Chapter 4

4K 187 0
                                    

Setelah kejadian saling pandang tadi kini Icel kembali duduk dan tengah membahas tentang bisnis dengan seorang yang tadi adu mata dengan nya, tanpa Icel sadari, seseorang itu tengah menatap nya dan dia sama sekali tidak memperhatikan yang Icel bahas, yang jadi perhatian nya justru gaya bicara Icel dan bibir tipis nya itu yang dulu sering di cicipi nya dan sekelebat bayangan masa lalu pun pun berputar di otak tampan nya itu tanpa di komando.

Flashback

Sepasang kekasih yang sedang duduk di bangku taman belakang sekolah dengan posisi sang wanita berada di samping si cowo dengan menyenderkan kepala nya di pundak sang cowo.

" Sayang mau es krim deh " ucap si cewek kala melihat tukang es krim di sebrang jalan mereka berada kini.

Cowo nya langsung berdiri dan berkata
" Ya udah kamu tunggu dulu di sini ya aku beliin kamu es krim nya".

" Iya tapi jangan lama ya,"

" Iya sayang ".

Beberapa menit kemudian es krim sudah ada di tangan wanita itu dan langsung memakan nya setelah tadi bilang makasih sama lelaki nya.
Aliand yang melihat cara makan es krim Icel pun tersenyum gemas, ya,,, mereka adalah aliand dan pricellya.

" Kalau makan es krim itu yang bner dong prill, jadi belepotan gini kan kaya anak kecil aja deh " ujar Aliand sambil mendekat kan wajah nya ke arah pricellya.

" Aku bantu bersihin ya "  dan cups,, Liand membersihkan bekas eskrim di sudut bibir Icel dengan bibir nya bukan dengan tangan nya, Icel sempet terkejut dan diam tanpa kata sedangkan Aliand merasa tidak ada penolakan dari sang gadis langsung melumat habis bibir Icel dan dengan gerakan cepat sewaktu mulut Icel terbuka pun gak di sia sia kan Liand dengan mengabsen setiap inci dalam mulut dan bibir Icel hingga akhir nya, suara bel masuk kelas berbunyi dan menghentikan kegiatan Liand yang lagi asik dengan bibir Icel, dengan nada gak rela karna merasa terganggu Liand mengusap lembut permukaan dekat bibir Icel karna ulah nya itu.

" Udah sana gih masuk udah bel juga, emm btw makasih ya sayang bibir kamu selalu manis " ucap Liand dengan nada menggoda nya yang berhasil membuat pipi Icel merah merona dan malu karna bukan kali ini Lian merasakan bibir nya itu,.

" Aaawwwss..."

" Sakit sayang kenapa di cubit coba, cubitan kamu itu luar biasa loh, bekas kemarin aja masih ad sayang, tega kamu mah sama pacar sendiri " keluh Aliand saat perut nya di cubit Icel.

" Au ah kamu nyeselin aku mau balik ke kelas aja kalau gitu, bye" ucap nya

" Eh kamu juga masuk sana jangan bolos lagi, awas aja kalau bolos nih 👊" lanjut nya dengan kepalan tangan berada di depan muka Aliand dengan posisi berdiri nya.

" Iya sayang udah sanah entar keburu ada guru yang masuk ke kelas kamu loh" ujar liand..

Flashback of

" ekhem,, apa bapak Aliand menyetujui apa yang barusan saya jelaskan " kaget Icel yang bertanya pada seseorang yang tadi hanya bengong saja tanpa mendengar penjelasan nya. Ya,,, seseorang tadi  itu Aliand Pratama Gilbert seseorang yang masih berharga di dirinya selain Bintang jagoan nya itu dan sekaligus orang yang selama ini Icel hindari, bahkan senjak Icel nginjakan kaki di kota jakarta ini.

Dan sekarang apa?, selama 5 tahun menghindari nya, pria itu tengah berada tepat di samping nya dengan senyum tipis nya.

Icel tau sedari tadi Liand gak fokus ke kerjaan nya tapi malah sebalik nya, maka nya tadi Icel bertanya seperti itu..

" Ya saya setuju Prill dan saya akan tanda tangani kontrak itu setelah nya saya serahkan semua ke Dimas "  jawab Liand sambil melirik Dimas yang ada di depan nya, dan tanpa sadar ia memanggil Icel dengan sebutan nya seperti dulu, yang akan menyebutkan nama Prilly ketika di tengah-tengah teman-teman nya yang lai memanggilnya Icel.

" Sip boss, eh btw gue lapar ni boss makan di sini aja dulu kali ya boss kan sekalian kita makan bareng gimana? " Ucap sekaligus Tanya Dimas yang sedari tadi merhatiin bos nya itu yang selalu terfokus ke wanita di sebelah bos nya itu, Dimas merasa heran pada bos dingin nya itu, apa mereka telah saling kenal soal nya dari yang Dimas liat sorot mata bos nya yang tengah menatap klientnya itu dengan sorotan rindu juga rasa sayang.

Jangan kaget Dimas gak tau tentang mereka, karena Dimas dari mulai SMP sekolah di luar negri ikut dengan orang tua nya, berbeda dengan Jessy yang terlihat tersenyum penuh arti melihat Icel bos sekaligus sahabat nya tengah di tatap Liand..

" Mommyyyyy......." suara anak kecil yang berlari menghampiri meja yang icel tempati pun jadi sorotan pengunjung yang lain termasuk dimas dan Aliand yang tengah menatap icel pun menengok ke arah suara tersebut..

" Mommy kenapa gak jemput Bintang tadi di sekolah sih? kan Mommy udah janji tadi kalau mau jemput Bintang? Mommy jahat sama Bintang, Bintang marah sama Mommy '' ujar nya yang tengah berada di samping Icel dengan tangan bersidekap di dada mungil nya itu tak lupa dia memanyunkan bibir nya bertanda kesal pada sang Mommy..

Dimas yang dari tadi melihat anak tersebut yang berceloteh pada sang Icel yang di ketahui Mommy sang bocah karena tadi bocah itu memanggil dengan sebutan Mommy pada nya pun makin terpaku kala melihat wajah dari anak tersebut mirip dengan Liand dari bulu mata nya, hidung mancung nya, bola mata nya hingga wajah nya pun persis Liand kecil,

Yaps karna Dimas tau betul masa kecil seorang Aliand dan emang bener bener persis kaya anak itu..

" Maafkan Mommy sayang, Mommy tadi lagi ada kerjaan sayang, ini juga baru selesai, maka nya tadi Mommy suruh supir jemput kamu." Jawab icel dan mengelus pipi gembul sang anak dan mengecup pelan kening nya yang sekarang Bintang telah berada di pangkuan sang Mommy..

" Hey,, jagoan kecil nama kamu siapa" ujar Dimas yang penasaran akan bocah kecil itu.

" Bintang Mateo G om " jawab Bintang dengan wajah cool nya.

" G nya apa ko cuma huruf G doang sih ? " tanya Dimas lagi yang di buat penasaran akan huruf yang di pakai nama belakang anak itu, kn gak mungkin juga cuma G doang..

" Gak tau Om, tanya Mommy aja, karena Bintang juga gak tau, G nya apa, yang Bintang tau kata Mommy itu nama marga Bintang " jawab Bintang dengan santai nya dan membuat Dimas dan Aliand di buat bertanya tanya..

BERSAMBUNG.......

Berharap Kembali ( End Completed  ). Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang