Seorang wanita berjalan lemah sembari menuntun sepatu hak miliknya di hamparan jalan yang begitu sepi. Wajahnya terlihat lengket, bisa dipastikan dirinya habis menangis. Sesekali ia menengok ke arah belakang, untuk memastikan apakah hanya dirinya yang berjalan di jalanan ini. Memang pada akhirnya, hanya dirinya lah yang berjalan di jalanan yang cukup luas. Tidak ada motor atau mobil yang berlalu lalang disini. Hanya ada dirinya sendiri.
Setetes air mata kembali membasahi pipinya, sedetik setelahnya teman dari air tersebut keluar dari sarangnya, mengikuti alur temannya yang sudah terlebih dahulu menginjakkan tanah.
"Ashlyn, lo nggak boleh lemah kayak gini," ia menghapus air mata yang baru saja menetes di pipinya. " Lo harus kuat jalanin hidup lo. Semangat Ashlyn, Semangat!" Ucap seseorang yang menyemangati dirinya sendiri.
Wanita yang menyebut dirinya Ashlyn, kini kembali melangkah dengan semangat. Sebelum itu, ia kembali memakai sepatu hak miliknya dan mulai berjalan dengan diiringi senyum lebar. Tak peduli jika ia dilihat seperti orang gila saat ini, toh, hanya dirinya yang berjalan di jalanan yang lumayan luas ini.
Tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama, Ashlyn sampai di perkarangan rumahnya. Ia memandangi bangunan dengan arsitektur yang begitu sederhana tetapi nyaman untuk ditinggali. Senyum merekah kembali hadir dalam wajahnya Ashlyn segera masuk ke dalam istananya sendiri dan langsung berjalan ke arah kamarnya. Tidak lupa ia menutup kembali pintu rumah dan menguncinya. Mengingat kalau hanya dirinya yang menempati bangunan ini. Ashlyn memperhatikan beberapa figura yang menghiasi kamarnya sambil tersenyum tipis. Lagi-lagi ia hampir menangis.
"Semoga kalian tenang di dunia sana, Yah, Bun. Aku kangen banget sama kalian. Maaf aku belum bisa jadi anak yang baik." matanya mulai berkaca-kaca sambil mengusap pelan foto di hadapannya.
***
NAH HAYOO GIMANA UDAH KETEBAK BELUM JALAN CERITANYA?
HAHA YAKALI KAN WKWK
MAAF PART INI CUMA SEDIKIT TAPI AKU JANJI DEH DI PART SELANJUTNYA PASTI LEBIH BANYAK DARI INI.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCRIOSTA
Teen Fiction"Ash.." panggil seseorang dengan nada lembut, menenangkan. "Jangan pernah dateng di hadapan gue, disaat gue lagi terpuruk kayak gini. Gue nggak akan pernah mau terlihat lemah dimata orang lain, termasuk lo. Gue sudah terbiasa dengan kehancuran dan k...