"KEN, TUNGGU!" seru seseorang yang membuat kepala Ken menoleh ke belakang.
"Dasar lelet kayak siput." ejek Ken kepada sesorang yang tadi memanggilnya. Saat ini, mereka sedang menjalani kegiatan rutin setiap hari minggu pagi. Jogging keliling taman di kawasan dekat komplek rumah mereka. Mereka sangat menyukai kegiatan ini, walaupun akhirnya pasti mereka merasakan lelah. Tapi tenang saja, khusus untuk gadis yang jogging bersama Ken saat ini, dengan senang hati, Ken akan memijat perempuan satu ini. Oh ralat, menjadi babu saat perempuan ini kelelahan.
Demi gadis yang Ken sayang, pasti ia siap.
"Ken, beliin es krim dong, yang kayak biasa ya."
Tuh kan,
Ken menurut saja. Apapun yang gadis ini minta, Ken pasti akan menurutinya. Apapun.
"Iya. Tapi nanti duitnya ganti ya?" Gadis di hadapannya menampakan ekspresi cemberut. "Yaudah kalo nggak ikhlas beliin, nanti aku beli sendiri aja. Dasar pelit." Mendengar itu, Ken meninggalkan gadisnya untuk membeli dua buah es krim yang sangat menggoda selera. Setelah mendapat es krimnya, Ken kembali ke tempat gadisnya berada, lalu menyodorkan salah satu es krim. "Nih," Gadisnya menggeleng. "Beneran nggak mau? Enak banget loh ada oreonya, es krim favorit kamu banget." Dengan sengaja Ken menjilat es krim miliknya dengan maksud menggoda. "Yaudah sini es krimnya. Mubazir kalau nggak di makan." Ken tertawa, "Cih, gengsi aja di gedein." Gadis itu tidak merespon ucapan Ken. Prioritasnya saat ini adalah es krim vanila oreo kesukannya.
"Ken gendong dong. Kaki aku pegel banget." Ken mengangkat gadis itu ke dalam gendongannya. Sebelum itu, Ken sempat mengacak-acak rambut dan mencubit batang hidung gadisnya dengan penuh kasih sayang. Jadi gemes.
Setelah berkeliling dengan menggendong seorang bayi gajah, Ken memutuskan untuk pulang saja. Takut, pinggangnya encok hehe. "Kita pulang aja ya? aku capek, badan kamu gendut sih jadi berat kan." Gadis itu tidak terima. Dia memukul keras bahu Ken, "Enak aja bilang aku gendut! Kamu tuh jadi cowok lemah banget. Ini baru gendong aku, gimana nanti kamu gendong gajah? bisa mati duluan kamu." Ken tertawa mendengar omelan dari gadis yang berada di gendongannya. "Bukannya kamu udah kayak gajah?"
"KEANUU!!!"
Ken berharap bahwa dia akan terus bersama gadisnya seperti ini. Bahagia tanpa ada masalah apapun. Semoga ini bukan mimpi.
BYURR!
"KEN BANGUN NAK! INI SUDAH SIANG! KAMU MAU BOLOS SEKOLAH HAH?"
Ternyata ini mimpi.
"Ya Allah, Ma. Kenapa dibangunin sih. Ken tuh lagi mimpi indah, Ma. Indah banget sampai Ken bener-bener nggak mau bangun." Ujar Ken yang masih sangat ingin menikmati mimpi indah bersama gadisnya.
"KAMU LIHAT ITU JAM BERAPA!"
Lagian masih jam en-
"HAH? UDAH JAM SETENGAH TUJUH LEWAT LIMA BELAS MENIT? MAMA KENAPA NGGAK BANGUNIN KEN SIH DARI TADI." Oke, perang Mama dan Ken dimulai,
"KOK JADI NYALAHIN MAMA SIH, DARI TADI MAMA SUDAH GEDOR-GEDOR PINTU KAMU TAPI KAMUNYA NGGAK BANGUN-BANGUN."
"YA SIAPA SURUH MAMA BANGUNINNYA CUMA GEDOR-GEDOR PINTU DOANG. KAN KEN NGGAK DENGER."
"SIAPA SURUH KAMU NGGAK DENGER!"
"SIAPA SURUH MAMA NGEGUYUR AKU!"
"SIAPA SURUH KAMU NGGAK BANGUN-BANGUN!"
Ken kalah debat kali ini. Ia tidak ingin mempermalukan dirinya di depan Mama. Lalu, tanpa ingin membalas perkataan Mama, Ken masuk ke dalam kamar mandi dan mulai membersihkan diri. Biasanya, Ken mandi itu membutuhkan waktu setengah jam. Tapi, kali ini ia tidak ingin terlambat. Ia hanya mandi dalam waktu 3 menit. Silahkan bertepuk tangan pemirsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCRIOSTA
Teen Fiction"Ash.." panggil seseorang dengan nada lembut, menenangkan. "Jangan pernah dateng di hadapan gue, disaat gue lagi terpuruk kayak gini. Gue nggak akan pernah mau terlihat lemah dimata orang lain, termasuk lo. Gue sudah terbiasa dengan kehancuran dan k...