Siapa dia ?

100 60 18
                                    



Tahun baru kali ini aku habiskan bersama teman-temanku. Temanku mengajak tahun baruan di villanya dan mengajak banyak orang-orang juga kesana agar rame katanya, tadinya aku ingin ajak Wildan untuk tahun baruan bersama tapi aku tau itu ga mungkin dengan jarak yang cukup jauh dan aku yakin dia akan cape jika kesini tambah malam taun baru pasti macet. Waktu itu,Fajar mengajakku untuk taun baruan bersama temen-temannya. Tapi, aku menolak dengan alasan ingin bersama teman-temanku.

Fajar bilang ada teman lamaku sendirian disana yaitu Elisa. Elisa adalah teman dekatku dan Fajar di SMP. Fajar tau kelemahan aku bahwa aku ga bisa nyuekin teman dekat. Jadi dia bilang Elisa pengen di temenin aku tambah Elisa nge chat  seakan-akan berharap aku kesana karena dia cemas sendirian. Aku bingung,aku terpaksa menyuruhnya untuk datang ke villa temanku karena aku kasihan Elisa sendiri disana dan aku gatau kalo nanti terjadi sesuatu yang ga di harapkan disana jadi aku rasa harus mengajak nya.

Jadi tahun baru itu aku bersama Fajar,Elisa dan teman-temanku. Aku gaenak jika harus ribut atau cuek ke Fajar saat itu karena aku takut mengacaukan mood anak-anak jadi aku bersikap baik kepada semua saat itu. Karena aku keasikan sama anak-anak aku ga sadar kalo Fajar updet story  di instagramku banyak banget bahkan Wildan ngeliat semua story aku sampe tuntas. Aku merasa gaenak sama dia karena tadinya aku ngajak dia dan di story aku malah bersama Fajar.

"Kamu taun baruan dimana?" Tanyaku.

"Ga kemana mana mau bobo setahun haha. Kamu mau kemana?" Jawab Wildan balik nanya.

"Ngapain dirumah kamu mau nonton konser musik gempita atau the series? haha. Aku mau kerumah temen aja" Jawabku.

"Tahun baru apa malem minggu yan berkepanjangan sih malem barusan itu ? biasa aja ah haha" Kata Wildan seperti kesal akan sesuatu.

"Dari pada bete mending kesini" Jawabku mengajaknya.

"Kalo kamu deket udah aku apelin sumpah" Kata Wildan.

"Wow hahaha. Kemana doinya kamu?" Tanya Sunny.

"Dia lagi nyaman sama kenyamanannya" Jawab Wildan penuh teka-teki.

Aku gatau yang dia maksud itu siapa apakah aku yang sedang nyaman dengan pacarku waktu itu karena dia liat story  Instagram aku? atau memang cewek nya sedang nyaman bersama teman nya? gatau lah dia memang paling bisa membuat aku bertanya-tanya dan dia selalu membuat teka-teki jika berbicara tidak selalu to the point yang membuat ku seperti di tarik ulur olehnya. Tapi aku juga ga percaya diri bahwa kata-kata itu tertuju kepadaku karena aku baru tau bahwa ternyata dia sudah punya gebetan saat itu.

Setelah kejadian itu aku merasa ga enak sama dia aku takut dia anggap bahwa aku wanita super jahat atau bahkan wanita aneh yang seenaknya sama cowok padahal bukan itu maksudku. Aku berusaha untuk menghubunginya terus walaupun ada sedikit rasa malu karena aku takut dia berfikir udah punya pacar masih aja ganjen aku gatau harus berbuat apa yang jelas aku berusaha membuat dia percaya bahwa sebenarnya aku tidak bermaksud seperti itu.

Disinilah Wildan mulai memberitahuku bahwa dia punya gebetan tapi entah siapa cewek itu yang jelas aku terus mendesak nya agar cerita karena aku ingin tau siapa cewek yang bisa meluluhkan cowok misterius ini.

"Terus kamu udah jalan kemana aja sama gebetannya?" Tanya ku penasaran.

"Paling ngobrol di kampus itu juga jarang" Jawab Wildan.

"Ga perah jalan keluar?" Tanyaku lagi.

"Ga pernah" Jawab Wildan.

"Kamu udah jadian?" Tanyaku penuh kegelisahan.

"Belum ko" Jawab Wildan.

"Siapa cewek itu?" Tanyaku.

"Pokonya anak mipa di Universitas Surya Kencana juga" Jawab Wildan.

"Siapa namanya?" Tanyaku.

Setiap ku tanya siapa cewenya dia seakan-akan tidak ingin aku tau karena dia selalu menghindar dan tidak membalas pesanku sama sekali. Jujur aku akui aku cemburu mendengar dia punya gebetan apalagi satu kampus dengannya dan gedung dia dan gedung cewek itu sebelahan. Selama ini aku baru tau dia deket sama cewe dan rasa nya aneh aja ga rela aja dia deket sama cewek. Tapi aku sedikit aneh juga kalo dia ga pernah jalan sama gebetannya itu. Aku ga terlalu percaya masa dia sama gebetannya hanya bertemu di kampus dan ngobrol aja. Ah sudahlah  bisa-bisanya dia menceritakan cewek lain kepadaku sedangkan perlakuannya ke aku seperti bukan teman. Entahlah dia berbohong atau gimana yang jelas aku cemburu saat itu.





"Jika dia adalah wanita sempurna untukmu

Sudikah kau melihat ketulusanku ?

Jika dia adalah wanita tercantik sedunia

Sudikah kau melihat kesabaranku menunggu ?"

~Sunny~

Pusat SemestakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang