Part 15

5.3K 211 0
                                    

Keesokkan Harinya...

Gian, oma dan opa nya berkunjung ke rumah Alina membicarakan tentang pernikahan Alina dan Gian.

Lan, kamu tanya apaan sih sama mas Gian sehingga mas Gian bisa lulus karantina?
Tanya Alina penasaran.

Kamu nggak perlu tahu, ini urusan laki-laki.
Ucap Alan cuek.

Aish...
Ucap Alina kesal sambil cemberut.

Sayang, jangan cemberut gitu. Wajah kamu jadi jelek tuh. Karantina Alan itu cuma nanyai dan nyuruh mas bersumpah dengan nama tuhan, mas itu masih perjaka apa nggak.

Benarkah?
Terus kenapa mas Gian bisa lulus karantina dari Alan?

Karena mas Gian masih perjaka, Alina. Makanya dia lulus karantina dari aku.
Ucap Alan.

Oh...
Terus semua laki-laki yang PDKT sama aku dulu sejak SMU, yang kamu karantina, semuanya udah nggak perjaka lagi?

Iya adikku sayang.

Mas Alan, Alin sayang banget sama mas Alan.
Ucap Alina memeluk tubuh Alan.

Nggak salah nih manggil mas? Biasanya nggak pakai mas, biasanya panggil nama aja A...lan...

Ih...ih...mas Alan rese', nyebelin.
Siapa sih yang mau-maunya nikah sama mas Alan?

Abel, sahabat kamu sejak SMU.

What?
Abel?
Ucap Alina kaget.

Iya, Abel yang punya usaha agensi TKW.
Ucap Alan.

Sayang, jadi kamu punya teman yang punya agensi TKW?

Iya mas.

Pantesan aja kamu kerja di Malaysia jadi TKW dan tiket pesawat Jakarta-Malaysia kamu dulu kelas Bisnis bukan kelas Ekonomi.

TKW?
Alin, kamu jadi TKW di Malaysia?
Tanya Alan, mami, papi, oma dan opa.

He...he...he...
Iya, Alin jadi TKW di Malaysia. Alin jadi pembantu di rumahnya mas Gian.
Ucap Alina cengengesan sambil garuk-garuk kepalanya.
______________

2 Hari Kemudian...

Sayang, mas Gian balik ke Malaysia dulu ya? Nanti setiap akhir pekan mas Gian pulang ke Jakarta buat ketemu sama kamu dan ngurusin pernikahan kita berdua.

Iya mas, mas jangan nakal. Maaf, Alin nggak bisa menemani perjalanan Jakarta-Malaysia mas Alan.

Iya sayang nggak apa-apa kamu nggak bisa menemani perjalanan Jakarta-Malaysia mas Gian, kamu juga jangan nakal ya...

Iya mas.

Gian memeluk tubuh dan mencium kening Alina dengan mesra. Setelah itu Gian kembali ke Malaysia. Setiap akhir pekan Gian pulang ke Jakarta bertemu dengan Alina dan bersama-sama mengurus persiapan pernikahan mereka berdua.
_____________

1 Bulan Kemudian...

Hari yang di nanti-nantikan oleh Alina dan Gian pun tiba. Mereka berdua melakukan pemberkatan pernikahan mereka di salah satu Gereja di Jakarta di dekat rumah Alina. Alina dan Gian memakai cincin pernikahan bekas almarhum dan almarhuma papi dan mami Gian dulu.
Cincin yang selalu di pakai oleh Gian di jari manis dan jari kelingkingnya.

Alina, Gian, Alan dan Abel merayakan resepsi pernikahan mereka di salah satu hotel ternama yang ada di Jakarta.

Lin, mas Gian, beneran nggak mau pergi honey moon bareng kita berdua ke Paris?
Tanya Alan.

Nggak, kita berdua mau honey moon di Malaysia aja. Kita berdua mau melakukan perjalanan Jakarta-Malaysia sambil mengenang saat pertama kali kita berdua bertemu.

Ya udah, kalau begitu kita berempat berpisah di sini aja...

Ucap Alan. Alan dan Abel, Alina dan Gian masuk ke dalam pesawat tujuan mereka masing-masing.


Jakarta - Malaysia (1-16 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang