Flash back off
"Hahahaha...."
Aku menengok gadis di sampingku dengan tatapan aneh sekaligus terkejut."Kenapa ?" Tanyaku padanya.Dia hanya menggeleng sembari berucap" maaf maaf...,tapi tadi itu ceritanya lucu tau."
"Dari mananya ?" Tanyaku padanya.
"Dari mananya ya? Pokoknya lucu aja deh.hahaha."
Entah kenapa aku merasa sakit hati, tidak bukan itu, lebih tepatnya marah, marah karena dia menertawaiku. Apakah memang ceritaku ada yang lucu atau memang hatiku atau kepribadianku yang mudah sekali untuk marah ? Aku tidak tau jawabannya.
Aku mengepalkan tanganku menahan rasa sakit dalam hatiku, aku mulai berdiri dan beranjak meninggalkan dia,baru tiga langkah aku meninggalkannya dia memanggilku kembali.
"Mau kemana Rei ? Ucapnya dengan senyum yang masih terpasang di wajahnya." Pulang." Ucapku dingin.
Ucapan ku yang cukup dingin tadi membuat senyumnya menghilang seketika menjadi takut."Eh...apa kau marah Rei ?"
"Tidak...tidak juga." Jawabku singkat.
"Bohong !!! kau pasti marahkan saat aku menertawaimu tadi ?" Ucapnya tegas.
"Tidak juga." Lagi-lagi aku menjawab dengan singkat.
"Bohong !!! kenapa kau harus berbohong Rei ? Aku tau kau pasti kesal kan saat aku menertawaimu tadi ?" Ucapnya dengan nada meninggi.
Aku memalingkan wajahku dan berucap "Tidak,aku tidak berbohong."
"Kau masih tidak mau mengakuinya Rei ? Ketertutupanmu itu hanya akan membawamu pada kegelapan yang semakin dalam.cobalah untuk terbuka dengan orang lain." Tegasnya padaku.
Aku mulai kesal akan sikap keras kepalanya"Berisik !!!"
"Rei.." ucapnya lirih
"Airi...diamlah !!! Aku memang mengakuimu sebagai temanku tapi setiap masalah tidak bisa selalu di selesaikan dengan berbicara saja. Kau menganggapku sama dengan yang lainnya, Ketika kau melihat temanmu ada masalah ?" Jelasku padanya.Aku diam sejenak dan kembali berkata.
cobalah..ceritakan masalahmu padaku.siapa tau aku bisa membantu." Begitu ?? Hanya omong kosong.Rata-rata orang yang mendengarkan hanya sebagai cerita dongeng saja.Dengarkan-empati-motivasi.seperti itu ?" Emosiku tidak lagi bisa di bendung,semuanya mengalir keluar setiap kata demi kata.
"Tidak Rei,kau salah.Baiklah, aku mengaku jika aku yang salah tadi,okey. Jadi jangan marah ya. Ayolah Rei,jangan terus-terusan seperti itu.jika kau seperti itu terus kau tidak akan pernah bisa mempunyai teman." Bujuknya dengan pelan,membuatku dapat mengontrol emosiku dengan baik kembali.
"Airi...akan ku beri tau satu hal,setiap masalah memang ada penyelesaiannya.Tapi,tidak semua masalah dapat di selesaikan secara bersama.Mereka juga butuh tempat kosong dalam hatinya sebagai wadah untuk menampung privasinya.Dan aku salah satu dari mereka itu." Jelasku panjang lebar.
Airi melihatku dengan ekspresi sedih di wajahnya lalu berucap.
"Okey,Rei.okey...aku tidak akan memaksamu untuk menjawab pertanyaanku tadi,jadi tenanglah dan jangan marah lagi ya ?."Bujuknya lagi, membuat emosi dalam diriku menghilang begitu saja.
Rei terdiam dalam lamunannya, kenapa juga dia harus marah-marah karena persoalan yang sepele seperti itu.tidak biasanya juga dia marah-marah,bisa di bilang ini pertama kalinya dia marah sampai segitunya terhadap hal sepele seperti itu.
"Ternyata memang benar, kegelapan dalam hati tidak akan pernah hilang walau berapa banyak cahaya yang masuk." Ucapnya dalam hati.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Negatife dan Positif
RomanceHidup memang penuh akan drama itulah yang di pikirkan siswa bernama Rei Hotaro.Berbekal ambisi untuk merubah hidupnya yang kelam.Bahkan keluarganya ia tinggalkan demi melihat dunia yang sebenarnya dunia yang dia impikan. Airi Putri seorang siswi yan...