AWAL DARI MASALAH

2 1 0
                                    

Airi masih mencerna apa yang di katakan oleh Rei tadi.karena, tidak biasanya dia akan meminta maaf dan hanya diam di bawah pohon kesayangannya,entah untuk melupakan masalah atau meredam emosi di dalam dirinya.

Airi masih tidak percaya bahwa Rei dapat mengucapkan kata maaf dengan bener seperti  dia bukan Rei yang sekarang melainkan Rei yang dulu yang masih dapat memaafkan siapun yang salah terhadapnya.

Airi sendiri menyesal karena kemaren sebelum dia tau apa yang menyebabkan Rei berubah malah membuang kesempatan itu seumur hidupnya,Airi mengacak-ngacak rambutnya kesal karena akan kebodohannya tersebut,di sisi lain Rei yang melihat sikap Airi tadi hanya mundur satu langkah demi satu langkah,entah apa yang membuatnya begitu.

Airi yang sudah berada di alam sadarnya melihat Rei yang terus mudur secara bertahap,hal itu membuat Airi memiringkan kepalanya bingung lalu berucap.

"Kau kenapa Rei ?"

"Tidak,tidak hanya saja..."

"Hanya saja ?" Airi mengikuti kata Rei tadi dengan bingung, sepintas bayangan dirinya mengacak-acak rambutnya membuatnya malu seketika dan menundukkan kepalanya.

"Lupakan apa yang kau lihat tadi." Ucapnya sambil menunduk malu. Rei yang melihat itu membutuhkan untuk bertanya lagi.

"Memangnya kau tadi kenapa ?" Airi yang mendengar itu lalu memalingkan wajahnya dan berucap"tidak apa apa."

"Ya sudah aku duluan ya." Ucap Rei lalu perlahan pergi.Airi yang melihat kepergian Rei memutuskan untuk bertanya.

"Kau mau kemana ?"

"Ke tempat biasa.kenapa ?"

"Ehm...aku ikut ya."

"Ehm...boleh saja.tapi kau ke sana duluan ya."

"Eh...kau mau kemana dulu ?" Tanya Airi bingung.

"Aku mau mengambil sesuatu dulu di kelas." Airi yang mendengar itu hanya mengangguk saja dan pergi meninggalkan Rei.

***

Airi duduk termenung di bawah pohon besar di dekatnya,jika di ingat lagi ini adalah tempat pertemuannya dengan Rei,Airi sedikit tersenyum mengingat hal itu mengingat hal bodoh yang mereka lakukan saat pertama kali bertemu.

Airi menidurkan tubuhnya sejenak merasakan angin yang berhembus pelan mengusap usap tubuhnya dengan lembut.

Airi melihat langit yang tersaji di depan matanya,entah mengapa hari ini langit sangat senang,warna biru yang tersaji di sana,di tambah dengan sedikit awan yang terlukis di dalamnya membuat pikiran Airi merasa tenang.

Ingin rasanya Airi tidur sebentar dan melupakan semua kegiatan yang membosankan di sekolah,kegiatan yang sangat amat melelahkan.Airi menutup matanya sejenak membiarkan sang burung menyanyikan lagu tidur untuknya di temani sang angin yang membelai-belai tubuhnya dengan lembut.

"Dinginnya !!!"

Airi melonjak kaget sambil memegangi pipinya yang merasakan dingin secara tiba-tiba.Di lihatnya sejenak benda dingin yang menyentuh pipinya itu,yang bertuliskan coffe di sana,serta tangan jahil yang menempelkannya di pipinya.

"Mau coffe atau jus ??" Tanya Rei sambil mengambil minuman yang satunya lagi.

"Eh ??"

"Mau yang rasa coffe atau jus,Airi ?" Ucap Rei sambil menunjukkan kedua minuman tersebut di hadapan Airi.Airi memilih yang jus karena dia tidak terlalu suka akan coffe.

"Kamu mau mie apa nasi goreng ??" Tanya Rei lagi.

"Eh ??"

"Makanannya Airi,Kamu pilih mana ? Mie goreng apa nasi goreng ?" Ucap Rei sambil menunjuk makanan yang di bawanya tadi dari kantin.Airi memilih nasi goreng,mungkin karena nasi goreng di kantin sekolah memang enak.Tapi sebelum Airi membukanya,Airi melihat ke arah Rei lalu berucap.

Negatife dan PositifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang