Chapter 6

3.6K 185 0
                                    

Dimas pun hanya bisa menghela napas berat mendengar perintah boss nya yang menyuruh naik taksi, Dimas yakin dalam hati nya kalau big boss nya itu modus dengan mengajak rekan kerja nya pulang bareng dengan alasan bocah kecil yang ada di gendongan nya yang sedang terlelap..

" Gak perlu tuan, saya bisa pulang sendiri lagian saya bawa mobil kesini " ucap Icel yang hendak mengambil bintang dari dekapan Aliand.

" Kamu gak kasian sama Bintang Prill dia tidur kalau berpindah pangkuan entar dia bangun, biar aku antar ya" jawab Liand yang menghindari jangkauan Icel yg hendak mgambil Bintang..

" Walaupun bintang ke bangun dia gak bakalan rewel, saya tau anak saya seperti apa jadi bapak gak usah khawatir sama dia " Icel dengan kekeh nya ingin ngambil alih Bintang tapi di balas dengan kekehan Liand yang tak mau memberikan bintang pada Icel,

Selain merasa kasihan sama Bintang yang lagi terlelap di gendongan nya Liand juga sengaja memaksa Icel pulang bareng karena ada hal yang ingin dia bicarakan terkait banyak hal termasuk pertanyaan yang sedari tadi terus mengganggu pikiran nya..

" Ya udah princess loe bareng dia aja biar mobil loe gue yang bawa, kasian juga jagoan kita nanti dia kebangun."

Icel merutuki perkataan Bayu barusan yang mengatakan kalau dia harus bareng dengan pria yg keras kepala di depan nya itu.

" Tapi Bay..."

" Udah lah Cell loe pulang sana kasian loh pak Liand nungguin loe di mobil terlalu lama, biar gue pulang bareng Bayu pake mobil lo ok " Jessy yang sedari tadi diam kini mengeluarkan suara nya.

Jessy dengan senang hati kalau icell mau bareng Liand karna menurut jessy Icel dan Liand emang perlu ngobrol berdua biar masalah mereka cepat selesai.

" Iya princess jessy benar dia bisa balim bareng gue lagian gue juga mau minta Jessy buat temenin gue jalan jalan dulu"

Bayu gak tau aja kalau Liand pria masa lalu Icel, kalau saja Bayu tau udah di pastikan dia gak akan ijinin Icel pulang bareng Liand..

" Hhhuuuhhhfff ya udah gue cabut dulu, 2 lawan 1 ya gue kalah lah"
" terpaksa gue mau balik ma dia inget itu Jess kalau bukan karna Prince gue gak mau pulang bareng Dia" lanjut Icel dan setengah berbisik di depan Jessy berada..

" Semoga Liand bisa luluhin hati loe lagi boss " batin Jessy yang melihat big bos nya berjalan keluar pintu kafe tersebut.

" yo Jess kita pulang " Bayu berkata sambil menggandeng tangan Jessy.

" Eits tunggu dulu cantik " Dimas berdiri dari duduk nya,

" Boleh saya ikut bareng pulang " cengir Dimas sambil nunjukin cengiran khas nya..

Sedangkan Jessy melengos gitu aja berjalan keluar di ikuti Bayu di belakang nya. Dimas hanya cengo ucapan nya gak di tanggapi Jessy dan akhir nya Dimas juga ngekorin mereka sambil ngedumel..

Di mobil Aliand,
Liand tengah menunggu Icel di kursi kemudi dengan Bintang yang setia di dekapan nya, pandangan Liand terfokus ke seorang wanita yang tengah berjalan ke arah mobil nya dan hingga akhir nya wanita itu membuka pintu belakang mobil nya dan duduk manis.

" Ayo cepet, gue harus ke kafe lagi setelah anterin Bintang ke rumah " ucap Icel tanpa menatap ke arah Lian. .

" pindah dulu ke depan baru kita pergi "

" jangan banyak mau deh uda cepet gue gerah pengen cepat nyampe rumah" ucap icel dengan nada cuek nya sedangkan Liand dia tak bergeming sedikit pun,.

" Ihhhh dasar dari dulu tetap aja keras kepala nya gak ilang" gumam icel pelan,tapi tetap bisa terdengar di telinga Liand yang tersenyum manis kala mendengar gumaman icel.

Dengan terpaksa dan gak mau debat panjang dengan Liand pun beralih membuka pintu depan duduk di samping kemudi..

Tanpa kata pun Liand menjalankan mobil nya dengan bintang tetap di pangkuan nya masih terlelap..

" Siniin bintang nya,gue gak mau mati sia sia ya "

" Tenang aku udah handal dalam nyetir ko," ujar Liand dengan santai nya..

" siniin gak kalau gak gue loncat nih dari mobil "

" Loncat aja kalau bisa '' ucap Liand yang langsung mengunci pintu mobil nya,

Icel yang gak bisa membuka pintu pun hanya bisa  mendengus pasrah, terjadi keheningan di dalam mobil. Hingga suara Lian memecahkan keheningan yang ada.

" ekheemmm gimana kabar kamu prill"

" seperti yang loe lihat gue baik "

" kemana aja kamu selama 5 tahun ini udah lama tinggal di indonesia? ''

" baru 6 bulan di jakarta ''

" Masih tinggal di rumah yang dulu kan prill ''

" gak rumah yang dulu uda di jual. ''

" Terus sekarang rumah kamu dimana '' ucap ali tanpa menyerah buat bicara sama icel meskipun di jaeab icel dengan nada dingin dan singkat..

" Bekasi barat, rumah no 115 '' lagi lagi icel menjawab dengan cuek..

" Bintang anak aku kan prill ? '' ujar Liand yang berhasil membuat tubuh icel menegang..

"................" jawab icel setenang mungkin dengan menahan rasa gugup nya..




BERSAMBUNG.......

Berharap Kembali ( End Completed  ). Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang