Part 3

230K 13.5K 90
                                    

"MOMMY benar - benar mohon sama kamu, sayang. Please... Terima Raja ya? Mommy tahu, Mommy salah sebab nggak pernah cerita tentang hal ini sama kamu. Mommy nggak niat buat bohongin kamu, tapi... tapi..."

Mommy Tya tak melanjutkan kata - katanya. Wanita paruh baya itu mengiba sambil bercucuran airmata memegangi tangan Lea. Sudah hampir setengah jam mereka duduk di sofa ruang tamu keluarga Mahendra ini, dan Lea belum kebagian giliran bicara panjang sampai saat ini. Karena setiap kali dia ingin bicara, Mommy Tya selalu saja memotongnya.

Setelah selesai jam kuliah tadi, Lea memang sengaja menelpon calon mertuanya dan mengajak bertemu. Niatnya untuk mengkonfirmasi berita yang sempat ia dengar dari Diandra tadi siang. Dia jelas sangat syok, ternyata calon suami galaknya itu punya WIL alias Wanita Idaman Lain padahal mereka akan menikah dalam waktu tak kurang dari sebulan.

"Mommy..."

"Kamu tahu kan, Mommy sayang banget sama kamu? Mommy gak punya anak lain untuk Mommy jodohkan sama kamu, sayang..."

"Tapi--"

"Mommy paham, kamu gak cinta sama Raja, begitu pula Raja. Tapi percaya sama Mommy, cinta itu bisa ditumbuhkan setelah pernikahan nanti."

Tuh, kan? Mommy Tya suka terus saja mengoceh! Padahal lidah Lea juga sudah gatal mau bicara sejak tadi.

Lea menggenggam tangan Mommy Tya yang masih saja sesegukan dihadapannya. Hatinya yang pengasih dan penyayang sebenarnya sedikit tak tega melihat wanita paruh baya itu terus menangis sambil sesekali membersitkan hidung dengan anggun di sapu tangannya yang tampak mahal. Tapi masa depan Lea juga harus diutamakan.

"Mommy, masalahnya sekarang bukan cuma tentang cinta. Mommy mungkin benar, cinta bisa tumbuh karena terbiasa. Tapi... Kak Raja, dia punya kekasih yang dicintainya. Dan sepengetahuan Lea, nggak ada orang yang bisa mencintai dua orang dalam satu waktu sekaligus. Lea nggak pernah bermimpi buat dimadu,Mommy..."

Oh gosh! Im not married yet, tapi sudah bahas masalah madu saja! Batin Lea.

Mommy Tya mendelik. "Siapa juga yang mau maduin kamu? Mommy juga gak bakalan restu kalau Raja berani - beraninya main serong dibelakang, ya!" Kata wanita paruh baya itu berapi - api. Hilang sudah kesan sedih dari wajah lembutnya yang Lea lihat tadi. 

"Kamu tinggal berjuang sedikit sayang, Mommy janji akan bantu kamu sampai titik darah penghabisan. Lea cantik dan baik, nggak susah untuk dicintai."

Lea hanya bisa meringis.

"Mommy, ini namanya bukan perjuangan. Lea bahkan udah kalah sebelum memulai. Setelah tahu kalau kak Raja punya pilihan hatinya sendiri, Lea ngerasa seperti perusak hubungan orang, Mommy. Kak Raja pasti bakal benci banget sama Lea..."

Mommy Tya menggeleng cepat, kemudian meraih jemari Lea dalam genggamannya. "Nggak, sayang. Kamu bukan perusak hubungan orang, tapi kamu justru menyelamatkan Raja dari wanita licik itu. Mommy nggak suka dia, dia hanya memperalat Raja. Bukan mencintainya."

Alis Lea mengernyit. "Maksud Mommy?"

"Mommy pasti akan langsung menyetujui kalau misalnya perempuan itu benar wanita baik - baik. Orangtua mana sih di dunia ini yang nggak mau anaknya bahagia? Nggak ada sayang. Alasan Mommy melamar kamu bukan hanya karena ingin menjadikan kamu bagian dari keluarga ini. Percayalah, meskipun kamu batal menikah dengan Elang, Mommy dan Daddy tetap akan menyayangi kamu seperti putri kami sendiri.

"Awalnya, waktu Raja memperkenalkan Friska pada Mommy dan Daddy, Mommy menyukai gadis itu. Dia cantik dan berpendidikan tinggi. Sekilas sangat cocok dengan Raja. Tapi sebulan kemudian, Mommy memergokinya bemesraan dengan seorang laki - laki disebuah restoran. Dia nggak lihat Mommy waktu itu.

Raja & Lea (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang