Dua

1.3K 217 69
                                    

YoHi!
Baes dan Gincu minta Voment ya

================================

Tak butuh waktu lama, Kuanlin telah sampai di tempat yang dikirim oleh Jinyoung tadi. Kuanlin turun dari mobilnya dan menengok kanan kiri, mencari sosok hyungnya itu.

"Dor"

Kuanlin terhuyung ke belakang tepat ketika seseorang dengan isengnya mengagetkannya.

Jinyoung tertawa melihat ekspresi keterkejutan Kuanlin saat ini.

"Wajahmu sungguh aneh" Jinyoung berbicara disela kegiatan tertawanya.

"Awas saja kamu hyung" Kuanlin menjawab kemudian langsung masuk lagi menuju mobil, persetan dengan Jinyoung. Kuanlin sedang marah yah walaupun marahnya tidak serius, bisa dikatakan hanya untuk balas dendam.

"Ya ya ya Kuanlin, tunggu aku" Jinyoung mengedor-gedor pintu mobil Kuanlin karena mendengar Kuanlin sudah menyalakan mesin mobilnya.

"Hei Kuanlin, maafkan aku. Aku hanya bercanda. Aku sangat butuh kamu saat ini please!!!" Jinyoung terus meminta pada Kuanlin.

Di dalam mobil sebenarnya Kuanlin sedang cekikikan sendiri melihat wajah panik Jinyoung. Setelah dirasa sudah merasa puas, Kuanlin mulai menurunkan kaca mobilnya, di sana menampakkan Jinyoung yang sedang menautkan kedua tangan seperti memohon dengan wajah melasnya.

"Ayolah, maafkan aku"

Jinyoung masih memasang wajah melasnya.

"Ya ampun lucu sekali mereka." Seorang perempuan yang sedang berjalan melewati mereka dengan menggandeng seseorang, kemungkinan besar kekasihnya.

"Jangan-jangan mereka pacaran, by" jawab sang lelaki menanggapi perkataan kekasihnya.

Percakapan sepasang kekasih itu membuat Kuanlin dan Jinyoung saling tatap.

"ENGGAA KITA TAK PACARAN" dan mereka berdua menjawab dengan serempak

"Masuk hyung" dengan garangnya Kuanlin menyuruh Jinyoung untuk segera masuk ke dalam mobilnya.

================================


"Jadi hyung tadi sudah ke panti asuhan tapi panti asuhannya sudah berganti menjadi sebuah perusahaan?" Tanya Kuanlin memastikkan bahwa yang diceritakan Jinyoung tadi berhasil dimengerti olehnya. Jinyoung mengangguk.

"So, hyung tidak menemukan teman masa kecilmu yang hyung cari itu?" Tanya Kuanlin lagi. Jinyoung mengangguk lagi.

"Ah sulit" gumam Kuanlin dengan masih fokus kepada kegiatan menyetirnya. Dalam hati Jinyoung membenarkan gumaman Kuanlin.

"Eh, ngomong-ngomong kau tahu alamat ini?" Jinyoung menunjukkan ponselnya kepada Kuanlin saat lampu merah menyala di perempatan tempat mereka saat ini. Kuanlin membaca sekilas alamat yang tertera di ponsel milik Jinyoung itu.

"Itu di daerah Hongdae kan ? Di sana banyak tempat penginapan. Kamu mau ke sana hyung ? Ngapain ?" Tanya Kuanlin dengan menatap kembali ke arah depan sambil menjalankan mobilnya kembali karena lampu sudah menunjukkan warna hijau.

"Kau tahu alamat itu?" Tak mengindahkan pertanyaan Kuanlin, Jinyoung malah bertanya lagi kepada Kuanlin.

"Tahu hyung" jawab Kuanlin

"Tolong antarkan aku ke sana sekarang"

Anggukan Kuanlin adalah tanda bahwa pemuda tinggi itu mau mengantarkan Jinyoung.

================================

"Di sini ?" Tanya Jinyoung memastikkan. Kuanlin mengangguk

PEEK-A-BOO | JINHWITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang