Forgeted

38 5 0
                                    



Hari-hari yang aku lalui bersama Fajar saat itu membuatku berfikir bahwa tidak seharusnya aku mencampakan orang yang tulus menyayangiku seperti Fajar. Aku begitu terpukul saat melihat wajahnya yang selalu memberikan senyuman hanya untuk membuatku tertawa. Aku cukup terharu melihat perlakuan Fajar yang menunjukan kesungguhannya dengan mendekati keluargaku terutama ayah dan bunda. Aku baru melihat ayah bisa sedekat itu dengan pacar anaknya dan aku baru melihat bunda yang bisa tertawa lepas saat ngobrol sama Fajar. Menurutku mereka suka Fajar.

Waktu yang aku luangkan untuk Fajar sangat banyak bahkan bisa disebut dia mengambil semua waktu senggangku . Semenjak itu aku sudah tidak pernah berhubungan dengan Wildan. Aku mencoba untuk melupakan Wildan walaupun terkadang wajahnya selalu terbayang bahkan aku selalu bermimpi tentangnya. Mimpi itu seperti nyata bagiku di mimpi itu Wildan selalu menyampiri ku dengan senyuman di wajahnya lalu dia mengajak ku ke sebuah taman yang luas dan kita berlari dan tertawa bersama, wildan bilang di mimpi itu bahwa dia sangat merindukanku dan ingin menjadi pacarku. Setiap mimpi Wildan aku selalu terbangun dan tidak bisa tidur lagi aku terlalu takut untuk bermimpi karena aku takut nanti akan kepikiran Wildan lagi.

 Setiap mimpi Wildan aku selalu terbangun dan tidak bisa tidur lagi aku terlalu takut untuk bermimpi karena aku takut nanti akan kepikiran Wildan lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keesokan harinya temanku Cuya mengirimkan sebuah video ke whatsup dan aku download video itu ternyata itu video Wildan yang ternyata  sekelas dengannya.

"Gue mau ngirim video pasti lo seneng Sun" Ucap cuya.

"Video apaan itu Cuy ?" Tanyaku bingung.

"Liat aja deh pasti lo seneng" Jawab Cuya.

Setelah liat video aku terdiam sejenak dan memutar beberapa kali video itu untuk memastikan itu adalah Wildan. Di video itu terlihat Wildan baru masuk ke dalam kelas dan mengobrol bersama temannya dia memakai kaos putih dan memakai jaket jeans,  seperti biasa dia keren dengan senyumannya itu.

"itu Wildan Cuy ? loh ko bisa ?" Tanyaku aneh.

"Bisa dong dia sekelas sama gue setiap hari kamis Sun soalnya dia ngulang di kelas gue , tenang nanti gue kirim Video dia setiap kamis yah haha" Ucap Cuya bersemangat.

Setelah melihat video itu aku teringat lagi dengan Wildan. Aku selalu merasa tidak enak dengan perlakuanku yang seenaknya seperti ini. Dari situlah temanku selalu videoin Wildan ataupun fotoin dia secara sembunyi – sembunyi agar aku bisa liat dia.

Beberapa minggu setelah itu ada kutipan yang aku suka dan ingin sekali rasanya aku update di status."Cinta itu cukup sederhana kamu sayang aku aku pun sama sisanya menyesuaikan" dan beberapa jam setelah itu ada yang mengomentari statusku itu yaitu Wildan.

"ya ya ya" Wildan mengomentari status.

Aku gugup dan bingung harus gimana saat itu , apakah aku harus membalas pesannya atau tidak usah saja . Aku teringat akan niat ku untuk melupakannya dan aku mengabaikan pesan dari Wildan dan masih memikirkan perasaan Fajar. Aku terlalu panik , aku takut Fajar tau bahwa Wildan menghubungiku.




"next part will be uploaded next week"

Pusat SemestakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang