Miss Them

3K 314 0
                                    

" Lu, ci, el~" panggil Liffus manja ketika menemukan orang yang ia cari sedari pagi sedang asik bermain di taman istana bersama dengan Gin.

Mereka memang sudah mulai menjalin hubungan yang dekat akhir-akhir ini, mengijinkan Liffus untuk mulai bertindak seperti dulu lagi.

Liffus juga dengan baik hati menempakan tongkat jalan dari bahan terbaik yang dilapisi permata khusus untuk Luciel. Tongkat itu mungkin hanya sebuah tongkat jalam bagu Luciel, walaupun sebenarnya itu adalah tanda kekuasaaj Luciel sebagai Pangeran di dunia iblis. Semua iblis yang melihat Luciel membawa tongkat tersebut tidak bisa tidak tunduk walaupun dia iblis jahat sekalipun.

Seperti sekarang, Luciel bahkan tidak sadar puluhan iblis penjaga sedang mengelilinginya sambil membentuk lingkarang sihir  yang kekuatannya bahkan terasa menyelimuti seluruh istana. Mereka adalah pemimpin pasukan 12 iblis, yang Liffus panggil khusus untuk menjaga Luciel.

Jika dulu mungkin ke-12 iblis congkak itu tidak akan mau menerima tugas ini. Namun, semenjak mereka tahu diri mereka tidak berguna di perang terakhir dan Hellain diselamatkan oleh Luciel, tidak peduli sekarang dia manusiapun kaum iblis siap menyerahkan hidup mereka untuk anak itu. Untuk Pangeran mereka yang telah terlahir kembali.

Liffus duduk disebelah Luciel yang tampak tengah merangkai sesuatu. Disurai hitamnya, terpasang mahkota bunga indah yang dibuat dari berbagai bunga terbaik yang mengeluarkan bau harum yang amat menenangkan.

" Kakak,"

Suara Luciel terasa bagaikan lantunan melodi ditelinga Liffus. Setelah seminggu melakukan perawatan, Luciel memang sudah lancar bicara sekarang. Walaupun, suaranya terdengar seperti berbisik dan sedikit serak. Dia memang masih dalam masa penyembuhan dan belum diijinkan untuk bersuara keras apalagi berteriak.

" Ada apa Lu-"

Ucapan Liffys terpotong saat mahkota bunga yang batu saja selesai dirangkai Luciel diarahkan didepan wajah Liffus. Luciel tidak langsung mendongkak untuk memandang lelaki itu, dan malah asik menunduk dengan wajah yang bersemu merah.

" Tadi...... Um.... Gin membuatkanku mahkota yang sepertinya sangat cantik dan dipasangkan Gin dikepalaku. Dia bilang, mahkota yang dibuat dari bunga disini akan memberi perlindungan bagi siapapun yang memakainya"

Tentu saja begitu. Mahkota itu diberi sihir oleh Gin.

" Jadi... Gin mengajarkanku cara membuatnya dan aku berniat memberikan mahkota ini untuk kakak. Apa.... Kakak mau menerimanya?" tanya Luciel semakin pelan. Dia memang sudah menjalin hubungan dekat dengan kakaknya itu. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa hatinya masih cemas memikirkan bagaimana bisa dia hidup bersama dengan segala kekurangan ini. Luciel tahu, kehidupan keluarganya ini terlalu bagus untuk dimiliki olehnya juga. Oleh seseorang yang buta dan lemah seperti dirinya.

Hidup lama dengan mereka membuat Luciel akhirnya mampu menerima kenyataan bahwa keluarganya sekarang memanglah bangsawan iblis. Dan Luciel merupakan adik seorang Putra Mahkota seperti Liffus dengan Ayah seorang Raja seperti Lucifer.

Walaulun tidaj ada yang pernah protes tentang keadaannya, apalagi menghujat kekurangannya, namun Luciel cukup tahu diri merasa bahwa tempatnya bukan di Hellain. Pangeran mana yang memilki keadaan semenyedihkan dia huh?

Liffus melihat kecemasan itu. Jadi walaupun hatinya teriris dia memaksakan sebuah senyuman untuk Luciel dan tertawa kecil.

" Tentu saja aku akan menerimanya sayang. Sini, pakaikan ini dikepalaku" pinta Liffus lembut sambil diam-diam melepas mahkota yang selama ini terpasang dikepalanya. Rasanya sudah lama sekali sejak panggilan itu dia keluarkan untuk Luciel, dan ia suka itu.

Liffus terkejut saat meradakan aliran hangat dari mahkota yang kini melingkar dikepalanya. Kekuatannya Luciel seakan bocor tiap kali dia bernafas, dan itulah penyebab kenapa Luciel selalu merasa kelelahan dan lemah kapanpun dia terbangun.

[END] Angel or Devil : RewriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang