Vhope
Short chapter
MatureThird Person's POV
"Biar, biar mereka tau kau hanya milikku"
"Iya.. aku hanya milikmu.." Hoseok menjawab dan tersenyum. Bukan senyum secerah matahari yang biasa ia tunjukkan, namun senyum penuh kesedihan, kerapuhan dan kehancuran. Taehyung tidak dapat melihatnya sekarang.
"Hmmm" Taehyung berdeham dan perlahan bangkit dan mengeluarkan kejantanannya yang telah melemas. Nafas Hoseok tercekat saat cairan putih itu mengalir keluar dengan deras dari lubangnya.
"Aku akan membersihkanmu, tunggu sebentar sayang" Taehyung mencium puncak kepala Hoseok sebelum berlari kecil ke arah kamar mandi untuk mengambil handuk basah.
Hoseok hanya memeluk bantal erat saat Taehyung memasukkan jarinya kembali ke lubangnya, mengeluarkan seluruh cairan putih kental itu dari lubang Hoseok dan membersihkannya. Taehyung bahkan membersihkan seluruh tubuh Hoseok yang berlumuran sperma mereka berdua.
Hoseok merasa senang namun juga merasa sedih karena tau apa yang akan Taehyung lakukan setelah ini.
Hoseok dapat mendengar Taehyung kembali memakai pakaiannya, suara kancing jeans dan zipper yang di tarik membuat hati Hoseok semakin sakit. Air mata perlahan mengalir dari sudut mata Hoseok.
"Aku pergi dulu ke rumah temen ya sayang"
Hal itu yang sering Taehyung ucapkan akhir-akhir ini. Hoseok hanya mengangguk pasrah dan menyembunyikan wajahnya di balik bantal. Taehyung tidak tau bahwa Hoseok dapat mendengarnya.
Bohong bohong bohong bohong-
Selama ini Taehyung tidak tau bahwa Hoseok dapat mendengar saat Taehyung memanggil seseorang dengan panggilan baby ketika mengangkat telepon tengah malam. Taehyung tidak tau bahwa selama ini Hoseok telah melihat gallerynya yang di penuhi wajah wanita itu. Taehyung tidak tau.
Suara pintu yang berdebam membuat Hoseok bangkit dari tempat tidurnya dengan tertatih. Ia tertawa pelan, tawa pelan itu perlahan mengeras dan tawa keras itu kini berubah menjadi tawa mengerikan, Hoseok terdengar gila.
"Iya benar.. benar aku hanya milikmu. Namun kau bukan hanya milikku kak..." Hoseok membungkus tubuh telanjangnya dengan selimut yang tergeletak di lantai. Ia berbaring di lantai dan menutup wajahnya dengan selimut, berteriak sekencang-kencangnya.
Setelah puas berteriak, Hoseok perlahan bangkit dan berjalan menuju meja nakas mereka. Ia memandang fotonya bersama Taehyung bergantian, miris.
Memori lama perlahan mengalir di otak Hoseok. Foto-foto itu mereka ambil waktu Hoseok masih menjalani masa orientasi. Teman-teman Hoseok seangkatan selalu memanggil Hoseok dengan sebutan polos, bukan karena tanpa sebab mereka menyebutnya polos.
Hoseok, mahasiswa baru jurusan tari memang terkenal karena penampilannya yang imut serta kepolosan yang tidak dibuat-buat, ia memiliki kepribadian yang menyenangkan. Namun itu semua tidak bertahan lama dan berubah ketika ia mengenal seorang kakak tingkat yang populer, Taehyung.
Dari semua yang mendekatinya, hanya Taehyung lah yang benar-benar terlihat serius kepada Hoseok. Semua cara Taehyung halalkan untuk mendekati Hoseok. Mulai dari masuk ke kelas Hoseok diam-diam, membawakan bekal tiap hari bahkan rela berlutut dihadapan semua orang untuk mendengar jawaban "ya" dari seorang Hoseok.
Perlahan cinta tumbuh dengan sendirinya. Hoseok yang polos pun perlahan menghilang. Hoseok telah berikan semuanya. Waktu, perhatian, cinta bahkan kesucian. Hoseok yang bodoh..
Sifat Taehyung yang posesif membuat Hoseok tidak memiliki banyak teman, bahkan ia hanya mengenal beberapa teman Taehyung. Hoseok tidak keberatan dengan itu, ia bahagia dengan Taehyung.
I was happy.
"I was." -Jhs
To be continued...
Yha jadi anak-anak muda. Cinta boleh goblok jangan :) sekian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Desires™ | Maknae Line x Hoseok
Short StoryIND "Can't get enough of bottom Hoseok? Yeah, me too" - Maknae Line