Chapter 31

2.4K 115 6
                                    

Pagi hari sebelum Icel berangkat ke kafe milik nya ia menghampiri sebuah piano yang ada di dalam kamar milik nya duduk di hadapan benda itu saja tidak cukup kalau tidak memainkan nya.. jari-jari lentik Icel mulai memencet not-not pada piano tersebut dan mulai menyanyikan sebuah lagi,

 jari-jari lentik Icel mulai memencet not-not pada piano tersebut dan mulai menyanyikan sebuah lagi,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Takkan lagi tersisa rasa cinta
Yang ada untuk kamu....
Karna kau tlah begitu menyakiti hatiku
Hingga aku......

Ingin menjauh dari mu meski sulit
Ingin melepaskan mu walau mungkin ku tak bisa
Begitu mudah membuat kamu
Pergi dari hatiku....

Indah memang indah
Waktu engkau masih setia dulu
Namun saat kau menduakan aku
Tak bisa hingga aku.....

Sekelebat bayangan di masa lalu muncul di otak Icel..

Hari ini Icel dan Jessy lagi jalan-jalan di mall untuk menghilangkan penat selama di sekolah jadi kalau weekend gini mereka manfaatkan untuk merefreskan otak mereka, setelah mereka puas di mall akhirnya mereka keluar dari mall tersebut untuk mencari taksi yang akan membawa mereka pulang ke rumah..

" Ahhh gak, gak mungkin '' pelan Icel,

" Apa nya yang gak mungkin Cell '' Tanya Jessy, ya meskipun Icel uda memelankan suara nya tapi tetap saja terdengar oleh Jessy..

" Ah gak ko gak papa yok kita cari taksi nya di tempat lain aja '' Dengan pandangan terpokus pada satu titik Icel menjawab pertanyaan dari Jessy, sedangkan Jessy yang merasa aneh dengan sahabat nya pun ia mengikuti arah pandangan Icel tertuju kemana,

Dan waw Jessy sangat terkejut, bukannya itu Aliand yah tapi tunggu deh itu kan yang di bonceng itu Dinda ya mantan pacar nya Liand dulu? Ko mereka keliatan nya mesra banget ya.. kira nyabitulah yang ada di pikiran Jessy saat ini dan Jessybyakin kalau dari tadi sahabat nya itu sedang melihat mereka yang baru sampai di parkiran,..
Icel meninggalkan tempat nya semula dengan berlari sekuat nya tak peduli dengan Jessy yang terus meneriaki nama nya dan berusaha mengejarnya, ia menyetop taksi dan masuk kedalamnya dan entah mau kemana dia sekarang yang jelas dia ingin menenangkan pikiran nya dan pergi jauh dari sini sekarang juga..

Tanpa mereka sadari Liand sangat terkejut kala mendengar teriakan Jessy yang memanggil-manggil nama kekasih nya itu ia juga melihat Jessy berlari mengejar Icel tapi gak ke kejar dan ia juga sangat yakin kalau Icel telah salah paham dengan kejadian ini yang mana sekarang ia sedang bersama Dinda yang notaben nya adalah mantan nya,

" Gue langsung pamit aja ya Din '' Liand memilih segera pamit saja, karna Liand yakin kalau Icel melihat nya tadi maka nya ia lari dan ninggalin Jessy sahabat nya..

" Oke, kejar gih selesai kan masalah dengan kepala dingin, inget cewek butuh kelembutan dalam penjelasan jangan ada nada bentak kan '' Dinda juga lihat dan ngerti keadaan sekarang walaupun ia masih sangat mencintai Liand tapi ia gak boleh egois, sekarang cinta Liand hanya untuk seorang Pricellya, see cinta gak meski harus memiliki tapi bagi Dinda dengan ia melihat orang yang kita cintai bahagia dia pun ikut bahagia meskipun gak dengan dirinya karna kebahagian Liand ada di Icel, itu menurut Dinda..

Berharap Kembali ( End Completed  ). Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang