Chapter 5

4.4K 205 0
                                    

" Oh iya mana mang ujang nya sayang ? " ucap Icel yang tengah mencari keberadaan supir nya yang tadi di suruh jemput Bintang kesekolahan tadi..

Seketika Bintang yang sedang memandang pria yang ada di samping mommy nya langsung menoleh pada sang Mommy

" Bintang gak di jemput mang Ujang Mom " jawab nya..

" Bintang sama gue Princess " sahut seseorang yang berada di belakang kursi Icel dengan setelan baju serba hitam dan tas gendong merah di pundak nya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Bintang sama gue Princess " sahut seseorang yang berada di belakang kursi Icel dengan setelan baju serba hitam dan tas gendong merah di pundak nya itu.

Icel pun menoleh ke belakang karna merasa kenal dengan suara bass tersebut sudah tak asing lagi di telinga icel dan benar saja dugaan icel pria yang berdiri tepat di belakang nya itu tengah menatap nya dengan semyum manis nya..

" Aaaaaaaa Bayu gue kangen loe " ucap Icel yang langsung berdiri dan berangsur memeluk tubuh kekar pria yang di sebut Bayu oleh Icel.. yap dia Bayu Dirgantara.

" Ko loe gak ngabarin dulu sih kalau mau ke sini " sambung Icel yang masih di pelukan Bayu dengan sambil mendongakan sedikit kepala nya hingga Bayu harus menunduk guna melihat wajah menggemas kan nan manja Icel, dan hal itu yang sangat ia rindukan dari sosok Pricellya ini, pandangan mereka bertemu hingga sebuah suara menyadarkan mereka kembali..

" Kalau gue bilang dulu bukan kejutan dong nama nya Princess gue " sahut Bayu sambil mengeratkan pelukan mereka..

" Saya harus Permisi  meeting kita sudah selesai kan ?, kalau nanti ada perubahn lagi bisa hubungi asisten saya kembali " Liand bangkit dari kursi nya dan melenggang untuk pergi karna dia sudah tidak tahan melihat adegan yang menurut Liand itu adegan drama.
Pake alesan drama padahal tinggal bilang aja kalau Liand tengah cemburu liat mereka berpelukan mesra..

" Oh ya sudah kalau gitu terima kasih banyak pak, anda sudah berkenan jadi patner kerja kami " Jessy menjawab perkataan Liand sambil berjabat tangan..

Kenapa mesti Jessy yang menjawab kalian pasti tau alasan nya, karna sang boss masih dengan acara nya sendiri di samping Bayu dengan tangan kiri bayu berada di pinggang Icel begitu pun sebalik nya tangan kanan icel telah nyaman di pinggang Bayu..

" Om tunggu....." sebuah suara anak kecil yang tadi tengah asik dengan makanan nya seketika bangkit dan menahan pergelangan tangan Liand yang hendak pergi dan akhir nya Liand pun menoleh dan berlutut depan anak itu supaya posisi mereka sejajar.

" Ya kenapa boy " jawab Liand sambil mengambil kedua tangan bocah kecil itu untuk di genggam nya..

" Boleh Bintang tau nama om?? Dari tadi Bintang belum tau nama om siapa, Bintang tanya sama om Dimas tadi malah nyuruh Bintang sendiri yang tanya ke om langsung kata nya gitu " ucapan polos Bintang dapat membuat Aliand tersenyum tipis,

Ya tadi Bintang sempet kenalan sama Dimas dan bertanya juga siapa nama Liand tapi Dimas nyuruh Bintang buat tanya langsung ke orang nya, entah kenapa alasan nya yang jelas hanya dimas lah yang tau..

Di sisi lain Icel tercengo menatap sang anak, seorang Bintang Mateo bisa berbicara banyak dengan orang asing yang baru di kenal nya beberapa jam lalu,

selain sang Mommy di sudut lain juga terlihat sama di buat tercengang nya hanya mampu berdecak mengagumkan sekali seorang anak yang terkenal cuek dengan sekitar dan singkat bicara dengan orang yang baru di kenal atau gak kenal irit bicara pula, tapi dengan sekejap hilang begitu aja sifat cool nya yang selama ini dia tunjukin ke orang orang hanya dengan seorang Aliand..

" Okey boy kalau gitu, kenal kan nama om Aliand Pratama Gilbert kmu cukup panggil om dengan sebutan om Liand atau terserah kamu dech mau panggil om apa juga yang terpenting kamu senang "

Dan waw ternyata bukan cuma Icel dan Jessy saja yang merasa tercengang melihat interaksi 2 orang  di hadapan nya ini uda seperti ayah dan anak aja itu yang ada di pikiran Dimas sekarang.

Baru x ini juga sang bos berbicara panjang kali lebar dan dengan nada bicara penuh kelembutan, meskipun Dimas tau Aliand suka anak kecil dan Aliand juga seorang ayah,

Dimas tau kalau Aliand sudah punya anak tapi dimas tidak tau Ibu dari anak Liand bahkan anak Liand pun Dimas tidak tau bentuk nya gimana jagoan or princess pun dimas tak tau karna emang setiap kali Dimas tanya Aliand selalu menghindari nya dan tidak pernah di jawab oleh Liand,

" Oke kalau gitu Bintang panggil om, om Ali aja ya soal nya nama om susah banget " ucap Bintang yang entah sejak kapan sekarang udah ada di gendongan Liand dengan kepala mungil nya berada di leher Liand..

" Kenapa hati gue nyaman banget Bintang ada di pelukan gue gini, siapa sebenar nya Bintang, mungkin kah dia anak yang dulu gue tinggalin sewaktu masih di rahim Pricellia " batin Liand yg merasakan perasaan berbeda saat memeluk dan menggendong bintang..

" Bintang ayo turun jangan manja gitu donk kasian om nya keberatan entar sayang " ucap Icel yang berjalan menghampiri ke arah Liand dengan niat mau mengambil alih bintang yang ada di gendongan Liand.

" Udah gak papa Prill bintang sama aku aja kasian dia juga kaya nya mulai ngantuk deh, coba liat mata nya udah berat gitu" tolak Liand dan menyebut nama Pricellya dengan sebutan kesayangan dia dulu gak ada yang manggil Pricellya Prilly selain Liand, yang gk mau memberikan Bintang pda Icel sambil mengelus punggung nya supaya bintang bisa tertidur dan terbukti dalam hitungan menit sekarang bintang sudah tertidur di gendongan Liand.

" Dim mana kunci mobil" ucap Liand sambil mengadahkan tangan nya yang meminta kunci mobil nya kepada dimas.

" Nih buat apa sih bos," jawab Dimas cepat sambil ngambil kunci tersebut di saku jas nya dan memberikan nya kepada Liand.

" Loe pulang naik taksi ya mobil gue bawa,"

" Lah ko gue naik taksi sih bos, tadi berangkat kesini kan bareng ya balik juga bareng lah" Dimas dengan protes nya.

" Gue mau nganterin Prilly pulang, kasian Bintang kalau di bangunin"

" Ayo Prill kita pulang keburu sore loh ini, lagian berat juga loh ini aku bawa bintang yang tertidur" lanjut nya sambil melangkah buat keluar dari kafe tersebut..

BERSAMBUNG...

Berharap Kembali ( End Completed  ). Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang