YoHi!
Baes dan Gincu minta Voment ya
================================
Kuanlin sampai di rumah Jinyoung setengah jam kemudian, ia langsung turun dari mobil dan berlari masuk ke pesta.
Di sana dia mendapati Daehwi sedang bercengkrama asyik dengan Jinyoung dan Jihoon.
Daehwi yang melihat kedatangan Kuanlin dari arah luar melambaikan tangannya agar Kuanlin mendekat.
"Di mana Seonho, Kuanlin ah?" Tanya Daehwi kepada Kuanlin. Ia tahu sekilas tentang teman sekelas Kuanlin itu karena dikenalkan oleh Kuanlin beberapa waktu lalu.
Kuanlin mengernyit heran kemudian tersadar dan menatap Jihoon, Jihoon membalas tatapan Kuanlin dengan tatapan "Aku minta maaf, akan kujelaskan nanti"
Kuanlin tak mengubris Jihoon, ia langsung menghadap ke Daehwi lagi.
"Dia tak jadi ikut" jawab Kuanlin.Dalam hati Jihoon bersyukur, Kuanlin paham kodenya.
“Nih” Jihoon memberikan segelas wine pada Kuanlin.
“Terima kasih hyung” jawab Kuanlin lalu menerima gelas itu.
"Sayangnya, padahal pesta ini meriah sekali" Daehwi berujar sedu karena ketidak hadiran Seonho.
“Dia sedang tak enak badan.” Bohong Kuanlin.
“Ah, semoga dia segera sembuh” Daehwi berucap kemudian melanjutkan perbincangan dengan Jinyoung yang saat ini sedang meminum segelas wine.
Melihat Daehwi yang kembali berbincang dengan Jinyoung membuat Kuanlin hanya bisa menatap mereka berdua sambil meminum segelas wine pemberian Jihoon tadi.
=========== ============
"Hwi, mau ini?" Jinyoung menawarkan segelas wine kepada Daehwi. Daehwi menatap gelas kaca itu takut, takut jika dia akan mabuk setelah meminumnya.
"Kamu tak akan mabuk dengan hanya meminum ini, Daehwi ah." Ucap Jinyoung serasa tahu pikiran Daehwi.
"Nih-" lanjutnya, tangannya yang mengenggam gelas itu mendekat ke arah Daehwi, alis Jinyoung naik turun demi menyakinkan Daehwi agar mau menerimanya.
Mau tak mau Daehwi menerima gelas itu dan meminumnya.
"Bagaimana?" Jinyoung menatap intens Daehwi. Hal itu membuat Daehwi gugup dalam diamnya.
"Baru kali pertama aku merasakan minuman mahal ini." Daehwi berujar.
Jinyoung tersenyum, "Makanya kalau ada waktu luang seringlah main ke rumahku."
Daehwi mendecih, "Aku tak punya waktu seluang itu untuk sekadar main ke rumah teman."
Jinyoung menatap Daehwi prihatin. Di relung hatinya dia ingin menjaga Daehwi sepenuh hati, sudah ada perasaan sayang kepadanya dan mungkin akan terus bertambah setiap harinya.
“Maafkan aku hwi-ya” Jinyoung bergumam dalam hati.
============ ============
Mereka berempat berbincang akrab, membahas sesuatu yang penting sampai yang tidak penting dari masalah perkuliahan sampai gosip antar mahasiswa.
Terlihat nyaman satu sama lain dari luar namun setelah diperhatikan lagi, Jinyoung hanya terfokus pada Daehwi, Kuanlin pun begitu, Jihoon terfokus pada Kuanlin dan Daehwi sendiri terfokus pada alasan untuk menolak menjemput wanita itu besok.
KAMU SEDANG MEMBACA
PEEK-A-BOO | JINHWI
Fanfiction"Aku percaya takdir. Takdir bahwa kita akan bertemu lagi." - Bae Jinyoung. "Kita memang ditakdirkan untuk bertemu lagi. Namun, mengapa kau tidak mengenaliku ?" - Lee Daehwi. Walaupun berpisah, hati selalu tahu kepada siapa dia berlabuh. a collab fa...