samui-chan

184 13 5
                                    

Gadis blonde itu baru melangkahkan kakinya keluar dari area rumah shimura.Ia mendekap kantong berisi baju kotornya yang sudah dipenuhi tepung akibat perangnya dengan sai tadi.

Sesekali gadis blonde cantik itu menilik langit,lembayung masih tampak samar diatas langit sana.Belum terlihat jelas.Tapi ini sudah sore.Gadis blonde itu segera melangkahkan kedua tungkai bawahnya lebih lebar agar dapat cepat cepat sampai ditempat tujuannya.Rumah.Hanya itu.

Mungkin saja bibi tersayangnya saat ini sedang menunggunya sambil meminum secangkir teh hangat ditemani majalah fashionnya itu.Ino,gadis pirang itu terkekeh kecil mengingat ingat tingkahnya dan samui,bibinya itu.Mereka biasanya membaca majalah masing masing.Ino dengan majalah pendidikan juga ocha hangat atau susu segar,sedangkan samui dengan majalah fashion terbaru juga secangkir teh atau kopi hangat.

Mereka mempunyai banyak kemiripan selain dari penampilan dan wajahnya.Ino lebih suka yang sederhana dan tidak terlalu ribet.Beda dengan samui,bibinya yang baru saja pulang dari Paris itu.

Sedikit bertanya tanya darimana Samui tahu alamat rumahnya yang baru ini.Letak rumah barunya dan rumahnya yang dulu itu jauh sekali.

Ah,mungkin saja ibu atau ayah memberitahunya,
Batin gadis blonde itu tak mempermasalahkan.Ia segera mempercepat laju jalannya menuju rumah.Tak ingin mempermasalahkan hal se-sepele itu juga tak ingin menunda waktu lagi.Bagaimanapun ini memang sudah sore.Samui itu cerdas,mungkin saja dia melacak keberadaannya lewat sinyal telfonnya.Toh,samui sendiri seperti mata mata.

Ino melangkahkan kakinya memasuki rumahnya yang sudah didepan mata.Membuka pintu utama yang tidak dikunci itu perlahan.Menemukan samui yang terlihat sedang membaca sesuatu.Ino menghiraukannya.Pasti soal fashion...Batinnya.Dia masuk tanpa mengucapkan sepatah katapun,melalui samui begitu saja dan langsung menaiki anak tangga menuju lantai atas dimana kamarnya berada.

Dia mendudukan dirinya sendiri dikursi depan meja riasnya.Mengamati pantulan bayangannya didepan cermin lebar itu.Baju sai yang longgar dibadannya dengan celana jeans hitam,juga rambut blonde panjang yang basah dan acak acakan karena sudah keramas tanpa menyisir tambutnya itu.Gara-gara perang tepung itu pakaian ino jadi kotor tertutup tepung dan sekarang ia memakai baju sai yang tentu saja kebesaran ditubuhnya yang mungil.

Sudahlah,daripada memakai baju kotor yang dipenuhi tepung,nanti dia disangka gelandangan atau orang gila...Oh itu buruk bagi martabat dan kehormatannya sebagai seorang yamanaka!Lebih baik ia meminjam baju sai saja...Walau longgar ditubuhnya itu.

Gadis blonde itu menyisir rambutnya perlahan dan lembut,agar tidak membuat helai helai pirang keemasan itu rontok.Ia sangat menyayangi tambutnya.Tak lama ia segera membuka laci meja belajarnya.Mencari buku catatan Sains nya lalu membacanya,langsung belajar supaya nanti malam bisa menonton film horor bersama bibinya.Ia sangat suka momen saat bersama samui.

Ia beralih duduk dikursi depan meja belajarnya dan segera membaca.Manghafal sebagian materi yang bisa tersangkut diotaknya yang terbatas itu.

Kkriiieett...

Pintu putih kamar itu terbuka.Memperlihatkan seorang wanita berambut pirang pendek yang tengah membawa nampan berisi segelas susu hangat juga beberapa camilan.Wanita bermata aquamarine itu memasuki kamar ino.Nampaknya ino belum menyadari ada seseorang yang memasuki kamarnya.Ia sibuk belajar saat ini.

"Jangan terlalu fokus belajarnya,nih makan dulu!" kata samui,wanita bermanik aquamarine mirip ino yang baru saja masuk kekamar itu lalu menaruh segelas susu hangat juga beberapa camilan itu dekat tumpukan buku buku yang ada diatas meja belajar gadis blonde itu.

Ino menoleh kecil lalu tersenyum."Terimakasih samui-nii,"kaca ino lembut.Samui balas tersenyum lalu duduk diranjang ungu violet empuk milik ino.Memperhatikan betapa seriusnya gadis kesayangannya itu belajar.Sedikit rasa cemas menganggu pikirannya yang bercampur rasa takut.Rasa takut akan kehilangan gadis pirang kesayangannya itu,takut gadis yang amat ia sayangi itu disakiti atau kenapa napa diluar sana.Di sekolah tepatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suara Bisikan AnginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang