RAJA memicingkan mata begitu menyadari sekelilingnya sudah terang - benderang. Ia bangkit dari tidurnya dan melihat ke segala penjuru dengan wajah lesu. Ia mendengus begitu sadar bahwa dirinya sedang berada di salah satu kamar hotel milik keluarganya.
Kamar mewah itu hening. Tak ada tanda - tanda adanya kehidupan lain selain dirinya disana.
Kemana anak kecil itu?
Raja lantas bangun dan menyeret langkahnya menuju kamar mandi. Ia mencuci muka dan menyikat gigi seadanya.
Buat apa berlebihan kalau dia saja sudah ganteng begini?
Setelah bersiap, ia meraih handphone dan dompetnya dan bergegas keluar kamar. Niatnya ingin sarapan sambil mencari Lea.
Bukannya khawatir, dia hanya takut gadis kecil itu tiba - tiba hilang atau diculik. Pernikahan mereka kemarin dipublikasikan secara besar - besaran. Semua orang sudah tahu Aleah adalah istrinya sekarang. Penculik pasti dapat jackpot kalau menjadikan Lea sandera. Secara gadis itu selain cantik, dia juga kaya. Tebusannya bisa milyaran. Dia bisa rugi besar, belum sempat 'dapat' orangnya, malah harus mengeluarkan duit banyak buat tebusan gadis itu.
Belum lagi dia pasti diomeli ibu tirinya sambil mencak - mencak kalau gadis kecil itu sampai hilang. Lea udah jadi primadona di keluarganya sejak mereka menikah kemarin. Mommy sampai berpesan ratusan kali agar Raja menjaga dan memperlakukan Lea dengan baik. Kalau tidak, saham dan aset - asetnya bakal ditarik.
Dia sebenarnya masih bisa hidup tanpa aset keluarga Mahendra. Tabungannya dari bekerja di Jepang dulu bisa dikatakan lebih dari cukup untuk menunjang hidupnya dan memulai bisnis baru. Dia juga punya beberapa rumah yang sempat dibelinya dengan uangnya sendiri.
Tapi, ia juga tak ingin kehilangan saham dan aset dari perusahaannya. Gila saja kalau dia merelakan uang segitu banyaknya jatuh ketangan Alven, Ken, dan Karina- sepupunya begitu saja. Dan untuk perusahaan, buat apa ia membangun perusahaan baru kalau perusahaan keluarganya yang sekarang saja sudah sangat besar?
Well... Dia bukan Aldrich Adyastha yang business maniac itu. Dia juga gila kerja, tapi tak se'gila' itu!
Dan soal kredibilitas, Raja juga tak perlu diragukan. Kesuksesannya menjadi general manager termuda selama dua tahun di Astra International Jepang adalah bukti nyata bahwa ia adalah seorang yang berkarakter dan layak diperhitungkan di dunia bisnis.
Langkahnya terhenti begitu melihat pemandangan di depannya. Disana, disalah satu meja disudut kafe seberang hotelnya tampak Aleah-istri kecilnya itu sedang haha-hihi dengan seorang pria yang meskipun penampilannya terkesan biasa saja malah terkesan berantakan, tapi Raja bisa langsung tahu kalau pria itu adalah Gilang Galindra, penyanyi top tanah air itu. Aura bintangnya tetap bersinar meskipun penampilannya acak - acakan. Pantas saja Ken begitu mengidolakannya.
Gadis kecil itu benar - benar bikin masalah. Baru aja sehari kawin, dia udah bikin skandal sana - sini. Sama artis pula! Kalau media tahu, bisa turun saham gue!
Si Gilang itu juga sama! Dia kan artis, nggak takut apa pamornya turun karena dicap main serong sama istri orang? Masih pagi loh ini...
Raja menggeleng. Untung saja kafe ini tak terlalu ramai!
Gilang berlalu dari hadapan Lea setelah mengacak rambutnya sekilas. Sementara gadis itu tampak kembali menyesap salad buahnya dengan pandangan kosong.
Tadi ketawa lebar banget, lah sekarang udah kayak mayat hidup aja. Mereka bahas apa tadi?
Tau ah! Apa peduli gue?
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja & Lea (COMPLETED)
Literatura FemininaHighest rank : #1 in CHICKLIT Seri pertama Trio Centil (Lea, Diandra & Lili) Cerita lengkap di Dreame dengan judul Raja & Lea Amazing cover by Dandelion_Senja121