" Yuta! Kau ternyata pandai sekali dalam memasak.... Ini enak"
" Sungguh? Aku juga ingin mencobanya Yuka!"
Sudah seminggu ini.... Well, aku semakin dekat dengan mereka. Aku tidak masuk kelas khusus, sungguh, karena bagiku kelas ini sungguh sangat tidak cocok denganku. Mereka hanya menikmati kegiatan mereka sendiri disini, tidak belajar sesuai apa yang kulakukan di kelas reguler. Dikelas reguler saja aku sudah pas-pasan. Bayangkan bagaimana masa depanku jika aku mengikuti gaya hidup mereka? Percayalah, aku tidak bisa melihat apapun untuk kedepannya.
Pada saat jam istirahat kelasku, tanpa mempedulikan teriakan Tika yang penasaran denganku, aku segera datang ke kelas khusus seperti yang Luciel minta padaku. Menakjubkan karena kini para pengawal itu telah kenal denganku dan menuntunku pada mereka. Yang kadang tengah menikmati teh, bermain di taman belakang, atau membaca buku di perpustakaan keren mereka.
Entah kenapa, setiap aku datang, Luciel selalu terlihat sangat senang dan mengajakku bermain ini dan itu. Aku kini tahu Liffus memang jarang bersama mereka, Yuka bilang dia sibuk mengurus keluarga katanya.
Oh ya, aku juga cukup dekat dengan anggota yang lain. Kecuali Yuras yang sepertinya hanya mampu tersenyum tipis untuk membalasku. Itu sudah cukup, aku tahu dia juga tidak menolakku.
" Yuta, kau baik-baik saja?"
Aku tersadar lagi saat mendengar nada suara Luciel yang sepertinya mengkhawatirkanku. Beberapa hari ini aku memang jadi mudah lelah, dan Luciel adalah orang pertama yang selalu mengkhawatirkanku.
Aku mengangguk tulus, " Aku baik Luciel. Kau terlalu mengkhawatirkanku"
Ia terlihat tidak percaya. Namun apa daya? Gin telah melarangnya untuk menyentuh orang lain, yang baru kuketahui sekarang. Mereka bilang sih itu alergi, yang mana cukup ekstrim sepertinya.
Bayangkan saja, saat waktu itu Luciel menyentuhkupun, dia langsung mimisan dan pingsan ditempat. Kadangkala aku ingin bertanya sebenarnya separah apa alergi yang ia miliki, namun kuurungkan begitu saja entah karena apa.
" Hup. Bagaimana rasanya?" ujarku setelah memasuki kue buatanku kedalam mulutnya. Ia tampak berpikir, sebelum menunjukan senyumnya yang amat menawan.
" Enak! Aku suka kue ini!" ujarnya senang. Kami membawanya untuk dinikmati yang lain, di ruang tengah seperti biasa.
" Ah Yuta, bisakah aku bicara denganmu sebentar?"
Setibanya kami disana, Harris tiba-tiba memanggilku dengan wajahnya yang seperti biasa, ramah. Aku tidak tahu apa yang hendak dibicarakannya, jadi aku segera duduk diikuti Yuka dan Luciel yang dibimbing oleh Gin.
" Maukah kamu datang kerumah kami untuk makan malam? Liffus bilang dia ingin berterimakasih karena beberapa hari ini kau telah menemani Luciel bermain di sekolah. Sebagai tanda pertemanan katanya"
Apa aku tidak salah dengar? Dia baru saja bilang bahwa aku akan datang ke rumah misterius itu kan?
" Aku akan meminta ijin Mamaku dulu untuk itu. Dia bisa khawatir jika aku pergi tanpa bilang-bilang"
Harris mengangguk paham. Aku baru saja akan pergi untuk menelfon Mama sebelum Luciel bertanya dengan suaranya yang polos.
" Mama itu apa?"
Aku terhenyak seketika. Yang lainpun hanya hening, sebelum Gin akhirnya angkat bicara.
" Mama adalah pasangan Papa, atau Ayah untuk Pangeran. Pangeran tidak perlu mengkhawatirkan hal itu lagi"
Aku sedikit bingung dengan deskripsi mereka, yang sepertinya malas sekali mengungkit akan hal itu.
Luciel hanya mengangguk polos mendengar jawaban Gin. Ia kembali asik memakan kue buatanku sementara aku kembali melanjutkan jalanku untuk keluar dan menelfon Mama. Mungkin mereka memang tidak memiliki hubungan yang dekat, itu pikirku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Angel or Devil : Rewrite
FantasyAku yang menunggumu hingga 300 tahun lamanya..... Aku yang mengingatmu dalam tidurku setiap malamnya.... Aku, yang bertanggung jawab akan kematianmu. Biarkanlah kali ini aku yang menjagamu, Dan kupastikan kamu berada disisiku untuk selamanya.... Dan...