rei menoleh ke belakang,dengan ekspresi terkejut,Rei melihat Airi yang tertidur pulas mungkin karena dia tidak bisa menahan godaan dari sang dewa angin yang menghempaskan angin dengan penuh kelembutan.

Rei tersenyum tipis,mungkin karena dialah kepalanya tidak terasa sakit, mungkin kini giliran dia untuk membalas kebaikan Airi.dengan cara yang sama Rei menuntun kepala Airi yang semula tegak tertunduk menjadi tertidur di pahanya.

Rei menyibak rambut Airi yang menutupi wajahnya, entah mengapa Rei dapat tenang dan nyaman bersama dirinya,sebuah cahaya rembulan yang menyinari gelapnya malam membuat yang berada di bawah atau yang melihatnya akan merasa tenang.

Sungguh ironis,orang yang mengganggunya justru membuatnya nyaman,Rei hanya dapat tersenyum lalu mengalihkan pandangannya menuju sang langit.

Airi membuka matanya secara perlahan membangunkan tubuhnya yang sempat terbaring.Kini mata Airi menatap sekelilingnya,berusaha membuat pikirannya yang mati untuk bekerja keras menyimpulkan apa yang sedang terjadi atau apa yang di lakukan dirinya di atap sekolah.

"Ohh...kau sudah bangun,Airi ?" Pertanyaan Rei memaksa otak Airi untuk segera bekerja dengan tatapan syok,Airi balik bertanya kepada Rei"Apa yang kau lakukan di sini Rei ?"
Rei hanya tersenyum menanggapinya membuat Airi semakin bingung di buatnya.

Memori Airi lalu terputar beberapa detik setelah pertanyaan yang dia ucapkan barusan.Airi memegang kepalanya bukankah dirinya tadi yang membuat bantal untuk Rei bukan sebaliknya.

Rei yang melihat itu memutuskan untuk angkat bicara.
"Kenapa ? Kau bingung ?,seharusnya kau yang membuat bantal untukku bukannya aku kan ?." Airi masih diam menunggu kalimat berikutnya.

"Yah..aku tadi sudah bangun lalu melihatmu tertidur dan hampir terjatuh,karena aku kasihan jadi gantian.kau seharusnya bersyukur aku tidak meninggalkanmu." Tambah Rei dengan nada dinginnya.Airi yang mendengar itu lalu cemberut seketika.

"Yeee...harusnya aku tendang saja ya tadi.Bukan diemin kamu." Ucap Airi dengan nada kesal.Rei yang melihat itu lalu tersenyum tipis"tapi..terima kasih." Ucap Rei singkat.

Airi yang mendengar itu lalu menatap wajah Rei"hmm..sama-sama." jawab Airi dengan senang.

"Tapi...Rei,sekarang jam berapa ?"

"Jam 14:30.kenapa ?"

"A-AP-A !!! Jam setengah tiga !!!." Ucap Airi kaget,Airi tidak menyangka bahwa hanya tidur sebentar saja sudah memakan banyak waktu kalau di ingat-ingat dia mencari Rei tadi tepat pukul 11.00 siang tapi ternyata sudah jam setengah tiga saja.

Airi yang notabenenya adalah siswi paling rajin tidak pernah sekalipun membolos hanya karena bocah Rei itu dia harus membolos satu kali apa yang akan di lakukan keluarganya nanti kalau tau,mungkin Airi akan langsung di gantung hidup-hidup.

Hanya dengan membayangkannya saja sudah membuat Airi merinding seketika.Rei,yang melihat tingkah gelisah Airi memutuskan untuk bertanya"ada apa Airi ?"Airi yang mendengar itu lalu menatap Rei horor."kau masih bertanya kenapa ? Kita bolos pelajaran,tau engga sih !?"

"Ohh..kenapa memang ?"

"Ha !!! Kok cuma begitu,harusnya kamu panik dong.kan nanti kita di hitung tidak berangkat tanpa keterangan."

"Bodo amat.emang kamu gak pernah bolos ?" Airi yang mendengar pertanyaan Rei lalu menatap tajam Rei"jangan bilang...kalau kamu sering bolos,Rei ?" Tanya Airi,Rei hanya mengangguk tanda ia membenarkannya.

"Astaga...kenapa ?"

"Ya..gak papa."

"Apa ?" Airi yang mendengar itu mulai penasaran kepada Rei,ternyata dia bukan hanya orang yang dingin dan pendiam tapi juga sering bolos bukan lebih tepatnya orang yang menyimpan banyak misteri.

Jika di pikir lagi,mungkin karena sifatnya itu,tapi hati Airi tidak membenarkannya jadi dia memutuskan untuk bertanya"kenapa kau sering bolos,Rei." Pertanyaaan Airi tadi membuat Rei ingin menjawab tapi hati Rei tidak bisa menyanggupinya.Dia takut.

"Kenapa Rei ? Jawab aku.ayolah kita kan teman." Bujuk Airi.

"Eh...sejak kapan ?" Sangkal Rei.

"Sejak kemaren malam.hehehe."

"Huh..."Rei menghembuskan nafas kasar.

"Tapi,apa kau mau mendengar sampe nanti pulang sekolah ?"

"Maksudnya ?"

"Iya...karena panjang.jadi,apa kau mau mendengarnya sampe selesai. Dan mungkin bakal sampe bell tanda berakhirnya pelajaran berbunyi.Airi yang mendengar ucapan Rei tadi mulai menimbang-nimbang mencari jawaban yang tepat.

"Boleh deh.lagian,nasi sudah jadi bubur,kalau masuk kena hukum kalau gak masuk bakal makmur.hehhe." jawab Airi asal-asalan.

"Malah bikin pantun."

"Ehm..enaknya mulai dari mana nih ? Dari langsung bolos apa sebelum ?"

"Dari awal atau dari kamu kecil dulu.gimana ?" Pinta Airi dengan senyum yang terukir di wajahnya karena mendengar Rei membicarakan masa lalunya ibarat menunggu tahun baru.

Mendengar itu Rei hanya mengangguk mengiyakannya"jadi begini waktu bolos pertama itu.."

"Eh...katanya dari kecil."

"Bawel amat sih.Gak jadi aja." Ucap Rei yang kini sudah berdiri hendak pergi.

"Eh..jangan dong." Rengek Airi sambil memegangi tubuh Rei dari bawah agar tidak pergi.Rei lalu duduk dan mulai bercerita.

Wah...makasih yang udah mampir dan baca.xD

Note :-kalau boleh setelah baca boleh kasih saran,kritik dan masukannya di kolom komentar ya.karena saran,kritikan dan masukan Anda sangat bermanfaat bagi saya.

TERIMA KASIH
GamersDanzt

Negatife dan PositifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang