Terkadang, ada bisikan di telingaku,
Tentang apa yang harus kulakukan ketika petang,Ketika sendiri,
Ketika tak seorang pun tau.
Terkadang, ada bisikan di telingaku,
Tentang bayangan diri yang menggantung di langit-langit,Menggantung rasa,
Menggantung keberanian.
Terkadang, ada bisikan di telingaku,
Tentang sebuah benda yang harus senantiasa kugenggam,Senantiasa menemani,
Senantiasa menciptakan luka,
Senantiasa menghilangkan luka.
Terkadang, ada bisikan di telingaku,
Tentang aku yang seharusnya menyerah,Menyerah pada harapan,
Menyerah pada kenyataan,
Menyerah pada tujuan.
Aku, hampir melampauinya, beberapa,
Namun, bisikan lain datang, mengingatkanku akan sesuatu,
Sesuatu bahwa aku tidak sendiri,
Sesuatu yang meyakinkan jika tungkai kaki ini masih kokoh,
Sesuatu yang mengatakan aku bukanlah satu-satunya.
Terima kasih, pada bisikan, karena membiarkan aku tetap tersenyum.
Tertanda,
N. Lidia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Hitam
PoesíaTentang HITAM yang selalu lemah akan PUTIH. Tentang LUKA yang selalu menemani DUKA.